Teori – Teori Proses Menua 1. Teori Sosial

Tipe pasrah, yaitu menerima dan menungggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan melakukan pekerjaan apa saja. Tipe bingung, yaitu kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif, dan acuh tak acuh. 1.5. Teori – Teori Proses Menua 1.5.1. Teori Sosial Teori Pembebasan. Teori ini menerangkan bahwa dengan berubahnya usia seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menggambarkan proses penarikan diri Potter and Perry, 2005. Keadaan tersebut mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda, yaitu kehilangan peran Loss of role,hambatan kontrol sosial restrastion of contacts and relationship, berkurangnya komitmen Reuced commitment to sosial mores ang value Teori Aktivitas. Teori ini berpendapat bahwa jalan menuju penuaan yang sukses adalah dengan cara tetap aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. Havighurst yang pertama kali menulis tentang pentingnya tetap aktif secara sosial sebagal alat untuk penyesuain diri yang sehat untuk lansia pada tahun 1952 Potter and Perry, 2005. Kemudian teori ini dikembangkan oleh Palmore 1965 dan Lemon et al 1972 yang menyatakan bahwa penuaan yang sukses bergantung dari bagaiman seorang lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas serta mempertahankan aktivitas tersebut lebih penting dibandingkan kuantitas dan aktivitas yang dilakukan. Universitas Sumatera Utara Di satu sisi aktivitas lansia dapat menurun, akan tetapi di lain sisi dapat dikembangkan Maryam, 2008. Teori Kesinambungan. Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lansia Potter and Perry, 2005. Pengalaman hidup seseorang pada suatu saat merupakan gambaran saat ia menjadi lansia Maryam, 2008. Teori Interaksi Sosial. Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lansia bertindak pada situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Simmons 1945, mengemukakan bahwa kemapuan lansia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci untuk mempertahankan status sosialnya atas dasar kemampuannya untuk melakukan tukar-menukar Maryam, 2008. Teori Perkembangan. Teori ini menekankan pentingnya mempelajari apa yang telah dialami oleh lansia pada saat muda hingga dewasa, dengan demikian perlu dipahami teori Freud, Buhler, Jung, dan Erickson. Sigmund Freud meneliti tentang psikoanalisis serta perubahan psikososial anak dan balita Maryam, 2008. Erickson 1930, membagi kehidupan menjadi delapan fase, yaitu lansia yang menerima apa adanya, lansia yang takut mati, lansia yang merasakan hidup penuh arti, lansia yang menyesali diri, lansia yang bertanggung jawab dengan merasakan kesetian, lansia yang kehidupannya berhasil, lansia yang merasa terlambat untuk memperbaiki diri, lansia yang menemukan integritas diri melawan keputusasaanStanley, 2006. 1.5.2.Teori Psikologis Universitas Sumatera Utara Perubahan psikologis yang terjadi dapat dihubungkan pula dengan keakuratan mental dan keadaan fungsional yang efektif. Adanya penurunan dan intelektualitas yang meliputi persepsi, kemampuan kognitif, memori, dan belajar pada usia lanjut menyebabkan mereka sulit untuk dipahami dan berinteraksi. Persepsi merupakan kemampuan interpretasi pada lingkungan. Dengan adanya penurunan fungsi sistem sensorik, maka akan terjadi pula penurunan kemampuan untuk menerima, memproses, dan merespons stimulus sehingga terkadang akan muncul aksireaksi yang berbeda dari stimulus yang ada Maryam, 2008.

1.6. Tugas Perkembangan Lansia