2. Waktu, sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang
panjang, karena bertinteraksi dalam jangka waktu yang panjang maka komunikasi kelompok dapat berjalan.
3. Partisipasi, keikutsertaan anggota atau keterlibatan dalam interaksi.
4. Tujuan, yang mengandung pengertian keanggotaan dalam suatu kelompok
akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.
Apabila sebuah pesan komunikasi akan mempengaruhimengubah tingkah laku atau sikap, maka anggota kelompok mengadakan penjagaan apakah norma
kelompok dapat menyetujui perubahan tersebut. Jika norma kelompok ternyata tidak cocok dengan pengaruh komunikasi tersebut, maka anggota tidak akan
begitu bergairah untuk membiarkan diri dipengaruhi oleh komunikasi tersebut. Hal ini berlaku selama anggota bersikap loyal terhadap kelompok Effendy,
2003:74. Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya
fungsi-fungsi yang akan dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial, pendidikan, persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan
keputusan, serta fungsi terapi. Semua fungsi ini dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, kelompok, dan para anggota kelompok itu sendiri Sendjaja,
1994:268.
1.5.3 Teori Perbandingan Sosial
Teori atau pendekatan perbandingan sosial mengemukakan bahwa tindak komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat, dan kemampuannya dengan individu-individu lainnya.
Dalam pandangan teori perbandingan sosial ini, tekanan seseorang untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya akan mengalami peningkatan,
jika muncul ketidaksetujuan yang berkaitan dengan suatu kejadian atau peristiwa, kalau tingkat pentingnya peristiwa tersebut meningkat dan apabila hubungan
dalam kelompok group cohesiveness juga menunjukkan peningkatan. Selain itu, setelah suatu keputusan kelompok dibuat, para anggota kelompok akan saling
berkomunikasi untuk mendapatkan informasi yang mendukung atau membuat individu dalam kelompok lebih merasa senang dengan keputusan yang dibuat
tersebut. Sebagai tambahan catatan, teori perbandingan sosial ini diupayakan untuk
dapat menjelaskan bagaimana tindak komunikasi dari para anggota kelompok mengalami peningkatan atau penurunan. Sendjadja, 1994:327-328
1.5.4 Motivasi Pengembangan Diri
Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara
sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu KBBI, 2005:756. Motivasi itu dapat timbul baik dari dalam diri kita sendiri maupun
karena faktor di luar diri kita. Perilaku manusia ditimbulkan atau di mulai dengan adanya motivasi.
Banyak prikolog memakai istilah yang berbeda-beda dalam menyebutkan sesuatu yang menimbulkan perilaku tersebut. Ada yang menyebut sebagai motivasi, atau
Universitas Sumatera Utara
motif, kebutuhan, desakan, keinginan dan dorongan. Untuk mempersempit pembahasan, kita menggunakan istilah motivasi.
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan. Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat di amati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan karena adanya perilaku yang tampak. Tiap kegiatan yang
dilakukan olek seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri sendiri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi.
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna, memiliki masing- masing potensi diri, harus selalu bertumbuhmenuju aktualisasi pengembangan
diri. Pengembangan diri adalah individu-individu yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan mereka melalui usaha-
usaha yang diarahkan oleh diri mereka sendiri. Dari defenisi itu jelas bahwa cara pendekatan pengembangan diri secara implisit memasukkan cara penting otonomi
belajar yang terkandung dalam penciptaan kemandirian, tanggung jawab, keberanian mengambil resiko.
Pengembangan diri mencakup tiga unsur, yaitu: mengembangkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan mengembangkan kemampuan.
Mengembangkan pengetahuan adalah suatu dorongan dalam diri individu untuk menambah pengetahuan. Mengembangkan keterampilan adalah suatu dorongan
dalam diri individu untuk mengasah atau mempertajam serta menambah keterampilan atau keahlian. Dan, mengembangkan kemampuan adalah dorongan
dalam diri individu untuk mengembangkan hal-hal yang bias ia kerjakan.
Universitas Sumatera Utara
Mengutip buah fikiran ahli pengembangan diri, Rogers, 1969. menyebutkan bahwa teori pengembangan diri ini dilandasi pemikiran manusia
merupakan sumber dari perbuatan manusia. Pengembangan diri itu dapat membuat seseorang memiliki pribadi yang dewasa dan mandiri. Untuk
menghayati pengembangan diri ini perlu diketahui latar belakang apa yang dimiliki kita secara umum. Sebuah pribadi memiliki dua kebutuhan eksistensi diri.
Pertama, eksistensi individual yang meliputi rasa berhak untuk mengemukakan diri ingin dihargai dan di akui. Kedua adalah eksistensi diri sosial yaitu kita
dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan.
Oleh karena itu, pengembangan diri menuntut kita untuk belajar lebih mandiri, apa-apa yang bisa diandalkan dari diri kita sendiri. Pengembangan diri
dapat dilakukan melalui komunikasi yang baik dengan lingkungan. Seseorang yang telah termotivasi mengembangkan diri ini, biasanya memiliki kekuatan
untuk lebih menonjol dibandingkan orang lain atas prestasi-prestasi yang dicapainya. Dalam kelompok MLM CNI, seorang member, upline maupun
downline yang telah termotivasi biasanya, memiliki tujuan-tujuan jangka pendek, jangka menengah ataupun jangka panjang untuk meraih prestasi karier dalam
kelompoknya.
1.6 Kerangka Konsep