Analisis Data Tabel Silang

Tabel 4.25. Komunikasi Kelompok Membantu Member Untuk Mengembangkan Kemampuan Menjual Produk No Komunikasi Kelompok Membantu Member Untuk Mengembangkan Kemampuan Menjual Produk F 1 Tidak Membantu 3 6.7 2 Kurang Membantu 2 4.4 3 Membantu 26 57.8 4 Sangat Membantu 14 31.1 Total 45 100.0 Sumber: P.25 FC.27 Dari tabel diatas, terlihat bahwa mayoritas responden menjawab bahwa komunikasi kelompok Membantu mereka untuk menjual produk sebanyak 26 orang atau 57.8. Selanjutnya responden yang menjawab sangat Membantu sebanyak 14 orang atau 31,1 . Pada responden yang menjawab tidak Membantu sebanyak 3 orang 6.7. Sisanya responden yang menjawab bahwa komunikasi kelompok kurang. Membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan menjual produk sebanyak 2 orang atau 4,4. Ini disebabkan karena motivasi peserta dan pengetahuan mereka tentang bisnis MLM ini.

VI.3. Analisis Data Tabel Silang

Analisis tabel silang pada bagian ini, akan memuat tentang penilaian dalam satu tabel. Analisis tabel silang merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variable tersebut bernilai positif atau negatif. Namun, analisis tabel ini tidak dapat dijadikan sebagai penentu utama untuk melihat hubungann variabel yang diteliti, Universitas Sumatera Utara tetapi ditujukan untuk melihat bagaimana penilaian data yang satu dan hubungannya dengan data yang lain. Kumpulan data yang akan disajikan dan dianalisis dalam tabel silang ini adalah : 1. Hubungan antara Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok Terhadap Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan 2. Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan diri terhadap keterampilan komunikasi kelompok 3. Hubungan Tujuan dan Target komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk 4. Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI 5. Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu dalam mengembangkan jaringan 6. Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan 7. Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka terhadap kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri Universitas Sumatera Utara Tabel 4.26 Hubungan antara Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok Terhadap Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan Total Tidak Dapat Kurang Dapat Dapat Sangat Dapat Tidak pernah 2 4,4 2 4,4 4 8,9 Jarang 3 6,7 1 2,2 1 2,2 5 11,1 Sering 3 6,7 12 26,7 6 12,2 21 46,7 Sangat sering 2 4,4 3 6,7 10 2,2 15 33,3 Total 2 4,4 10 2,2 16 35,6 17 37,8 45 100 Sumber: P.11 FC.13 sd P.16 FC.18 Tabel 4.26 menjelaskan Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok terhadap Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan. Dari 45 responden, 4 orang mengatakan tidak pernah, 5 orang mengatakan jarang, dan 21 orang mengatakan sering dan 15 orang mengatakan sangat sering berpartisipasi untuk mengikuti atau terlibat dalam kegiatan kelompok. Sebaran data tentang pentingnya Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan anggota MLM CNI. Adalah sebanyak 2 orang mengatakan tidak dapat, 10 orang mengatakan kurang dapat, dan 16 orang mengatakan dapat, dan sisanya 17 orang menyatakan sangat dapat mengembangkan pengetahuan mereka setelah mengikuti kegiatan komunikasi kelompok tersebut. Dari data tersebut, dapat diketahui hubungan Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok dengan Keterlibatan dalam komunikasi kelompok dapat mengembangkan pengetahuan. Dari 45 responden, sebanyak 17 orang menyatakan sangat dapat mengembangkan pengetahuan mereka setelah mengikuti Universitas Sumatera Utara kegiatan komunikasi kelompok tersebut. Karena rata-rata responden mengatakan sangat dapat, maka hal tersebut akan dibahas dengan perhitungan : Jarang = 145 x 100 = 2,2 Sering = 645 x 100 = 13,3 Sangat sering = 1045 x 100 = 22,2 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan sangat dapat mengembangkan pengetahuan mereka setelah mengikuti kegiatan komunikasi kelompok tersebut. Sebanyak 22,2 mengatakan sangat sering menghadiri atau mengkuti kegiatan dalam kelompok seperti diskusi, seminar dan acara-acara lainnya sehingga menambah pengetahuan anggota untuk mengembangkan karir mereka di dunia bisnis MLM ini, jadi terdapat Hubungan antara Keikutsertaan dalam kegiatan kelompok terhadap Keterlibatan dalam komunikasi kelompok yang dapat mengembangkan pengetahuan anggota. