mempengaruhi kriteria yang digunakan anak dalam mengevaluasi kemampuannya Hockenberry dan Wilson, 2009. Selama usia sekolah, identitas dan konsep diri
menjadi lebih kaut dan individual Potter dan Perry, 1997.
3.4 Gangguan Pertumbuhan
Menurut Fatchul Mufidah, 2012, gangguan pertumbuhan atau sering kali disebut gagal tumbuh bukanlah suatu diagnosis, melainkan terminologi yang
digunakan untuk menyatakan masalah khusus pada anak. Istilah gagal tumbuh banyak dipakai untuk mengungkapkan adanya kegagalan dalam mendapatkan
keenaikan berat badan, meskipun pada kasus tertentu juga disertai terjadinya gangguan pertumbuhan linear dan lingkar kepala dibandingkan anak lain seusianya
atau yang sama jenis kelaminya.
3.5 Gangguan Perkembangan dan Perilaku Anak Sekolah
Menurut Fatchul Mufidah, 2012, gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sangat luas dan bervariasi. Biasanya, gangguan yang bisa terjadi pada anak
sekolah adalah gangguan belajar, gangguan konsentrasi, gangguan bicara, gangguan
emosi, hiperaktif, ADHD attention, defecit, hyperactive, adnd disorders dan
autisme.
3.6 Permasalahan kesehatan Anak Usia Sekolah
Menurut Fatchul Mufidah 2012, secara epidemiologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak sekolah di Indonesia tergolong sangat tinggi.
Terjadinya infeksi, seperti deman berdarah dengue, diare, dan cacingan, serta
Universitas Sumatera Utara
berbagai dampak negatif akibat buruknya sanitasi dan keamanan pangan, masih banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Permasalahan kesehatan pada anak juga disebabkan oleh pencemaran lingkungan lingkungan yang berasal dari beberapa kegiatan pembangunan yang terus
meningkat. Misalnya, semakin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri dan rumah tangga, serta
gangguan kesehatan lantaran bencana alam. Selain faktor lingkungan yang menjadi faktor utama, masalah yang harus
diperhatikan juga adalah membentuk perilaku sehat pada anak sekolah sekaligus membangun pemahaman yang benar terhadap penyakit bagi para orang tua. Biasanya,
permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD sangat berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, seperti menggosok gigi dengan baik dan
benar, kebersihan mencuci tangan menggunakan sabun, dan menjaga kebersihan diri. Permasalahan kesehatan anak usia sekolah bisa berupa penyakit menular,
penyakit noninfeksi, serta gangguan pertumbuhan, perkembangan, dan perilaku. Penyakit yang cukup menggangu dan menjadi persoalan utama sekaligus berpotensi
mengakibatkan keadaan bahaya mengacam jiwa adalah penyakit menular pada anak sekolah. Sekolah merupakan sumber penularan penyakit pada anak sekolah. Sebab,
dalam interaksi antar anak, banyak maupun tidak langsung, yang menyebabkan terjadinya penyebaran dan penularan penyakit. Berbagai penyakit yang menular di
lingkungan sekolah antara lain demam berdarah, campak, rubela, cacar air, dan
Universitas Sumatera Utara
gondongan. Sedangkan, salah satu penyakit noninfeksi yang tidak menular ialah cacingan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1.
Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi pengetahuan anak sekolah dasar tentang pencegahan penyakit diare di SD 098167
RSS Perumnas Kerasaan Kec. Pematang Bandar Kab. Simalungun. Menurut Arikunto 2006 variabel pengetahuan hasil ukurnya terdiri dari baik,
cukup, dan kurang. Secara sistematis kerangka konsep penelitian ini dapat dilihat pada skema dibawah ini:
Skema 1. pengetahuan
Pengetahuan Anak Sekolah Dasar tentang Pencegahan
diare
-
Baik
-
Cukup
-
Kurang
Universitas Sumatera Utara
2.
Defenisi Operasional Variabel
Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
pengetahuan Anak
Sekolah Dasar
segala sesuatu yang diketahui oleh anak
sekolah dasar tentang pencegahan penyakit
diare:
Makanan yang
hyigenis, air minum, menjaga
kebersihan lingkungan,
membiasakan mencuci tangan, buang besar
pada tempatnya, dan menyediakan tempat
pembuangan sampah di SD 098167 RSS
Perumnas
Kerasaan Kec.
Pematang Bandar
Kab. Simalungun
Kuesioner a. Baik
skor 41-48 b.
Cukup skor 33-40
c. Kurang
skor 24- 32
O Ordinal
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1.
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan tujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah kesehatan yang terjadi pada anak sekolah dasar berdasarkan
makanan yang hygienis, air yang bersih, menjaga kebersihan, membiasakan mencuci tangan sebelum makan, buang air besar pada tempatnya, dan menyediakan tempat
pembuangan sampah.
2.
Populasi dan Sampel 2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian Arikunto, 2006. Populasi dalam penelitian ini adalah murid kelas 4 52 murid, kelas 5 46 murid, dan kelas 6 48
murid. Sekolah Dasar 098167 RSS Perumnas Kerasaan Kec. Pematang Bandar sebanyak 146 murid.
Pengambilan sampel dilakukan terhadap murid kelas 4, 5, dan 6 SD dengan pertimbangan:
a. Usia sekolah adalah usia dimana pertimbangan kognitif seperti bahasa
mengalami perkembangan yang pesat.
Universitas Sumatera Utara
b. Kelas 4, 5, dan 6 telah dapat memahami proses pengetahuan pada pola
pembelajaran yang didapat di sekolah.
2.2 Sampel