membantu debitur berusaha secara lebih baik dibandingkan sebelum menerima kredit, sehingga akan mampu memperoleh keuntungan lebih banyak dan dapat melunasi
pinjamannya. Eksekusi jaminan hanya dijalankan bilamana tidak ada jalan lain yang lebih baik untuk menyelesaikan kredit bermasalah.
Banyak bank yang mengalami kesulitan dalam menangani kasus kredit, Karena tidak cermat dalam meneliti aspek hukum dan nilai harta yang diajukan oleh
debitur sebagai jaminan kredit, walaupun di pengadilan bank menangani kredit bermasalah dengan debitur, namun pelaksanaan eksekusi jaminan sering kali
memakan waktu yang dan biaya yang tidak sedikit. Eksekusi Hak Tanggungan telah diatur dalam pasal 20 dan pasal 21 UUHT. Apabila debitur cidera janji dapat
ditempuh eksekusi Hak Tanggungan lewat dua kemungkinan yaitu: 1.
hak pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melelui pelelangan umum serta
mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.
2. Title eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat hak tanggungan seperti
putusan hakim yang memuat irah-irah dengan kata-kata “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini dilaksanakan atas
perintah dan dibawah pimpinan Ketua Pengadilan Negeri di wilayah mana tanah tersebut terletak.
B. Perumusan masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka dapat diasimpulkan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Dimanakah diatur mengenai tata cara eksekusi dalam peraturan perundang-
undangan
Universitas Sumatera Utara
2. Siapa pihak-pihak yang teribat dalam pelaksanaan eksekusi hak
tanggungan sebagai mana yang tertera dalam undang – undang? 3.
Apakah prosedur pelaksanaan eksekusi yang dilakukan oleh PT. BANK UOB BUANA dengan JOHN JERRY sebagai cidera janji dalam undang-
undang telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku?
C. Tujuan dan Manfaat Peneliti11an
Berkaitan dengan uraian rumusan permasalahan diatas, maka tujuan penenilitan ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui sebab-sebab eksekusi itu dilaksankan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku 2.
untuk mengetahui siapa-siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan eksekusi
3. untuk mengetahui apakah kasus yang dibahas mengenai pelaksanaan
eksekusi yang dilakukan telah benar terlaksana seperti di dalam undang- undang atau tidak,
Penelitian ini
diharapkan dapat memberi manfaat: 1.
secara teoritis dapat menambah kepustakaan tentang pelaksanaa eksekusi benda tidak bergerak sebagai jaminan hutang akibat wanprestasi debitur
dan memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan hukum pada umumnya, juga menjadi bahan untuk pengembangan wawasan dan kajian lebih lanjut tetang pelaksanaan
eksekusi benda tidak bergerak. 2.
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan membawa dampak positif bagi instansi pelaksana dari suatu eksekusi.
D. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi ini yang berjudul: “Eksekusi Benda Tidak Bergerak Sebagai Jaminan Hutang Akibat Wanprestasi Debitur Tinjauan kasus Pengadilan
Negeri Medan” merupakan hasil dari pemikiran penulis sendiri Judul ini diangkat agar diketahui lebih lanjut mengenai eksekusi dalam pelaksanaannya diatur dalam
undang-undang. Oleh karena itu Skripsi ini merupakan sebuah karya asli dan sesuai dengan asas-asas keilmuan yang jujur, rasional, objektif dan terbuka. Tulisan ini
belum pernah ada yang membuat, kalaupun ada, penulisan penulis yakni substansi pembahasannya berbeda. Semua ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan
kebenaran ilmiah sehingga tulisan ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Universitas Sumatera Utara
E. Tinjauan Kepustakaan