Prinsip utama pengobatannya sebagai berikut : a. Diare cair membutuhkan penggantian cairan dan elektrolit tanpa melihat
etiologinya. b. Makanan harus ditentukan bahkan harus ditingkat selama diare untuk
menghindarkan efek buruk pada gizi. c. Antibiotika dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin, tidak ada
manfaatnya untuk kebanyakan kasus, termasuk diare berat dan diare dengan panas, kecuali pada:
1 disentri yang harus diobati dengan antimikroba yang efektif untuk shigella. Penderita-penderita yang tidak member respon dengan pengobatan ini harus
diteliti lebih lanjut atau diobati untuk kemungkinan amoebiasis. 2 suspect cholera dengan dehidrasi berat.
3 diare persisten, bila ditemukan tropozoit atau kista G lamblia atau tropozoit E. Histolitica ditinja atau cairan usus, atau bila usus pathogen ditemukan dalam
kultur tinja. Depkes RI, 2005
2.7 Pencegahan Penyakit Diare
Menurut Fatchul Mufidah 2012, penyakit diare bisa dikarenakan empat faktor, yaitu: food, feces, fly, dan finger. Oleh karena itu, agar penyakit diare tidak menyebar
dan menular, caranya adalah dengan memutuskan rantai penularannya. Faktor kebersihan menjadi faktor penting untuk menghindari anak dari penyakit diare. Oleh
karena itu, kebersihan setelah buang air kecil dan buang air besar harus diperhatikan.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa upaya yang dapat dilakukan, yaitu: 1
Makanan Yang Hygienis Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat melanjutkan
kehidupannya. Hygienis makanan adalah usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kebersihankesehatan dan keutuhan
makanan itu sendiri. Makanan yang hygienis adalah makan yang tidak mengandung kuman penyakit atau zat yang dapat membahayakan kesehatan Prima, 2011.
Syarat makanan sehat adalah apabila makanan tersebut hygienis, bergizi, dan berkecukupan. Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung
kuman penyakit seperti lalat, kutu, lipas, dan lain-lain dan yang tidak dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan.
Makanan yang berkecukupan adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi tertentu.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih makanan yang sehat:
a
Jangan makan makanan mentah, kecuali buah-buahan dan sayuran yang dikupas dan dimakan langsung.
b
Mencuci tangan dengan bersih dan menggunakan sabun setelah dan sebelum menyiapkan makanan atau makan.
c
Makanlah makanan saat itu masih panas, atau panaskan secara menyeluruh sebelum makan.
Universitas Sumatera Utara
d
Jauhkan makanan yang dimasak dan peralatan bersih secara terpisah dari makanan mentah dan alat-alat yang berpotensi terkontaminasi.
e
Lindungi makanan dari lalat, kutu, lipas, dan lain-lain 2
Air Minum Yang Bersih Air merupakan salah satu bahan yang paling penting dalam penyelenggaraan
makanan, karena air digunkan untuk berbagai macam keperluan yaitu pencucian, sanitasi lantai, alat, juga keperluan ketel uap dan medium pengantar panas. Jumlah air
yang disediakan harus mencukupi untuk semua kegiatan dan tersedia pada setiap kegiatan Depkes, 2002. Air merupakan sumber pembawa penyakit yang lebih
banyak dibandingkan dengan makanan. Pada umumnya air yang digunakan dalam penyelenggaraan makanaan harus memenuhi syarat kesehatan.
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi. Syarat-syarat air bersih adalah: a air tidak berwarna harus jernihbening, b air
tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah, busa dan kotoran lainnya, c air tidak berasa, tidak asin, tidak berasa asam, tidak payau, tidak pahit, harus bebas
dari bahan kimia beracun, dan d air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang Depkes, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Manfaat menggunakan air bersih adalah: a terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit kulit, atau keracunan, dan
b setiap siswa terpelihara kebersihan dirinya Depkes, 2009. Menurut Depkes 2009, cara memperoleh air bersih adalah a mata air, b air
sumur atau sumur pompa, b air ledengperusahaan air minum, c air hujan, dan d air dalam kemasan. Cara menjaga kebersihan sumber air bersih adalah:
a. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah, paling
sedikit 10 meter. b.
Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar c.
Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga bangunanya agar tidak rusak seperti lantai sumur sebaiknya kedap air dan tidak boleh retak, bibir
sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup d.
Harus menjaga kebersihan seperti tidak ada genangan air di sekitar sumber air, dan dilengkapi dengan saluran pembungan air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak
berlumut, pada lantaidinding sumur. Ember gayung pengambil air harus tetap bersih dan diletakkan dilantai embergayung digantung di tiang sumur.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan air bersih adalah:
a
Tidak mandi, mencuci, atau buang air besar di dekat sumbernya. WC harus ditempatkan lebih jauh 10 meter.
b
Jauhkan binatang dari sumber air.
Universitas Sumatera Utara
c
Mengumpulkan dan menyimpan air ke dalam wadah yang bersih; kosong dan bilas keluar wadah setiap hari, menjaga penyimpanan dengan wadah tertutup dan tidak
membiarkan hewan untuk minum dari tempat tersebut, mengambil air menggunakan gagang yang panjang dengan tujuan agar tangan tidak menyentuh
air.
d
Masak air yang digunakan untuk membuat makanan atau minuman 3
Menjaga Kebersihan Lingkungan Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di
dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang
menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat. Masalah tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan masyarakat
selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya masalah diare, penyakit kulit,
penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit lain yang disebabkan air dan udara. Cara menjaga kebersihan di lingkungan sekolah:
a. Membuang sampah pada tempatnya.
b. Jika telah selesai belajar, bersihkan papan tulis setelah bel pergantian jam
pelajaran. c.
Menyapu ruang kelas jauh sebelum memulai pelajaran, ketika istirahat dan pulang sekolah.
Universitas Sumatera Utara
d. Membersihkan kaca-kaca kelas seminggu sekali
e. Menegur, menasehati dan mengingatkan teman agar tidak lupa untuk melakukan
piket kelas. f.
Melakukan gotong royong pada saat di adakan jumsih Jumat Bersih. 4
Membiasakan Mencuci Tangan Hendaknya tangan selalu dicuci sebelum bekerja, sesudah menangani bahan
makanan yang mentahkotor atau terkontaminasi, setelah dari kamar kecil, setelah tangan digunakan untuk mengaruk, batuk, atau bersin dan setelah makan atau
merokok Afriyeti, 2002. Mencuci tangan pada saat: a setiap kali tangan kita kotor setelah memegang
uang, memegang binatang, berkebun, dan lain-lain, b setelah buang air besar, c sebelum memegang makanan, d sesudah memegang binatang, d sesudah berkebun,
e sesudah memegang uang
.
Manfaat dari mencuci tangan adalah:
a.
Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
b.
Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan AkutISPA, flu burung atau Severe
Acute Respiratory Syndrome SARS.
c.
Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Cara mencuci tangan yang benar adalah a cuci tangan dengan air bersih yang
mengalir dan memakai sabun, b bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari
dan punggung tangan dan c setelah itu keringkan dengan lap bersih.
Universitas Sumatera Utara
Tempat mencuci tangan Tempat penyelenggaraan makanan harus disediakan fasilitas pencuci tangan .
Tersedia tempat cuci tangan yang bersih dan terpisah dengan tempat cuci peralatan maupun bahan makanan yang dilengkapi dengan kran, saluran pembuangan tertutup,
bak penampungan, sabun, dan pengering Depkes, 2002. Menurut Depkes 2000, penggunaan sabun padat sebaiknya dihindari karena melalui sabun berkali-kali
dengan kontak banyak orang akan menyebabkan terjadinya penularan penyakit salah satunya adalah diare.
5 Buang Air Besar Pada Tempatnya
Buang air besar atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau tinja yang padat atau setengah-padat yang berasal dari
sistem pencernaan mahkluk hidup. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembungan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat
duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa camplung yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkan Depkes, 2009.
Jenis dari jamban yang dianjurkan adalah menurut Depkes 2009: a.
Jamban cemplung adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran tinja ke dalam tanah dan
mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
Universitas Sumatera Utara
b. Jamban tangki septikleher angsa adalah jamban yang berbentuk leher angsa yang
penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.
Kegunaan dari jamban adalah a menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau, b tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya, c tidak mengundang
datangnya alat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit diare, kolera, disentri, thypus, kecacingan, penyakit kulit dan keracunan Depkes, 2009. Syarat
jamban yang sehat adalah sebagai berikut: a.
Tidak mencemari tanah disekitarnya . b.
Mudah dibersihkan dan aman digunakan. c.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung. d.
Peneranangan dan ventilasi cukup. e.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai. f.
Tersedia air dan alat pembersih. Cara memelihara jamban sehat adalah a lantai jamban hendaknya selalu bersih
dan tidak ada genangan air b bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan keadaan bersih c di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat, c
tidak ada serangga kecoa, lalat, dan tikus yang berkeliaran d tersedia alat pembersih sabun, sikat, dan air bersih dan d bila ada kerusakan, segera diperbaiki
Depkes, 2009.
Universitas Sumatera Utara
6 Menyediakan Tempat Pembuangan Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak
ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas Apria, 2007.
Sampah harus ditanggani dengan baik untuk menghindari pencemaran makanan. Tempat pembungan sampah harus dipisahkan antara sampah basah dan sampah
kering. Tempat pembuangan sampah harus memenuhi syarat sebagai berikut: a terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah berkarat, b mudah dibersihkan dan
bagian dalam licin serta bentuknya bulat, c mudah diangkat dan mempunyai katup, d kedap air, terutama untuk menampung sampah basah, e tahan terhadap benda
tajam dan runcing Depkes, 2002. Tempat pembuangan sampah harus tertutup sehingga tidak dapat digunakan
sebagai tempat hidup lalat dan binatang lainnya. Pembuangan sampah harus dilakukan secara teratur dan diangkat setiap hari sampai habis sehingga tidak terjadi
sampah sisa mengendap selama 24 jam Depkes, 1998.
Universitas Sumatera Utara
3. Konsep Anak Sekolah 3.1. Pengertian Anak