Validitas dan Reliabilitas Instrumen

5.2. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas dan reliabilitas pada instrument penelitian akan dilakukan oleh yang ahli di bidangnya. Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data Nursalam, 2008. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2006. Kuesioner ini divalidasi dengan menggunakan validitas isi Content validity yang dilakukan oleh salah satu ahli yaitu dosen Fakultas Keperawatan. Hal ini dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada penguji validitas. Ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mengoreksi semua item yang telah dibuat. Pada akhir perbaikan, ahli diminta untuk memberikan pertimbangan tentang bagaimana tes tersebut menggambarkan cakupan isi yang akan diukur. Pertimbangan ahli tersebut juga menyangkut apakah semua aspek yang hendak diukur telah dicakup melalui item pertanyaan dalam tes Sukardi, 2009. Pernyataan yang tidak valid akan langsung diganti oleh peneliti sesuai dengan petunjuk dari ahli validitas. Terdapat dua buah kuesioner yaitu kuesioner tentang interaksi sosial yang terdiri dari 21 pernyataan dan kuesioner tentang kesepian yang diadopsi dan dimodifikasi dari The UCLA Loneliness Scale yang terdiri dari 20 pernyataan. Pada kuesioner interaksi sosial terdapat 12 pernyataan yang harus mengalami perbaikan yaitu pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 13, 16, dan 21. Sedangkan pada kuesioner kesepian yang diadopsi dan dimodifikasi dari The UCLA Loneliness Scale semua pernyataannya mengalami perbaikan karena kuesioner Universitas Sumatera Utara tersebut diadopsi dari bahasa Inggris dan perlu penyesuaian makna dan kata-kata ketika dimodifikasi ke dalam bentuk bahasa Indonesia. Uji reliabilitas instrument bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur. Menurut Nursalam 2008, uji reliabilitas dilakukan terhadap 10 orang yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebagai sampel tetapi tidak akan menjadi sampel pada penelitian. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dicari dengan menggunakan analisis Cronbach alpha. Menurut Djemari 2003 dalam Riwidikdo 2008, kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki alpha minimal 0,7. Hasil uji reliabilitas terhadap kuesioner interaksi sosial adalah 0,792 dan kuesioner kesepian adalah 0,715 sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliable.

6. Pengumpulan Data