Tipe Pemerintah Daerah X Hasil Pengujian Hipotesis

perhitungan, deskripsi statistik variabel X 2 ditunjukkan dari tabel di atas Rasio Kemandirian Daerah X 2 untuk tahun 2011 antara nilai minimal 0.02 diperoleh oleh Kab. Pakpak Barat sampai nilai maksimal 0.50 diperoleh oleh Kota Semarang dengan rata-rata 0.10 dan standar deviasi 0.07.

c. Rasio Pembiayaan Hutang X

3 Rasio pembiayaan hutang X 3 menggunakan proksi pembiayaan hutang dimana rasio pembiayaan hutang diukur dengan menghitung total kewajiban dibandingkan dengan total ekuitas dana pemerintah daerah. Dari hasil perhitungan, deskripsi statistik variabel X 3 ditunjukkan dari tabel di atas rasio pembiayaan hutang X 3 untuk tahun 2011 antara nilai minimal 0.00 diperoleh oleh Kab. Magelang sampai nilai maksimal 0.06 diperoleh oleh Kab. Wonogiri dengan rata-rata 0.00 dan standar deviasi 0.01.

d. Belanja Daerah X

4 Belanja Daerah X 4 pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan proksi dari besarnya total realisasi belanja daerah. Dari hasil perhitungan, deskripsi statistik variabel X 4 ditunjukkan dari tabel di atas belanja daerah X 4 untuk tahun 2011 antara nilai minimal 3.19 diperoleh oleh Kab. Pakpak Barat sampai nilai maksimal 3.75 diperoleh oleh Kota Surabaya dengan rata-rata 1.08 dan standar deviasi 6.26.

e. Tipe Pemerintah Daerah X

5 Tipe Pemerintah Daerah X 5 yang menunjukkan bentuk pemerintah daerah. Pada variabel ini menggunakan variabel dummy dimana jika pemerintah kota diberi nilai 1 dan jika pemerintah kabupaten diberi nilai 0. Pada variabel ini tampak bahwa sebesar 28.75 atau 23 pemerintah daerah kota sedangkan sebesar Universitas Sumatera Utara 71.25 atau 57 pemerintah daerah kabupaten. Dari hasil perhitungan, deskripsi statistik variabel X 5 ditunjukkan dari tabel di atas tipe pemerintahan daerah X 5 untuk tahun 2011 antara nilai minimal 0.00 sampai nilai maksimal 1.00 dengan rata-rata 0.28 dan standar deviasi 0.45.

5.2 Hasil Pengujian Hipotesis

Analisis selanjutnya adalah untuk menguji pengaruh ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian daerah, rasio pembiayaan hutang, belanja daerah dan tipe pemerintahan daerah terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Setelah analisis statistik deskriptif selanjutnya akan dilakukan uji regresi logistik untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari SIZE, INDEP, LEV, EXPEN, dan TYPE terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah dan membentuk model regresi logistik karena variabel terikatnya memiliki dua alternatif digunakan model Regression Logistic Ghozali, 2006. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistik yang dilakukan secara bersama-sama untuk kelima variabel yaitu SIZE, INDEP, LEV, EXPEN, dan TYPE dengan tingkat signifikansi 5. Perbandingan nilai aktual dan prediksi bisa dicapai dengan menggunakan beberapa pengukuran untuk mengukur kelayakan regresi, yaitu: 1 dengan melihat -2 Log Likelihood 2 koefisien determinasi Cox Snell R Square dan Nagelkerke R Square 3 menilai chi- square untuk keseluruhan model Hosmer and Lemeshow Test.

1. Uji -2

log likehood Uji regresi logistik yang kedua menggunakan uji -2 log likehood. Uji ini digunakan untuk menilai model regresi logistik layak dipakai atau tidak. Tampilan output SPSS memberikan dua nilai -2 log likehood yaitu model yang hanya Universitas Sumatera Utara