Tabel 4.25.
Komunikasi Kelompok Membantu Member Untuk Mengembangkan Kemampuan Menjual Produk
No Komunikasi Kelompok Membantu Member Untuk
Mengembangkan Kemampuan Menjual Produk F
1 Tidak Membantu
3 6.7
2 Kurang Membantu
2 4.4
3 Membantu
26 57.8
4 Sangat Membantu
14 31.1
Total 45
100.0 Sumber: P.25 FC.27
Dari tabel diatas, terlihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa komunikasi kelompok Membantu mereka untuk menjual produk sebanyak 26
orang atau 57.8. Selanjutnya responden yang menjawab sangat Membantu sebanyak 14 orang atau 31,1 . Pada responden yang menjawab tidak Membantu
sebanyak 3 orang 6.7. Sisanya responden yang menjawab bahwa komunikasi kelompok kurang. Membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan
menjual produk sebanyak 2 orang atau 4,4. Ini disebabkan karena motivasi peserta dan pengetahuan mereka tentang bisnis MLM ini.
VI.3. Analisis Data Tabel Silang
Analisis tabel silang pada bagian ini, akan memuat tentang penilaian dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang
digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variable
tersebut bernilai positif atau negatif. Namun, analisis tabel ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungann variabel yang diteliti,
Universitas Sumatera Utara
tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain.
Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisis dalam tabel silang ini adalah :
1. Hubungan antara Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok Terhadap
Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan
2. Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan
diri terhadap keterampilan komunikasi kelompok 3.
Hubungan Tujuan dan Target komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk
4. Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk
mengetahui produk MLM CNI 5.
Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu dalam mengembangkan jaringan
6. Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsetaan
dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan
7. Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka terhadap kemampuan
member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.26 Hubungan antara Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok
Terhadap Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan
Keikutsertaan dalam kegiatan
kelompok Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat
mengembangkan pengetahuan Total
Tidak Dapat
Kurang Dapat
Dapat Sangat
Dapat
Tidak pernah 2
4,4 2
4,4 4
8,9 Jarang
3 6,7
1 2,2
1 2,2
5 11,1
Sering 3
6,7 12 26,7 6 12,2 21 46,7
Sangat sering 2
4,4 3
6,7 10 2,2 15 33,3
Total 2
4,4 10
2,2 16
35,6 17
37,8 45 100
Sumber: P.11 FC.13 sd P.16 FC.18
Tabel 4.26 menjelaskan Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok terhadap
Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan. Dari 45 responden, 4 orang mengatakan tidak pernah, 5 orang mengatakan jarang,
dan 21 orang mengatakan sering dan 15 orang mengatakan sangat sering berpartisipasi untuk mengikuti atau terlibat dalam kegiatan kelompok.
Sebaran data tentang pentingnya Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan anggota MLM CNI. Adalah sebanyak 2
orang mengatakan tidak dapat, 10 orang mengatakan kurang dapat, dan 16 orang mengatakan dapat, dan sisanya 17 orang menyatakan sangat dapat
mengembangkan pengetahuan mereka setelah mengikuti kegiatan komunikasi
kelompok tersebut.
Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok
dengan Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan. Dari 45 responden, sebanyak 17 orang
menyatakan sangat dapat mengembangkan pengetahuan mereka setelah mengikuti
Universitas Sumatera Utara
kegiatan komunikasi kelompok tersebut. Karena rata-rata responden mengatakan
sangat dapat, maka hal tersebut akan dibahas dengan perhitungan :
Jarang = 145 x 100 = 2,2
Sering = 645 x 100 = 13,3
Sangat sering = 1045 x 100 = 22,2
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan sangat dapat mengembangkan pengetahuan mereka setelah mengikuti kegiatan
komunikasi kelompok tersebut. Sebanyak 22,2 mengatakan sangat sering menghadiri atau mengkuti kegiatan dalam kelompok seperti diskusi, seminar dan
acara-acara lainnya sehingga menambah pengetahuan anggota untuk mengembangkan karir mereka di dunia bisnis MLM ini, jadi terdapat Hubungan
antara Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok terhadap Keterlibatan dalam komunikasi kelompok yang dapat mengembangkan pengetahuan anggota. Dengan
begitu dapat disimpulkan bahwa seluruh anggota memperoleh informasi di bidang bisnis MLM CNI sehingga menambah pengetahuan member, hal ini terlihat dari
partisipasi anggota seperti menghadiri dalam kegiatan komunikasi kelompok seperti diskusi, seminar dan menyangkut seputar ide-ide untuk meningkatkan
penjualan, meningkatkan jaringan dan hal ini akan mempengaruhi karier mereka lebih baik .
