Faktor-faktor yang mempengaruhi kesepian Penyebab kesepian

orang yang kesepian sering kali menganggap orang lain bersikap tidak ramah dan tidak berminat sehingga hal ini menyebabkan timbulnya perasaan negatif terhadap orang lain. Depresi maksudnya adalah orang yang kesepian sering kali merasa sedih, hampa, kecil hati, kehilangan motivasi dan gairah hidup, menyesal terhadap diri sendiri, terasingkan, merasa tertekan dengan kondisi sosial yang dialaminya. Berdasarkan beberapa karakteristik tersebut dapat disimpulkan bahwa individu yang mengalami kesepian memiliki keterampilan sosial yang buruk dan karakteristik kepribadian yang negatif Marika, 2007

3.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesepian

Brehm 2002 menyatakan bahwa terdapat beberapa orang yang rentan terhadap kesepian dan beberapa orang yang lain yang tidak. Faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai berikut usia, status sosial, status perkawinan, dukungan sosial, karakteristik latar belakang. Usia tua sering dikaitkan dengan keadaan kesepian. Banyak anggapan tentang semakin tua usia maka akan semakin merasa kesepian. Akan tetapi penting untuk tidak mempersepsikan bahwa lansia itu kesepian dan tidak bahagia walaupun konsekuensi tentang lansia tersebut perlu untuk diperhatikan. Kaasa, 1998 Status sosial. Weiss dalam Brehm et al, 2002 melaporkan fakta bahwa individu dengan tingkat penghasilan rendah cenderung mengalami kesepian lebih tinggi dibandingkan dengan individu dengan penghasilan tinggi. Hal ini terkait bagaimana individu tersebut dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-harinya. Universitas Sumatera Utara Status perkawinan. Secara umum, orang yang tidak menikah lebih merasa kesepian bila dibandingkan dengan orang yang menikah Freedman, Perlman and Peplau, dalam Brehm et al, 2002. Berdasarkan penelitian Perlman dan peplau; Rubeinstein dan Shaver dalam Brehm et al, 2002, menyimpulkan bahwa kesepian lebih merupakan reaksi terhadap kehilangan hubungan perkawinan marital relationship dan ketidakhadiran dari pasangan suami atau istri pada diri seseorang. Kesepian dilihat sebagai reaksi hilangnya hubungan pernikahan daripada respon ketidakhadiran Brehm, 2002. Dukungan sosial merupakan predictor bagi munculnya kesepian. Maksudnya adalah individu yang memperoleh dukungan sosial terbatas lebih berpeluang mengalami kesepian, sementara individu yang memperoleh dukungan sosial yang lebih baik tidak terlalu merasa kesepian. Rubeinstein dan Shaver dalam Brehm et al, 2002 menemukan satu karakteristik latar belakang seseorang yang kuat sebagai predictor kesepian. Diantaranya seperti perceraian orang tua atau orang tua yang meninggal dunia.

