28
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting Sekaran, 2006. Kerangka konsep yang baik akan menjelaskan secara teoritis antara pertautan antar variabel yang akan diteliti Daulay, 2010.
Untuk mengetahui pengaruh ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian daerah, rasio pembiayaan hutang, belanja daerah, dan tipe pemerintahan daerah
terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah maka digunakan kerangka konseptual seperti gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual
Sesuai dengan Gambar 3.1, dapat dijelaskan bahwa manfaat dari internet apabila digunakan sebagai media pelaporan keuangan. Penggunaan internet dapat
menciptakan budaya transparansi yang juga akan mewujudkan akuntabilitas. Pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah adalah
Ukuran Pemerintah Daerah X
1
Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
Y Rasio Kemandirian Daerah X
2
Tipe Pemerintahan Daerah X
5
Belanja Daerah X
4
Rasio Pembiayaan Hutang X
3
Universitas Sumatera Utara
pemberian informasi keuangan melalui media internet yang dilakukan oleh pemerintah daerah sekalipun tidak diwajibkan dalam suatu peraturan.
Pelaporan keuangan sering dihubungkan dengan ukuran pemerintah daerah. Ukuran pemerintah daerah digambarkan dengan seberapa besar aset yang
dimiliki oleh pemerintah daerah. Besarnya aset yang dimiliki pemerintah daerah akan menggambarkan seberapa besar ukuran pemerintah daerah tersebut. Internet
merupakan media yang efisien dalam mengungkapkan informasi bagi pemerintah daerah karena biaya untuk mengungkapkan informasi pada internet tidak akan
terpengaruh oleh besarnya aset yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Hal ini berimplikasi pada keuntungan pengungkapan dengan menggunakan media
internet yang akan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran pemerintah daerah.
Rasio kemandirian daerah bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu pemerintah daerah untuk tetap dapat menjalankan pemerintahannya tanpa adanya
dana perimbangan dari Pemerintah pusat dan tanpa pembiayaan utang dari pihak luar. Hal ini dapat dilihat dari Pendapatan Asli Daerah PAD yang dimiliki suatu
Pemerintah daerah. Didalam PSAP No. 02 dijelaskan bahwa PAD terdiri dari pendapatan pajak daerah, pendapatan retribusi daerah, pendapatan hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta pendapatan asli daerah lain yang sah yang sebagian besar dibayarkan oleh masyarakat. Tuntutan terhadap
transparansi atas pengungkapan dan pelaporan keuangan pemerintah daerah juga akan semakin tinggi.
Dalam melakukan pembiayaan
terhadap pengeluaran-pengeluaran pemerintah saat ini akan memberikan dampak pada kemampuan pemerintah
Universitas Sumatera Utara
dalam memberikan pelayanan dan program-program terpadu bagi masyarakat dimasa yang akan datang. Namun besaran dari hutang tidak boleh melebihi
jumlah dari modal yang dimiliki. Hubungan keagenan antara otoritas daerah dan pemerintah pusat kreditur memberikan dampak pada besarnya tingkat
pengungkapan. Pelaporan keuangan melalui media tradisional maupun internet dapat memfasilitasi kreditur untuk mengawasi pengelolaan keuangan pemerintah.
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 Pasal 167 ayat 1, belanja daerah digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial, fasilitas umum yang
layak, dan mengembangkan sistem jaminan sosial. Semakin tinggi belanja daerah seharusnya pemerintah daerah akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan
berkualitas kepada masyarakatnya. Merujuk pada pernyataan diatas, diduga semakin tinggi tingkat pelayanan yang diberikan maka akan semakin tinggi pula
keinginan pemerintah daerah untuk memberikan informasi pelayanan pada situs resmi pemerintah daerah dalam bentuk pelaporan keuangannya.
Tipe pemerintahan yang berbentuk kota yang penduduknya lebih besar dan beragam, situs pemerintah daerahnya lebih canggih dan lebih banyak informasi
yang diungkap pada situs resmi pemerintah daerahnya. Selain itu, penggunaan internet membutuhkan sumber daya manusia yang familiar dengan teknologi
informasi. Pelaporan informasi keuangan di internet juga mempertimbangkan kemampuan daerah baik kota maupun kabupaten dalam mengakses internet.
Semakin besar populasi pada suatu daerah maka seharusnya semakin besar pula tekanan yang diberikan kepada pemerintah daerah tersebut, pemerintah daerah
Universitas Sumatera Utara
bertanggung jawab untuk membuat ketersediaan informasi pelaporan keuangan untuk publik.
3.2 Hipotesis Penelitian