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa seluruh anggota memperoleh informasi di bidang bisnis MLM CNI sehingga menambah pengetahuan member, hal ini terlihat dari partisipasi anggota seperti menghadiri dalam kegiatan komunikasi kelompok seperti diskusi, seminar dan menyangkut seputar ide-ide untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan jaringan dan hal ini akan mempengaruhi karier mereka lebih baik . Universitas Sumatera Utara Tabel 4.27 Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan diri terhadap keterampilan komunikasi kelompok Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan diri keterampilan komunikasi kelompok Total Tidak Mampu Kurang Mampu Mampu Sangat Mampu Tidak Bermanfaat 2 4,4 1 2,2 1 2,2 4 8,9 Kurang Bermanfaat 1 2,2 1 2,2 1 2,2 3 6,7 Bermanfaat 1 2,2 4 8,9 11 24,4 4 8,9 20 44,4 Sangat Bermanfaat 1 2,2 6 12,2 11 24,4 18 40 Total 4 8,9 6 12,2 19 42,2 16 35,6 45 100 Sumber: P.7 FC.9 sd P.20 FC.22 Tabel 4.27 menjelaskan tentang Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan diri terhadap keterampilan komunikasi kelompok . Dari 45 responden, 4 orang mengatakan tidak bermanfaat dan 3 orang mengatakan kurang bermanfaat, 20 orang menyatakan bermanfaat dan sisanya 18 orang menyatakan bahwa pertukaran informasi sangat bermanfaat untuk mengembangkan diri mereka sebagai anggota MLM CNI. Sebaran data tentang tanggapan komunitas tentang keterampilan komunikasi kelompok untuk dilakukan adalah 4 orang mengatakan tidak mampu, 6 orang mengatakan kurang mampu, dan 19 orang mengatakan mampu dan sisanya 16 orang menyatakan sangat mampu berkomunikasi kelmpok dengan para member atau anggota MLM CNI. Dari data tersebut, dapat diketahui Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan diri terhadap keterampilan komunikasi kelompok. Dari 45 responden, sebanyak 19 orang mengatakan mampu Universitas Sumatera Utara berkomunikasi kelompok dengan para anggota CNI lainya yang dapat mempengaruhi anggota untuk tidak mengembangkan diri mereka pada saat memperoleh informasi. Karena rata-rata responden mengatakan mampumaka hal tersebut akan dibahas dengan perhitungan seperti di bawah ini : Tidak Bermanfaat =145 x 100 = 2,2 Kurang Bermanfaat =145 x 100 = 13,3 Bermanfaat =1145 x 100 = 24,4 Sangat Bermanfaat =645 x 100 = 13,3 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan mampu berkomunikasi kelompok dengan anggota CNI lainnya sehingga dapat mempengaruhi pengembangan diri member. Sebanyak 24,4mengatakan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi kelompok dengan member lainya hal ini dikarenakan adanya informasi yang bermanfaat yang diperoleh untuk mengembangkan diri oleh masing-masing anggota dalam bisnis MLM CNI di PO DC-369 kota Pematang Siantar. Jadi terdapat hubungan antara Hubungan antara Manfaat Pertukaran Informasi member untuk pengembangan diri member terhadap keterampilan komunikasi kelompok yang dimiliki oleh member, dengan begitu dapat disimpulkan informasi-informasi yang dianggap bermanfaat oleh member akan meningkatkan keterampilan mereka dalam meningkatkan jaringan dan peningkatan karir merekadi bisnis MLM CNI. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.28 Hubungan Tujuan dan Target komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk Tujuan dan Target komunikasi kelompok Keterampilan Komunikasi Kelompok Dalam Penjualan Produk Total Tidak Membant u Kurang Memba ntu Membantu Sangat Membantu Tidak Dapat 2 4,4 2 4,4 Kurang Dapat 2 4,4 1 2,2 3 6,7 Dapat 1 2,2 19 42,2 5 11,1 25 55,6 Sangat Dapat 1 2,2 5 11,1 9 20 15 33,3 Total 2 4,4 4 8,9 25 55,6 14 31,1 45 100 Sumber : P.13 FC.15 sd P.21 FC.23 Berdasarkan tabel 4.28 menjelaskan tentang Hubungan Tujuan dan Target komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk. Dari 45 responden, 2 orang mengatakan tidak dapat dan 3 orang mengatakan kurang dapat, 25 orang menyatakan dapat dan sisanya 15 orang menyatakan sangat dapat mencapai tujuan dan target komunikasi kelompok oleh setaip member MLM CNI. Sebaran data tentang keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan