Kuesioner Penelitian Instrument Penelitian

dilakukan selama penelitian dan hak-hak responden dalam penelitian ini. Calon responden yang bersedia akan menandatangani lembar persetujuan informed consent. Apabila calon responden menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak – haknya. Perlu menjaga kerahasiaan responden sehingga peneliti tidak mencantumkan nama, hanya membuat nomor responden dan memberi kode tertentu pada lembar kuesioner Anonimity. Peneliti juga memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya Confidentiality oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset Hidayat, 2009. Data-data yang telah diperoleh dari calon responden juga hanya untuk kepentingan penelitian Nursalam, 2008.

5. Instrument Penelitian

5.1. Kuesioner Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kuesioner yang didasarkan pada tinjauan kepustakaan. Kuesioner ini terjadi dari tiga bagian, yaitu kuesioner data demografi calon responden yang berisi identitas calon responden, kuesioner interaksi sosial, dan kuesioner kesepian pada lansia. a. Kuesioner data demografi Kuesioner data demografi meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, lama menghuni panti werdha, agama, dan suku. Data demografi ini menggambarkan karakteristik responden. Universitas Sumatera Utara b. Kuesioner interaksi sosial Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi interaksi sosial terhadap kesepian pada lansia. Kuesioner ini terdiri dari 21 pernyataan yaitu 13 pernyataan positif dengan jawaban sering, kadang-kadang, tidak pernah, yaitu pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 6, 10, 12, 13, 14, 15, 17, 20, 21. Kemudian 8 pernyataan negatif dengan pilihan jawaban sering, kadang-kadang, tidak pernah, yaitu pernyataan nomor 5, 7, 8, 9, 11, 16, 18, 19. Pernyataan positif, jika jawaban sering akan diberi skor 3, kadang- kadang diberi skor 2, tidak pernah diberi skor 1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif, jika jawaban sering diberi skor 1, kadang-kadang diberi skor 2, tidak pernah diberi skor 3. Interaksi sosial dalam bentuk kerja sama diwakili oleh pernyataan nomor 1, 2, 3, 4. Dalam bentuk akomodasi diwakili oleh pernyataan nomor 11, 12, 13. Dalam bentuk asimilasi diwakili oleh pernyataan nomor 14, 15, 16. Dalam bentuk akulturasi diwakili oleh pernyataan nomor 20, 21. Dalam bentuk persaingan diwakili oleh pernyataan nomor 5, 6, 7. Dalam bentuk kontroversi diwakili oleh pernyataan nomor 8, 9, 10. Dalam bentuk konflik diwakili oleh pernyataan nomor 17, 18, 19. Data mengenai interaksi sosial dikategorikan atas 3 kelas interval. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 21 dan nilai tertinggi adalah 63. Berdasarkan rumus statistika � = rentang ������ ����� menurut Sudjana, 2002, di mana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah sebesar 42 dan dibagi atas 3 kategori kelas, yaitu interaksi baik, cukup, kurang. Maka Universitas Sumatera Utara diperoleh panjang kelas sebesar 14. Dengan p = 14 dan nilai terendah adalah 21 sebagai batas bawah kelas pertama, maka interaksi sosial dikategorikan dalam kelas interval, yaitu 21-34 = interaksi kurang, 35-48 = interaksi cukup, 49-63 = interaksi baik c. Kuesioner kesepian Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesepian pada lansia. Kuesioner ini diadopsi dan dimodifikasi dari The UCLA Loneliness Scale. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan dengan jawaban tidak pernah, jarang, kadang-kadang, selalu. Jika jawaban tidak pernah diberi skor 1. Jika jawaban jarang diberi skor 2. Jika kadang-kadang jawaban diberi skor 3. Jika jawaban selalu diberi skor 4. Data mengenai kesepian pada lansia dikategorikan atas 2 kelas interval. Nilai terendah yang mungkin dicapai adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 80. Berdasarkan rumus statistika � = rentang ������ ����� menurut Sudjana, 1992, di mana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah sebesar 60 dan dibagi atas 2 kategori kelas, yaitu kesepian dan tidak kesepian. Maka diperoleh panjang kelas sebesar 30. Dengan p = 30 dan nilai terendah adalah 20 sebagai batas bawah kelas pertama, maka kesepian pada lansia dikategorikan dalam kelas interval, yaitu 20-49 = tidak kesepian, 50-80 = kesepian. Universitas Sumatera Utara

5.2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen