Variabel Dependen Variabel Independen

diperoleh dari www.kemendagri.go.id atau www.elocalgovernment.com, www.bpk.go.id serta di download dari internet melalui situs resmi pemerintah kabupatenkota di Indonesia.

4.5 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

4.5.1 Variabel Dependen

Pelaporan keuangan di internet secara sukarela oleh pemerintah daerah adalah pemberian informasi keuangan melalui media internet yang dilakukan oleh pemerintah daerah sekalipun tidak diwajibkan dalam suatu peraturan. Sesuai dengan penelitian Laswad dkk 2005, variabel dummy digunakan dalam pengukuran variabel pelaporan keuangan di internet secara sukarela. Pelaporan keuangan di internet secara sukarela dinilai dari ada tidaknya APBD, laporan keuangan pemerintah daerah LKPD pada situs resmi pemerintahan daerah. Apabila salah satu dari bagian pelaporan keuangan tersebut terdapat pada situs resmi pemerintahan daerah diberi nilai 1 sedangkan apabila bagian pelaporan keuangan tidak terdapat pada situs resmi pemerintahan daerah diberi nilai 0.

4.5.2 Variabel Independen

Berikut ini adalah variabel-variabel independen yang digunakan dalam penelitian, yaitu : 1. Ukuran Pemerintah Daerah SIZE X 1 Ukuran pemerintah daerah adalah variabel untuk mengukur seberapa besar atau kecil sampel pemerintah daerah yang digunakan sebagai proksi tersedianya informasi pada situs pemerintah daerah. Laswad dkk 2005, menggunakan ukuran total asset pemerintah daerah di Selandia Baru sebagai faktor yang Universitas Sumatera Utara mempengaruhi pelaporan keuangan secara sukarela pada situs resminya. Penelitian Rora 2010 juga menggunakan logaritma natural Ln total asset sebagai proksi dari variabel independen ukuran pemerintah daerah. Pada penelitian ini variabel ukuran pemerintah daerah dihitung dengan menggunakan proksi dari besarnya total aset pemerintah daerah. SIZE = Ln Total Aset 2. Rasio Kemandirian Daerah INDEP X 2 Rasio kemandirian daerah dihitung dari besarnya Pendapatan Asli Daerah berbanding dengan total realisasi pendapatan yang diterima Rora, 2010. Liestiani 2008 juga menggunakan rasio PAD sebagai indikator ukuran kekayaan atau independensi pemerintah daerah. Tingginya pendapatan asli daerah menunjukkan pemerintah daerah yang semakin baik. Sebaliknya jika pendapatan asli daerah menurun menunjukkan pemerintah daerah yang kurang baik, maka rasio kemandiriannya akan semakin kecil. INDEP = 3. Rasio Pembiayaan Hutang LEV X 3 Leverage merupakan proporsi yang menggambarkan besarnya utang dari pihak eksternal dibandingkan dengan modal sendiri. Dengan demikian, jika total utang lebih besar dari modal, mengindikasikan bahwa sumber utama pendanaan entitas adalah dari pihak eksternal. Penelitian ini menggunakan proksi pembiayaan hutang yang sama dengan penelitian Laswad dkk 2005, dimana rasio pembiayaan hutang diukur dengan menghitung total kewajiban dengan total ekuitas dana pemerintah daerah. LEV = Universitas Sumatera Utara 4. Belanja Daerah EXPEN X 4 Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Menurut UU No. 322004 Pasal 167 ayat 1, belanja daerah digunakan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Hal tersebut diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan urusan wajib dan pilihan yang diantaranya berupa pelayanan dasar di bidang pendidikan, penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas sosial, fasilitas umum yang layak, dan mengembangkan sistem jaminan sosial. EXPEN = Ln Total Realisasi Belanja 5. Tipe Pemerintahan Daerah TYPE X 5 Tipe pemerintahan daerah, yaitu pemerintahan provinsi, pemerintahan kota, dan pemerintahan kabupaten, memiliki komposisi penduduk yang berbeda. Penduduk di pemerintahan kabupaten umumnya melakukan urbanisasi sehingga komposisi penduduk di pemerintahan kabupaten lebih homogen dibandingkan pemerintahan kota. Pemakaian dan akses internet di daerah tujuan urbanisasi lebih tinggi. Hal tersebut memungkinkan bahwa pelaporan keuangan di internet secara sukarela akan lebih banyak dipraktekkan di pemerintahan yang besar dibanding pemerintahan yang kecil. Tipe pemerintahan didefinisikan seberapa besar total populasi penduduk yang tinggal didaerah tersebut. Semakin besar jumlah populasi pada daerah tertentu maka akan semakin kompleks pemerintahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah tersebut. Penelitian Laswad dkk 2005, menggunakan variabel dummy sebagai ukuran dari tingkat kompleksitas pemerintah daerah yaitu Universitas Sumatera Utara memberi nilai 1 untuk pemerintahan kota dan nilai 0 untuk pemerintahan kabupaten. Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Parameter Skala Ukur Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Y Pelaporan Keuangan adalah pemberian informasi keuangan melalui media internet yang dilakukan oleh pemerintah daerah sekalipun tidak diwajibkan dalam suatu peraturan. Variabel dummy pelaporan keuangan pemda di internet nilai 1 untuk pemda yang mempublikasikan laporan keuangan dan nilai 0 untuk pemda yang tidak mempublikasikan laporan keuangan Nominal Ukuran Pemerintah Daerah X1 Ukuran pemerintah daerah menunjukkan besarnya pemerintahan daerah. SIZE = Ln Total Aset Rasio Rasio Kemandirian Daerah X2 Rasio kemandirian daerah dihitung dari besarnya realisasi pendapatan asli daerah dengan total realisasi pendapatan yang diterima. INDEP = Rasio Rasio Pembiayaan Hutang X3 Proporsi yang menggambarkan besarnya utang dari pihak eksternal dibandingkan dengan modal sendiri. LEV = Rasio Belanja Daerah X4 Belanja daerah terkait penganggaran yaitu menunjukkan jumlah uang yang telah dikeluarkan selama satu tahun anggaran. EXPEN = Ln Total Realisasi Belanja Rasio Tipe Pemerintahan X5 Tipe Pemerintahan Daerah adalah bentuk pemerintahan daerah. Variabel dummy tipe pemerintahan daerah kode 1 untuk pemerintah kota, 0 untuk pemerintah kabupaten. Nominal

4.6 Metode Analisis Data