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.27 Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan diri terhadap keterampilan komunikasi
kelompok
Manfaat Pertukaran Informasi member
untuk pengembangan diri
keterampilan komunikasi kelompok Total
Tidak Mampu
Kurang Mampu
Mampu Sangat
Mampu
Tidak Bermanfaat 2
4,4 1
2,2 1
2,2 4 8,9
Kurang Bermanfaat 1
2,2 1
2,2 1
2,2 3 6,7
Bermanfaat 1
2,2 4
8,9 11
24,4 4
8,9 20 44,4
Sangat Bermanfaat 1
2,2 6
12,2 11
24,4 18 40
Total 4 8,9
6 12,2 19 42,2
16 35,6 45 100 Sumber: P.7 FC.9 sd P.20 FC.22
Tabel 4.27 menjelaskan tentang Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi
member untuk pengembangan diri terhadap keterampilan komunikasi kelompok . Dari 45 responden, 4 orang mengatakan tidak bermanfaat dan 3 orang mengatakan
kurang bermanfaat, 20 orang menyatakan bermanfaat dan sisanya 18 orang menyatakan bahwa pertukaran informasi sangat bermanfaat untuk
mengembangkan diri mereka sebagai anggota MLM CNI. Sebaran data tentang tanggapan komunitas tentang keterampilan
komunikasi kelompok untuk dilakukan adalah 4 orang mengatakan tidak mampu, 6 orang mengatakan kurang mampu, dan 19 orang mengatakan mampu dan
sisanya 16 orang menyatakan sangat mampu berkomunikasi kelmpok dengan para member atau anggota MLM CNI.
Dari data tersebut, dapat diketahui Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan diri terhadap keterampilan komunikasi
kelompok. Dari 45 responden, sebanyak 19 orang mengatakan mampu
Universitas Sumatera Utara
berkomunikasi kelompok dengan para anggota CNI lainya yang dapat mempengaruhi anggota untuk tidak mengembangkan diri mereka pada saat
memperoleh informasi. Karena rata-rata responden mengatakan mampumaka hal tersebut akan dibahas dengan perhitungan seperti di bawah ini :
Tidak Bermanfaat =145 x 100 = 2,2
Kurang Bermanfaat =145 x 100 = 13,3
Bermanfaat =1145 x 100 = 24,4
Sangat Bermanfaat =645 x 100 = 13,3
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan mampu berkomunikasi kelompok dengan anggota CNI lainnya
sehingga dapat mempengaruhi pengembangan diri member. Sebanyak 24,4mengatakan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi kelompok dengan
member lainya hal ini dikarenakan adanya informasi yang bermanfaat yang diperoleh untuk mengembangkan diri oleh masing-masing anggota dalam bisnis
MLM CNI di PO DC-369 kota Pematang Siantar. Jadi terdapat hubungan antara Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan
diri member terhadap keterampilan komunikasi kelompok yang dimiliki oleh member, dengan begitu dapat disimpulkan informasi-informasi yang dianggap
bermanfaat oleh member akan meningkatkan keterampilan mereka dalam meningkatkan jaringan dan peningkatan karir merekadi bisnis MLM CNI.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.28 Hubungan Tujuan dan Target komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk
Tujuan dan Target
komunikasi kelompok
Keterampilan Komunikasi Kelompok Dalam Penjualan Produk
Total Tidak
Membant u
Kurang Memba
ntu Membantu
Sangat Membantu
Tidak Dapat 2
4,4 2
4,4 Kurang Dapat
2 4,4 1
2,2 3
6,7 Dapat
1 2,2 19 42,2
5 11,1
25 55,6
Sangat Dapat 1 2,2
5 11,1
9 20
15 33,3
Total 2
4,4 4 8,9 25 55,6 14 31,1 45
100 Sumber : P.13 FC.15 sd P.21 FC.23
Berdasarkan tabel 4.28 menjelaskan tentang Hubungan Tujuan dan Target
komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk. Dari 45 responden, 2 orang mengatakan tidak dapat dan 3
orang mengatakan kurang dapat, 25 orang menyatakan dapat dan sisanya 15 orang menyatakan sangat dapat mencapai tujuan dan target komunikasi kelompok oleh
setaip member MLM CNI. Sebaran data tentang keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan
adalah 2 orang mengatakan tidak membantu, 4 orang mengatakan kurang membantu, dan 25 orang mengatakan membantu dan sisanya 14 orang
mengatakan bahwa keterampilan yang mereka miliki sangat membantu mereka untuk melakukan penjualan porduk.