3.4. Penyebab kesepian

Brehm et al 2002 menyatakan bahwa ada empat hal yang dapat menyebabkan seseorang kesepian, yaitu kurangnya kekuatan hubungan yang dimiliki seseorang, terjadinya perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan, self-esteem, perilaku interpersonal, atribusi penyebab. Universitas Sumatera Utara Kurangnya kekuatan hubungan yang dimiliki seseorang. Menurut Brehm et al 2002, hubungan seseorang yang tidak adekuat akan menyebabkan seseorang tidak puas akan hubungan yang dimilikinya. Ada banyak alasan seseorang merasa tidak puas dengan hubungan yang dimilikinya tersebut. Rubenstein dan Shaver 1982 menyimpulkan beberapa alasan yang banyak dikemukakan oleh orang kesepian,yaitu sebagai berikut being unattached yaitu tidak memiliki pasangan, tidak memiliki partner seksual, berpisah dengan pasangan atau kekasihnya. Alienation yaitu merasa berbeda, merasa tidak dimengerti, tidak dibutuhkan dan tidak memiliki teman dekat. Being alone yaitu pulang ke rumah tanpa ada yang menyambut, atau tidak bisa dikatakan selalu sendiri. Forced isolation misalnya dikurung di dalam rumah, dirawat inap di rumah sakit, tidak bisa kemana-mana. Dislocation misalnya jauh dari rumah merantau, memulai pekerjaan atau sekolah baru, sering pindah rumah, sering melakukan perjalanan. Dari kelima kategori di atas, dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya. Seperti Being unattached, Alienation, Being alone disebabkan oleh karakteristik individu yang kesepian. sedangkan Forced isolation dan Dislocation disebabkan oleh karakteristik orang-orang yang berada disekitar lingkungan individu yang merasa kesepian. Terjadinya perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan. Kesepian juga dapat muncul karena terjadi perubahan terhadap apa yang diinginkan seseorang dari suatu hubungan. Pada saat hubungan sosial yang dimiliki seseorang cukup memuaskan, orang tersebut tidak mengalami kesepian. akan tetapi Universitas Sumatera Utara ada saat dimana hubungan tersebut tidak lagi memuaskan, karena orang itu telah merubah apa yang diinginkannya dari hubungan tersebut. Self-esteem. Kesepian berhubungan dengan Self-esteem yang rendah. Orang yang memiliki Self-esteem yang rendah cenderung merasa tidak nyaman pada situasi yang beresiko secara sosial. Dalam keadaan ini orang tersebut akan menghindari kontak sosial yang berakibat pada kesepian. Perilaku interpersonal. Perilaku interpersonal akan menentukan keberhasilan individu dalam membangun hubungan yang diharapkan. Dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami kesepian, orang tidak begitu menyukai orang lain, tidak mempercayai orang lain, mengintepretasikan tindakan orang lain secara negatif dan cenderung berpegang pada sikap-sikap yang bermusuhan. Orang yang mengalami kesepian juga cenderung terhambat dalam keterampilan sosial, cenderung pasif bila dibandingkan dengan orang yang tidak mengalami kesepian, ragu-ragu dalam mengekspresikan pendapat di depan umum, cenderung tidak responsive, tidak sensitif secara sosial, dan lambat membangun keintiman dalam hubungan yang dimilikinya dengan orang lain. Perilaku ini akan membatasi kesempatan seseorang tersebut untuk bersama dengan orang lain dan memiliki kontribusi terhadap pola interaksi yang tidak memuaskan Perlman. Saks Krupart, dalam Brehm et al, 2002. Atribusi penyebab. Dalam pandangan Peplau dan Perlman dalam Brehm et al, 2002, perasaaan kesepian muncul sebagai kombinasi dari adanya kesenjangan hubungan sosial pada individu ditambah dengan atribusi penyebab. Distribusi Universitas Sumatera Utara penyebab dibagi atas komponen internal-eksternal dan stabil-tidak stabil. Penjelasan dapat dilihat pada table berikut ini : Tabel.1 Penjelasan Kesepian berdasarkan Distribusi Penyebab Kestabilan Penyebab Internal Eksternal Stabil Saya kesepian karena saya tidak dicintai. Saya tidak akan pernah dicintai Orang-orang disini tidak menarik. Tidak satupun dati mereka yang mau berbagi. Saya rasa saya akan pindah Tidak Stabil Saya kesepian saat ini, tapi tidak akan lama. Saya akan menghentikannya dengan pergi dan bertemu orang baru Semester pertama memang selalu buruk, saya yakin segalanya akan menjadi baik di waktu yang akan datang. Tabel di atas menunjukkan bahwa individu yang memandang kesepian secara internal dan stabil menganggap dirinya adalah penyebab kesepian sehingga individu lebih sulit untuk keluar dari perasaan kesepian tersebut. Individu yang memandang kesepian secara internal dan tidak stabil menganggap kesepian yang dialaminya hanya bersifat sementara dan berkeinginan menemukan orang lain untuk mengatasi kesepian yang dialaminya. Individu yang memandang kesepian secara eksternal dan stabil menganggap hanya karena keadaan lingkunganlah yang menyebabkannya merasa kesepian. sedangkan individu yang memandang kesepian secara eksternal dan tidak stabil berharap sesuatau dapat merubah keadaan menjadi lebih baik sehingga memungkinkan untuk keluar dari perasaan kesepian tersebut.

3.5. Bentuk-bentuk kesepian