adalah 2 orang mengatakan tidak membantu, 4 orang mengatakan kurang membantu, dan 25 orang mengatakan membantu dan sisanya 14 orang mengatakan bahwa keterampilan yang mereka miliki sangat membantu mereka untuk melakukan penjualan porduk. Dari data tersebut, dapat diketahui Hubungan Tujuan dan Target komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk. Dari 45 responden, sebanyak 25 orang mengatakan membantu untuk melakukan penjualan produk sehingga tercapainya tujuan dan target Universitas Sumatera Utara member dalam komunikasi kelompok dapat terlaksanakan dengan baik sesuai harapan. Karena rata-rata responden mengatakan membantu maka hal tersebut dapat dibahas dengan dengan perhitungan seperti di bawah ini : Kurang Dapat = 145 x100= 2,22 Dapat = 1945 x100= 42,2 Sangat Dapat = 545 x100= 11,1 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan membantu member berkomunikasi kelompok dengan para peserta dalam penjualan produk. Sebanyak 42,2 mengatakan membantu melakukan penjualan produk sehingga mempengaruhi tujuan dan target member dalam hal komunikasi kelompok. Dengan begitu terdapat Hubungan Tujuan dan Target komunikasi kelompok terhadap keterampilan komunikasi kelompok dalam penjualan produk. Menurut Ahmad, merupakan member eksekutif bahwa tujuan dan target mereka adalah berhasil dalam karir mereka didunia bisnis jejaringan MLM CNI di PO DC-369 kota Pematang Siantar, sehingga diperlukan ketrampilan khusus dalam komunikasi agar mampu meningkatkan penjualan produk. Tabel 4.29: Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI Total Tidak Memiliki Kurang Memiliki Memiliki Sangat Memiliki Tidak Sering 3 6,7 1 2,2 4 8,9 Jarang 2 4,4 4 8,9 3 6,7 5 11,1 14 31,1 Sering 10 2,2 7 15,6 17 37,8 Sangat Sering 5 11,1 5 11,1 10 2,2 Total 5 11,1 4 8,9 19 42,2 17 37,8 45 100 Sumber : P.12 FC.14 sd P.17 FC.19 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.29 menjelaskan tentang Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI. Dari 45 responden, 4 orang mengatakan tidak sering dan 14 orang mengatakan jarang, 17 orang menyatakan sangat dan sisanya 10 orang menyatakan sangat sering berpartisipasi dalam memikirkan ide-ide demi kemajuan karir mereka. Sebaran data tentang tanggapan member tentang keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI adalah 5 orang mengatakan tidak memiliki, 4 orang mengatakan kurang memiliki, dan 19 orang mengatakan memiliki dan sisanya 17 orang menyatakan sangat memiliki keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI lebih dalam. Dari data tersebut, dapat diketahui Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI. Dari 45 responden, sebanyak 19 orang mengatakan memiliki keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI dengan begitu para peserta anggota tidak terlalu sering memikirkan ide-ide yang dapat meningkatkan penjualan dan mengembangkan potensi mereka sebagai member MLM CNI. Karena rata-rata responden mengatakan keinginan maka akan dibahas dengan perhitungan seperti di bawah ini : Tidak Sering = 145 x100= 2,22 Jarang = 345 x100= 6,6 Sering = 1045 x100= 22,2 Sangat sering = 545 x100= 11,1 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan memiliki keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI. Sebanyak 22,2 mengatakan memiliki keinginan untuk mengetahui produk CNI sehingga timbul motivasi member untuk sering memberikan ide-ide seperti memberikan solusi pada saat menghadapi calon konsumen meningkatan jaringan. Jadi, terdapat hubungan antara diketahui Hubungan Keikutsertaan memikirkan Ide-Ide terhadap keinginan untuk mengetahui produk MLM CNI. Tabel 4.30: Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu dalam mengembangkan jaringan Pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok Komunikasi kelompok dapat membantu dalam mengembangkan jaringan Total Tidak membantu Kurang membantu Membantu Sangat membantu Tidak dapat 2 4,4 2 4,4 1 2,2 5 11,1 Kurang dapat 1 2,2 2 4,4 1 2,2 4 8,9 Dapat 2 4,4 15 33,3 4 8,9 21 46,7 Sangat dapat 4 8,9 11 24,4 15 33,3 Total 3 6,7 4 8,9 22 48,0 16 35,6 45 100 Sumber : P.8 FC.10 sd P.20 FC.22 Tabel 4.30 menjelaskan tentang Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu dalam mengembangkan jaringan. Dari 45 responden, 5 orang mengatakan tidak dapat dan 4 orang mengatakan kurang dapat, 21 orang menyatakan dapat dan sisanya 15 orang menyatakan sangat dapat pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok. Universitas Sumatera Utara Sebaran data tentang komunikasi kelompok dapat membantu mereka untuk mengembangkan jaringan adalah 3 orang mengatakan tidak membantu, 4 orang mengatakan kurang membantu, dan 22 orang mengatakan membantu dan selanjutnya 16 orang menyatakan sangat membantu mengembangkan jaringan. Dari data tersebut, dapat diketahui tentang Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu dalam mengembangkan jaringan. Dari 45 responden, sebanyak 22 orang mengatakan membantu mengembangkan jaringan hal ini di karenakan adanya potensi yang dikembangkan oleh masing-masing peserta anggota. Karena rata-rata responden mengatakan hal tersebut akan dibahas dengan perhitungan seperti di bawah ini : Tidak dapat = 145 x100= 2,2 Kurang dapat = 245 x100= 4,4 Dapat = 1545 x100= 33,3 Sangat dapat = 445 x100= 8,8 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan membantu mengembangkan jaringan hal ini disebabkan karena adanya potensi diri yang diimiliki oleh masing-masing member.Sebanyak 33,3 mengatakan bahwa komunikasi kelompok membantu mereka untuk mengembangkan jaringan dikarenakan tiap-tiap anggota MLM CNI di PO DC- 369 kota Pematang Siantar dapat mengembangkan potensi mereka dalam komunikasi kelompok. Jadi, terdapat Hubungan pengembangan potensi diri pada komunikasi kelompok terhadap komunikasi kelompok dapat membantu dalam Universitas Sumatera Utara mengembangkan jaringan. Dengan begitu dapat disimpulkan intensitas tatap muka serta komunikasi kelompok dengan member dapat membantu anggota CNI untuk membentuk jaringan dan meningkatkan karier mereka sehingga potensi yang ada pada diri masing-masing member dapat berkembang dalam menjalankan bisnis MLM yang sudah lama digeluti oleh peserta anggota. Tabel 4.31: Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan Total Tidak mampu Kurang mampu Mampu Sangat mampu Tidak efektif 1 2,2 2 4,4 3 6,7 Kurang efektif 4 8,9 1 2,2 5 48,0 Efektif 1 2,2 1 2,2 10 2,2 6 13,3 18 40 Sangat efektif 2 4,4 8 17,8 9 20 19 42,2 Total 2 4,4 5 11,1 22 48,0 16 35,7 45 100 Sumber : P.8 FC.10 sd P.20 FC.22 Tabel 4.31 menjelaskan tentang Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan Dari 45 responden, 3 orang mengatakan tidak efektif dan 5 orang mengatakan kurang efektif , 18 orang menyatakan efektif dan sisanya 19 orang menyatakan sangat efektifitas waktu dalam pertukaran pesan antar anggota MLM CNI. Sebaran data tentang keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan adalah 2 orang mengatakan tidak mampu, 5 orang mengatakan kurang mampu, dan 22 orang mengatakan mampu dan selanjutnya 16 orang menyatakan sangat mampu. Universitas Sumatera Utara Dari data tersebut, dapat diketahui tentang Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsertaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan. Dari 45 responden, sebanyak 22 orang mengatakan mampu mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuannya Karena rata-rata responden mengatakan hal tersebut akan dibahas dengan perhitungan seperti di bawah ini : Kurang efektif = 445 x100= 8,8 efektif = 1045 x100= 22,2 Sangat efektif = 845 x100= 17,7 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan anggota seperti membentuk jaringan dengan member lain. Sebanyak 22,2 mengatakan bahwa keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan karena di pengaruhi oleh waktu yang efektif dalam memberikan informasi . Jadi, terdapat Hubungan Efektifitas waktu dalam pertukaran pesan terhadap keikutsetaan dalam kelompok mampu mendorong member dalam mengembangkan kemampuan. Berdasarkan wawancara peneliti dengan salah satu member yang terus aktif selama delapan bulan dibisnis MLM CNI ini menyatakan bisnis MLM, seperti seraya orang yang mengalami cuci otak, pergi ke sana ke sini, ngajak kenalan orang dilanjut presentasi, jual produk,sampai napas megap-megap hal tersebut dikarenakan adanya keinginan dan harapan member untuk jadi orang kaya raya atau sukses dalam menekun bisnis MLM CNI, dengan adanya motivasi dari para upline