Dari data tersebut, dapat diketahui Hubungan Tujuan dan Target komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam
penjualan produk. Dari 45 responden, sebanyak 25 orang mengatakan membantu untuk melakukan penjualan produk sehingga tercapainya tujuan dan target
Universitas Sumatera Utara
member dalam komunikasi kelompok dapat terlaksanakan dengan baik sesuai harapan. Karena rata-rata responden mengatakan membantu maka hal tersebut
dapat dibahas dengan dengan perhitungan seperti di bawah ini : Kurang Dapat
= 145 x100= 2,22 Dapat
= 1945 x100= 42,2 Sangat Dapat
= 545 x100= 11,1 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang
mengatakan membantu member berkomunikasi kelompok dengan para peserta dalam penjualan produk. Sebanyak 42,2 mengatakan membantu melakukan
penjualan produk sehingga mempengaruhi tujuan dan target member dalam hal komunikasi kelompok. Dengan begitu terdapat Hubungan Tujuan dan Target
komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk. Menurut Ahmad, merupakan member eksekutif bahwa tujuan
dan target mereka adalah berhasil dalam karir mereka didunia bisnis jejaringan MLM CNI di PO DC-369 kota Pematang Siantar, sehingga diperlukan
ketrampilan khusus dalam komunikasi agar mampu meningkatkan penjualan produk.
Tabel 4.29: Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI
Keikutsertaan memikirkan
Ide-Ide keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI
Total Tidak
Memiliki Kurang
Memiliki Memiliki
Sangat Memiliki
Tidak Sering 3
6,7 1
2,2 4
8,9 Jarang
2 4,4
4 8,9
3 6,7
5 11,1 14
31,1 Sering
10 2,2
7 15,6 17
37,8 Sangat Sering
5 11,1
5 11,1 10
2,2
Total 5 11,1 4
8,9 19
42,2 17 37,8 45
100
Sumber : P.12 FC.14 sd P.17 FC.19
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.29 menjelaskan tentang Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI. Dari 45 responden, 4
orang mengatakan tidak sering dan 14 orang mengatakan jarang, 17 orang menyatakan sangat dan sisanya 10 orang menyatakan sangat sering berpartisipasi
dalam memikirkan ide-ide demi kemajuan karir mereka. Sebaran data tentang tanggapan member tentang keinginan untuk
mengetahui produk MLM CNI adalah 5 orang mengatakan tidak memiliki, 4 orang mengatakan kurang memiliki, dan 19 orang mengatakan memiliki dan
sisanya 17 orang menyatakan sangat memiliki keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI lebih dalam.
Dari data tersebut, dapat diketahui Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI. Dari 45
responden, sebanyak 19 orang mengatakan memiliki keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI dengan begitu para peserta anggota tidak terlalu sering
memikirkan ide-ide yang dapat meningkatkan penjualan dan mengembangkan potensi mereka sebagai member MLM CNI. Karena rata-rata responden
mengatakan keinginan maka akan dibahas dengan perhitungan seperti di bawah ini :
Tidak Sering = 145 x100= 2,22
Jarang = 345 x100= 6,6
Sering = 1045 x100= 22,2
Sangat sering = 545 x100= 11,1
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan memiliki keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI. Sebanyak
22,2 mengatakan memiliki keinginan untuk mengetahui produk CNI sehingga timbul motivasi member untuk sering memberikan ide-ide seperti memberikan
solusi pada saat menghadapi calon konsumen meningkatan jaringan. Jadi, terdapat hubungan antara diketahui Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap
keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI.
