Analisis SWOT dalam Peningkatan

59 sekolah bagi peserta didik yang cacat. Ukuran sekolah bermutu dapat dilihat dari akreditasi yang dimiliki oleh sekolah, kualitas lulusannya, kualitas guru, hasil UN, prestasi para peserta didiknya dan karakter peserta didik. Selain itu, sekolah bermutu juga dapat diperlihatkan dengan lulusan yang cerdas, kurikulum yang dinamis, proses belajar mengajar berorintasi pada siswa, proses pembelajaran dilengkapi dengan penilaian dan evaluasi, guru dan tenaga kependidikan yang profesional, sarana dan prasarana yang lengkap, manajemen yang akurat dan pembiyaan pendidikan yang efektif dan efisien. Dalam mengukur mutu dapat menggunakan model technical quality, fanctional quality, dan corporate image. Selain itu ada 5 dimensi dalam mengukur mutu, yaitu faktor fisik tangible, kehandalan reliability, daya tanggap responsiveness, jaminan Assurance.

2.4. Analisis SWOT dalam Peningkatan

Kompetensi Pedagogik Guru Menurut Rangkuti 2016: 21 analisis SWOT merupakan identifikasi berbabagai masalah secara sistematik untuk merumuskan strategi sekolah dengan didasari pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strength, dan peluang opportunity, namun, secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Dalam proses 60 analisis perlu memahami seluruh informasi yang terdapat dalam kasus yang diteliti dan kemudian menganalisis situasinya untuk mengetahui isu apa yang sedang terjadi dan memutuskan strategi yang akan dilakukan untuk memcahkan masalah tersebut. Aktivitas SWOT dapat diperkuat dengan menjamin analisa tersebut berfokus pada kebutuhan pelanggan dan konteks kompetitif tempat institusi beroprasi Sallis, 2011: 222. Analisis SWOT dalam penyelenggaraan pendidikan di lingkungan sekolah dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal, dan kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis internal berasal dari dalam lingkungan sekolah, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar sekolah Rangkuti, 2016: 26-27. Langkah-langkah dalam analisis SWOT menurut Rangkuti 2015: 26-27 adalah: 1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, kekuatan dan ancaman yang dihadapi. 2 Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahanm peluang dan ancaman yang dihadapi untuk meningkatkan mutu. 3 Memberikan bobot masing-masing faktor berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. 4 Menghitung skor masing-masing dengan memberi skala mulai dari 4 sangat baik sampai dengan 0 buruk berdasarkan pengaruh faktor tersebut peluang dan ancaman. 61 Analisis data yang digunakan dalam analisis SWOT, menggunakan teknik analisis matrik IFAS Internal Factor Analysis Summary dan analisis matrik EFAS External Factor Analysis Summary. Menganalisis faktor IFAS untuk mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan yang ada, sedangkan faktor EFAS untuk mengetahui berbagai kemungkinan peluang dan ancaman. Langkah-langkah dalam analisis SWOT menurut Rangkuti 2015: 24-25 sebagai berikut: 1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi. 2 Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh sekolah untuk meningkatkan mutu. 3 Memberikan bobot masing-masing faktor berdasarkan tingkat kepentingannya mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. 4 Menghitung skor untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 luar biasa sampai dengan 1 buruk berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang bersangkutan. Dalam pemberian nilai skor untuk faktor kekuatan atau peluang bersifat positif, sedangkan untuk skor kelemahan atau ancaman adalah kebalikannya. Jika kekuatan dan peluang yang semakin besar diberi skor 4, tetapi jika kekuatan atau peluang kecil diberi skor 1, dan jika nilai kelemahan atau ancaman sangat besar maka diberikan skor 1, namun jika kelemahan atau ancaman sedikit diberi skor 4. 5 Menghitung total skor dengan mengalikan bobot dan skor untuk masing-masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. 62 Menurut David 2011: 327 matrik Kekuatan- Kelemahan-Peluang-Ancaman Strenghts-Weaknesess- Opportunities-Threats-SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting dalam membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO kekuatan-peluang, Strategi WO kelemahan- peluang, Strategi ST kekuatan-ancaman, dan Strategi WT kelemahan-ancaman. Gambar 2.2. Diagram Analisis SWOT. Rangkuti, 2016 Peluang Eksternal Ancaman Eksternal Kekuatan Internal Kelemahan Internal I. Mendukung strategi, agresif II. Mendukung strategi, Diversifikasi III. Mendukung strategi, Defensif IV. Mendukung strategi, Turn Around 63 Berikut ini adalah uraian mengenai keempat jenis strategi menurut pendapat David 2011: 327-330 antara lain: 1 Strategi SO, memanfaatkan kekuatan internal organisasi untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Secara umum organisasi akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk mencapai situasi dimana mereka dapat melaksanakan strategi SO. 2 Strategi WO, bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara memanfaatkan keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang peluang-peluang besar muncul, tetapi organisasi memiliki kelemahan internal yang menghalanginya untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dengan demikian perlu adanya komunikasi dan kerjasama yang baik dengan organisasi lain yang dapat mendukugn peluang-peluang tersebut. Alternatif lainnya dari strategi WO adalah dengan merekrut dan melatih orang agar memiliki kapabilitas teknis yang diperlukan. 3 Strategi ST, menggunakan kekuatan sebuah organisasi untuk mengurangi atau menghindarkan dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung di dalam lingkungan eksternalnya. 4 Strategi WT, merupakan taktik defensif yang dilakukan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT merupakan salah satu manajemen strategi yang menggunakan analisis lingkungan yang memiliki 2 faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal termasuk kekuatan yang dimiliki dari dalam sekolah dan juga kelemahannya, sedangkan faktor eksternal merupakan peluang yang 64 dapat dimanfaatkan dan juga ancaman dari luar sekolah yang harus diatasi. Dalam penelitian ini untuk menganalisa faktor- faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru untuk meningkatkan mutu sekolah dengan meng- gunakan analisa SWOT, karena dengan analisa SWOT dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki sekolah. Dengan mengetahui aspek-aspek tersebut maka akan didapatkan alternatif model strategi peningkatan kompetensi pedagogik guru untuk meningkatkan mutu sekolah.

2.5. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Pelatihan Asertif untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Siswa Kelas X Asrama SMA Sedes Sapientiae Bedono Jambu

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kompetensi Sosial Siswa Sekolah Menengah Atas Sedes Sapientiae Bedono Ditinjau dari Tempat Tinggal Siswa

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru untuk Meningkatkan Mutu SMA Sedes Sapientiae Jambu

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru untuk Meningkatkan Mutu SMA Sedes Sapientiae Jambu

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru untuk Meningkatkan Mutu SMA Sedes Sapientiae Jambu T2 942015002 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru untuk Meningkatkan Mutu SMA Sedes Sapientiae Jambu T2 942015002 BAB IV

0 0 54

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru untuk Meningkatkan Mutu SMA Sedes Sapientiae Jambu T2 942015002 BAB I

0 0 12

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu dan Citra (Image) Sekolah T2 BAB II

0 0 15

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Peningkatan Mutu Sekolah Di SMP Muhammadiyah 5 Wonosegoro Boyolali T2 BAB II

1 3 20

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Komite Sekolah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di SMA Negeri 3 Demak T2 BAB II

0 0 32