Pengertian Jaminan Hutang Proses Terlaksananya Hutang Dengan Jaminan

BAB III TINJAUAN UMUM ATAS JAMINAN HUTANG DAN PELAKSANAAN EKSEKUSI

A. Pengertian Jaminan Hutang

Istilah Hukum jaminan berasal dari terjamahan zakerheid desstelling atau security of law. Dalam seminar sadan pembinaan Hukum Nasional tentang Lembaga Hipotek dan jaminan lainnya, yang diselenggarakan di Yogyakarta, pada tanggal 20 sampai dengan 30 juli 1997, disebutkan bahwa hukum jaminan, meliputi pengertian, baik jaminan kebendaan maupun jaminan perorangan. Pengertian hukum jaminan ini mengacu pada jenis jaminan. Defenisi ini menjadi tidak jelas, karena yang dilihat hanya dari penggolongan jaminan. Munurut J. Satrio hukum jaminan itu diartikan peratauran hukum yang mengatur tentang jaminan – jaminan piutang seorang kreditor terhadap seorang debitur, ringkasnya hukum jaminan adalah hukum yang mengatur tentang jaminan piutang seseorang. Sri Soedewi Masjhoen Sofwan, mengemukakan bahwa hukum jaminan adalah Mengatur kontruksi yuridis yang memungkinkan pemberian fasilitas kredit, dengan menjamin benda-benda yang dibelinya sebagai jaminan. Peraturan demikian harus cukup meyakinkan dan memberikan kepastian hukum bagi lembaga-lembaga kredit, baik dari dalam negri maupun luar negri. Adanya lembaga jaminan dan 59 Universitas Sumatera Utara lembaga demikian, kiranya harus dibarengi dengan adanya lembaga kredit dengan jumlah besar, dengan jangka waktu yang lama dan bunga yang relatif rendah. 87 jaminan disini selalu dikaitakan dengan hutang piutang, istilah hutang ialah sesuatu yang dipinjam. Seseorang atau badan hukum yang meminjam disebut debitur, sedangkan entitas yang memberikan utang disebut kreditur. 88 Dapat disimpulkan bahwa jaminan hutang merupakan pinjaman yang disertai dengan pemberian jaminan di dalamnya baik itu jaminan benda maupun jaminan perorangan, dimana keduabelah pihak yakni kreditur dan debitur dilindungi haknya berupa kepastian hukum.

B. Proses Terlaksananya Hutang Dengan Jaminan

Adapun proses terlaksananya hutang dengan jaminan dalam perjanjian ini, diawali dengan keinginan pihak debitur untuk meminjam sejumlah dana kepada pihak kreditur. Pihak debitur menyatakan keinginannya tersebut kepada pihak kreditur dan pihak kreditur terlebih dahulu melihat kredibilitas dari pihak debitur. Apabila syarat- syarat yang ditentukan oleh pihak kreditur tidak dapat dipenuhi oleh debitur maka perjanjian tidak dapat terlaksana, apabila debitur mampu memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh pihak debitur maka proses peminjaman uang dapat dilaksanakan. Dimana terlebih dahulu kedua belah pihak membuat sebuah perjanjian H. Salim, Perkemangan Hukum Jaminan di Indonesia, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2 , hal 6. 004 httpngeblogwebid.blogspot.com200911pengertian-hutang.html, diakses pada tanggal 12 Juli 2011. Universitas Sumatera Utara kredit hutang-piutang yang disertai dengan pengikatan jaminan jaminan hutang sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah perjanjian kredit bank hutang-piutang. Apabila proses ini telah terlaksana maka diantara kedua belah pihak telah terjadi suatu perjanjian hutang dengan jaminan perjanjian kredit bank.

C. Pengaturan Tentang Jaminan Hutang