Tabel 4.30: Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi
kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu dalam mengembangkan jaringan
Pengembangan potensi diri
pada komunikasi
kelompok Komunikasi kelompok dapat membantu dalam
mengembangkan jaringan Total
Tidak membantu
Kurang membantu
Membantu Sangat
membantu
Tidak dapat 2
4,4 2
4,4 1
2,2 5
11,1 Kurang dapat
1 2,2
2 4,4
1 2,2
4 8,9
Dapat 2
4,4 15 33,3
4 8,9
21 46,7
Sangat dapat 4
8,9 11
24,4 15
33,3
Total
3 6,7
4 8,9
22 48,0 16
35,6 45
100
Sumber : P.8 FC.10 sd P.20 FC.22
Tabel 4.30 menjelaskan tentang Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu
dalam mengembangkan jaringan. Dari 45 responden, 5 orang mengatakan tidak dapat dan 4 orang mengatakan kurang dapat, 21 orang menyatakan dapat dan
sisanya 15 orang menyatakan sangat dapat pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok.
Universitas Sumatera Utara
Sebaran data tentang komunikasi kelompok dapat membantu mereka untuk mengembangkan jaringan adalah 3 orang mengatakan tidak membantu, 4
orang mengatakan kurang membantu, dan 22 orang mengatakan membantu dan selanjutnya 16 orang menyatakan sangat membantu mengembangkan jaringan.
Dari data tersebut, dapat diketahui tentang Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat
membantu dalam mengembangkan jaringan. Dari 45 responden, sebanyak 22 orang mengatakan membantu mengembangkan jaringan hal ini di karenakan
adanya potensi yang dikembangkan oleh masing-masing peserta anggota. Karena rata-rata responden mengatakan hal tersebut akan dibahas dengan perhitungan
seperti di bawah ini : Tidak dapat
= 145 x100= 2,2 Kurang dapat
= 245 x100= 4,4 Dapat
= 1545 x100= 33,3 Sangat dapat
= 445 x100= 8,8 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang
mengatakan membantu mengembangkan jaringan hal ini disebabkan karena adanya potensi diri yang diimiliki oleh masing-masing member.Sebanyak 33,3
mengatakan bahwa komunikasi kelompok membantu mereka untuk mengembangkan jaringan dikarenakan tiap-tiap anggota MLM CNI di PO DC-
369 kota Pematang Siantar dapat mengembangkan potensi mereka dalam komunikasi kelompok. Jadi, terdapat Hubungan pengembangan potensi diri pada
komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu dalam
Universitas Sumatera Utara
mengembangkan jaringan. Dengan begitu dapat disimpulkan intensitas tatap muka serta komunikasi kelompok dengan member dapat membantu anggota CNI untuk
membentuk jaringan dan meningkatkan karier mereka sehingga potensi yang ada pada diri masing-masing member dapat berkembang dalam menjalankan bisnis
MLM yang sudah lama digeluti oleh peserta anggota.
Tabel 4.31: Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member
dalam mengembangkan kemampuan
Efektifitas waktu dalam
pertukaran pesan
keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan
Total Tidak
mampu Kurang
mampu
Mampu Sangat
mampu
Tidak efektif 1 2,2
2 4,4
3 6,7
Kurang efektif 4
8,9 1
2,2 5 48,0
Efektif 1 2,2
1 2,2
10 2,2 6
13,3 18
40 Sangat efektif
2 4,4
8 17,8 9 20
19 42,2
Total 2 4,4
5 11,1
22 48,0 16 35,7
45 100
Sumber : P.8 FC.10 sd P.20 FC.22
Tabel 4.31 menjelaskan tentang Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong
member dalam mengembangkan kemampuan Dari 45 responden, 3 orang mengatakan tidak efektif dan 5 orang mengatakan kurang efektif , 18 orang
menyatakan efektif dan sisanya 19 orang menyatakan sangat efektifitas waktu dalam pertukaran pesan antar anggota MLM CNI.
Sebaran data tentang keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan adalah 2 orang mengatakan tidak
mampu, 5 orang mengatakan kurang mampu, dan 22 orang mengatakan mampu dan selanjutnya 16 orang menyatakan sangat mampu.