yang gencar dengan mengutip buku Universitas Sumatera Utara teyosaki bahkan buku aa gym dan buku yang mengandung motivasi member MLM lainnya syaitu melalui seminar maupun pertemuan dengan upline dan downline yang cukup menyita waktu member saling bertukar informasi sehingga membangkitkan semangat member untuk terus meneruskan harapan mereka. Dengan begitu dapat disimpulkan intensitas tatap muka serta komunikasi kelompok dengan member dapat membantu anggota CNI untuk membentuk jaringan dan meningkatkan karier mereka sehingga potensi yang ada pada diri masing-masing member dapat berkembang dalam menjalankan bisnis MLM yang sudah lama digeluti oleh peserta anggota. Tabel 4.32. Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka terhadap kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri Total Tidak mampu Kurang mampu Mampu Sangat mampu Tidak pernah 3 2 4,4 5 11,1 Jarang 3 6 13,3 1 2,2 10 2,2 Sering 2 4,4 8 17,7 7 15,6 16 35,6 Sangat sering 1 2,2 6 13,3 6 13,3 14 31,1 Total 4 4,4 7 15,6 20 44,41 14 31,1 45 100 Sumber : P.8 FC.10 sd P.20 FC.22 Tabel 4.32 menjelaskan Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka terhadap kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri. Dari 45 responden, 5 orang mengatakan tidak pernah dan 10 orang mengatakan jarang dapat, 16 orang menyatakan sering dan sisanya 14 orang menyatakan sangat sering berkomunikasi tatap muka dengan upline dan downline MLM CNI. Universitas Sumatera Utara Sebaran data tentang kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri dalah 4 orang mengatakan tidak mampu, 7 orang mengatakan kurang mampu, dan 20 orang mengatakan mampu dan selanjutnya 14 orang menyatakan sangat mampu mengembangkan potensi diri.. Dari data tersebut, dapat diketahui tentang Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka terhadap kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri. Dari 45 responden, sebanyak 20 orang mengatakan mampu mengembangkan diri member untuk berinspirasi hal ini dikrenakan adanya komunikasi tatap muka oleh masing-masing member.. Karena rata-rata responden mengatakan mampu maka akan dibahas dengan perhitungan seperti di bawah ini : Jarang = 645 x100= 13,3 Sering = 845 x100= 17,7 Sangat Sering = 645 x100= 13,3 Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang mengatakan mampu memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri..Sebanyak 17,7 mengatakan bahwa mampu memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri dikarenakan tingkat seringnya member tatap muka face t face dengan member lainnya.. Jadi, terdapat Hubungan Tingkat Keseringan Komunikasi Tatap Muka terhadap kemampuan member dalam memberikan inspirasi untuk mengembangkan diri. Berdasarkan wanwancara peneliti dengan salah satu upline CNI menyatakan bisnis MLM CNI memberikan manfaat bagi hidupnya yaitu Universitas Sumatera Utara mengambil keuntungan dengan mendapatkan produk –produk CNI yang berkualitas dan mendistribusikannya. Pertemuan seperti diskusi dan komunikasi kelompok yang dilakukan leh upline kepada downline MLM CNI memberikan motivasi dan semangat serta harapan besar untuk mendapatkan bonus dari hasil kerja keras oleh masing-masing member.

VI.4 Pengujian hipotesis

Dokumen yang terkait

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

2 70 103

Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Sumatera Utara)

6 58 123

Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Oriflame Medan

14 127 155

Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Kemampuan Komunikasi Therapeutik Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2009

5 54 132

Komunikasi Dan Motivasi (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Pimpinan Perusahaan Terhadap Kinerja Staf Marketing Perusahaan Di PT. TELKOMSEL Pematang Siantar)

0 27 89

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 26

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 3

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

0 1 11

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Kelompok II.1.1 Pengertian Komunikasi Kelompok - Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola

0 1 45

Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Sumatera Utara)

0 0 12