Uji Kelayakan Model Chi-Square Goodness-of-Fit Test

H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dari ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian daerah, rasio pembiayaan hutang, belanja daerah, dan tipe pemerintahan daerah secara simultan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dari ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian daerah, rasio pembiayaan hutang, belanja daerah, dan tipe pemerintahan daerah secara simultan terhadap pelaporan keuangan pemerintah daerah. Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan Omnibus Test of Model Coefficient. Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial maka digunakan regresi logistik sercara parsial dengan melihat tabel variables in the equation.

4.7.1 Uji Kelayakan Model Chi-Square Goodness-of-Fit Test

Chi-square goodness-of-fit test menghasilkan model yang menunjukkan variabel independen yang secara paling baik memprediksi variabel dependennya. chi-square goodness-of-fit test menunjukkan sejauh mana variabel independen dalam model dengan benar mengklasifikan pengamatan dalam sampel. Untuk menganalisis chi-square goodness-of-fit test, nilai aktual dari observasi dibandingkan dengan nilai prediksi pada variabel dependen. Perbandingan nilai aktual dan prediksi bisa dicapai dengan menggunakan beberapa pengukuran untuk mengukur kelayakan regresi, yaitu: 1 dengan melihat -2 Log Likelihood 2 Universitas Sumatera Utara koefisien determinasi Cox Snell R Square dan Nagelkerke R Square 3 menilai chi-square untuk keseluruhan model Hosmer and Lemeshow Test.

1. Uji -2 log likehood

Uji regresi logistik yang kedua menggunakan uji -2 log likehood. Uji ini digunakan untuk menilai model regresi logistik layak dipakai atau tidak. Tampilan output SPSS memberikan dua nilai -2 log likehood yaitu model yang hanya memasukkan konstanta dan model dengan konstanta serta variabel bebas ke dalam model regresi logistik. Dalam software SPSS untuk menguji overall model fit dapat dilihat dari nilai -2 log likelihood. SPSS memberikan 2 dua nilai -2 log likelihood yaitu nilai -2 log likelihood awal pada saat block = 0 dan nilai -2 log likelihood akhir pada saat block = 1. Jika terjadi penurunan nilai -2 log likelihood pada saat block = 0 ke block = 1 maka, secara keseluruhan model fit dengan data Ghozali, 2006.

2. Uji Nagelkerke R Square

Setelah pengujian -2 log likehood selesai, selajutnya akan diuji dengan Nagelkerke R Square. Uji ini dilakukan untuk menilai seberapa besar variasi dari variable terikat pelaporan keuangan pemerintah daerah dapat dijelaskan oleh variabel bebas ukuran pemerintah daerah, rasio kemandirian daerah, rasio pembiayaan hutang, belanja daerah dan tipe pemerintahan daerah. Menurut Ghozali 2006, dalam model logistik koefisien determinasi R 2 yang digunakan berbeda dengan multiple regression. Koefisien determinasi yang digunakan dalam model logistik adalah Nagelkerke R Square. Nagelkerke’s R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu Ghozali, 2006. Nagelkerke’s R Universitas Sumatera Utara