Universitas Sumatera Utara
Dari data tersebut, dapat diketahui tentang Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsertaan dalam kelompok mampu
mendorong member dalam mengembangkan kemampuan. Dari 45 responden, sebanyak 22 orang mengatakan mampu mampu mendorong member dalam
mengembangkan kemampuannya Karena rata-rata responden mengatakan hal tersebut akan dibahas dengan perhitungan seperti di bawah ini :
Kurang efektif = 445 x100= 8,8
efektif = 1045 x100= 22,2
Sangat efektif = 845 x100= 17,7
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan
anggota seperti membentuk jaringan dengan member lain. Sebanyak 22,2 mengatakan bahwa keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member
dalam mengembangkan kemampuan karena di pengaruhi oleh waktu yang efektif dalam memberikan informasi
. Jadi, terdapat
Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong
member dalam mengembangkan kemampuan. Berdasarkan wawancara peneliti dengan salah satu member yang terus aktif selama delapan bulan dibisnis MLM
CNI ini menyatakan bisnis MLM, seperti seraya orang yang mengalami cuci otak, pergi ke sana ke sini, ngajak kenalan orang dilanjut presentasi, jual produk,sampai
napas megap-megap hal tersebut dikarenakan adanya keinginan dan harapan member untuk jadi orang kaya raya atau sukses dalam menekun bisnis MLM CNI,
dengan adanya motivasi dari para upline yang gencar dengan mengutip buku
Universitas Sumatera Utara
teyosaki bahkan buku aa gym dan buku yang mengandung motivasi member MLM lainnya syaitu melalui seminar maupun pertemuan dengan upline dan
downline yang cukup menyita waktu member saling bertukar informasi sehingga membangkitkan semangat member untuk terus meneruskan harapan mereka.
Dengan begitu dapat disimpulkan intensitas tatap muka serta komunikasi kelompok dengan member dapat membantu anggota CNI untuk membentuk
jaringan dan meningkatkan karier mereka sehingga potensi yang ada pada diri masing-masing member dapat berkembang dalam menjalankan bisnis MLM yang
sudah lama digeluti oleh peserta anggota.
Tabel 4.32. Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka
terhadap kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri
Tingkat Keseringan
Komunikasi Tatap Muka
kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri
Total Tidak
mampu Kurang
mampu Mampu
Sangat mampu
Tidak pernah 3
2 4,4
5 11,1
Jarang 3
6 13,3
1 2,2
10 2,2
Sering 2
4,4 8
17,7 7
15,6 16 35,6 Sangat sering
1 2,2
6 13,3
6 13,3 14 31,1
Total
4 4,4
7 15,6 20 44,41 14 31,1 45 100
Sumber : P.8 FC.10 sd P.20 FC.22
Tabel 4.32 menjelaskan Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap
Muka terhadap kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri. Dari 45 responden, 5 orang mengatakan tidak pernah dan
10 orang mengatakan jarang dapat, 16 orang menyatakan sering dan sisanya 14 orang menyatakan sangat sering berkomunikasi tatap muka dengan upline dan
downline MLM CNI.
Universitas Sumatera Utara
Sebaran data tentang kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri dalah 4 orang mengatakan tidak mampu, 7 orang
mengatakan kurang mampu, dan 20 orang mengatakan mampu dan selanjutnya 14 orang menyatakan sangat mampu mengembangkan potensi diri..
Dari data tersebut, dapat diketahui tentang Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka terhadap kemampuan member dalam memberikan
inspirasi untuk mengembangkan diri. Dari 45 responden, sebanyak 20 orang mengatakan mampu mengembangkan diri member untuk berinspirasi hal ini
dikrenakan adanya komunikasi tatap muka oleh masing-masing member.. Karena rata-rata responden mengatakan mampu maka akan dibahas dengan perhitungan
seperti di bawah ini : Jarang
= 645 x100= 13,3 Sering
= 845 x100= 17,7 Sangat Sering
= 645 x100= 13,3 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang
mengatakan mampu memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri..Sebanyak 17,7 mengatakan bahwa mampu memberikan inspirasi untuk mengembangkan
diri dikarenakan tingkat seringnya member tatap muka face t face dengan member lainnya.. Jadi, terdapat Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap
Muka terhadap kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri.
Berdasarkan wanwancara peneliti dengan salah satu upline CNI menyatakan bisnis MLM CNI memberikan manfaat bagi hidupnya yaitu
Universitas Sumatera Utara
mengambil keuntungan dengan mendapatkan produk –produk CNI yang berkualitas dan mendistribusikannya. Pertemuan seperti diskusi dan komunikasi
kelompok yang dilakukan leh upline kepada downline MLM CNI memberikan motivasi dan semangat serta harapan besar untuk mendapatkan bonus dari hasil
kerja keras oleh masing-masing member.
VI.4 Pengujian hipotesis