53
tahapan menyusun
rencana strategi,
yaitu 1
memahami konsep perencanaan, 2 memahami konsep perencanaan strategis, 3 pemutahiran profil layanan
pendidikan, 4 merumuskan isu strategi, dan 5 merumuskan rencana strategis.
Berdasarkan langkah-langkah
pengembangan strategi yang telah dikemukakan oleh Borg dan Gall,
Mulyasana, Draganidis dkk., Sugiyono dan Kementrian Pendidikan
Nasional, maka
peneliti tertarik
menggunakan langkah pengembangan strategi dari Sugiyono, namun hanya sampai pada tahap ketujuh,
yaitu revisi desain setelah dilakukannya uji kelayakan dalam FGD bersama dengan pihak sekolah.
2.3. Mutu Sekolah
Mutu merupakan segala sesuatu yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan Gazpersz, 2011: 6.
Sedangkan menurut Sallis 2011: 33, mutu merupakan sebuah filosofi dan metodologi yang membantu institusi
untuk merencanakan perubahan dan mengatur agenda dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal yang
berlebih. Mutu mengandung makna derajat keunggulan
suatu produk atau hasil kerja, baik berupa barang atau jasa Danim, 2010: 53. Hal tersebut dipertegas oleh
pendapat Umiarso dan Gojali 2010: 125-126 yang mengatakan bahwa mutu pendidikan adalah derajat
54
keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan
akademis dan ekstrakurikuler pada peserta didik yang dinyatakan lulus pada suatu jenjang pendidikan atau
menyelesaikan program pendidikan tertentu. Menurut Alvarez 2016: 1 sekolah yang bermutu
juga akan membuat para peserta didik menjadi sukses, dan indikator sekolah yang bermutu adalah sebagai
berikut:
1 Tersedianya akses siswa untuk seni, bahasa asing,
pendidikan jasmani, tersedianya perpustakaan media, dan pendidikan karir - 85.
2 Tersedianya akses kesehatan siswa dan program
kesejahteraan siswa, termasuk kesejahteraan sosial dan emosional - 73.
3 Tersedianya guru yang memenuhi syarat dan
bersertifikat - 85. 4
Terpenuhinya akses siswa untuk perpustakaan atau media spesialis - 56.
5 Kehadiran siswa sekolah dasar dan menengah - 54.
6 Persiapan siswa untuk kuliah atau program
bersertifikat pendidikan teknik karir tanpa remedial atau pelajaran tambahan.
7 Terpenuhinya akses siswa untuk mendapatkan
pendidikan dari para pendidik yang berkualitas. 8
Kebijakan disiplin sekolah dan dampak yang berbeda pada siswa yang berbeda warna kulit, penyandang
cacat dan siswa yang teridentifikasi lgbt.
Sekolah bermutu dapat dilihat salah satunya dengan sumber daya manusianya bekerja secara efektif
dan efisien, proses pekerjaannya dilakukan dengan benar dari awal, dan mereka bekerja karena memiliki
55
rasa tanggung jawab akan tugas pokok dan fungsinya Danim, 2010: 146. Menurut Sani 2015: 1-2 mutu
merupakan hal penting bagi sekolah, karena mutu sekolah menjadi pandangan penting atau pertimbangan
bagi orang tua untuk menyekolahkan anak mereka, dan ukuran sekolah bermutu dari kacamata pengguna
penerima manfaat pada umumnya adalah sekolah dengan akreditasi A, lulusan diterima disekolah terbaik,
guru yang profesional yang ditunjukan dengan hasil uji kompetensi UKG dan kinerja guru baik, hasil ujian
nasional UN baik, peserta didik memiliki prestasi dalam berbagai kompetisi, dan peserta didik memiliki
karakter yang baik. Sedangkan dalam pemerintah, sekolah yang bermutu harus memenuhi Standar
Nasional Pendidikan Reddy, 2007: 1, yaitu:
1 Lulusan yang cerdas komprehensif.
2 Kurikulum yang dinamis seuai kebutuhan zaman.
3 Proses pembelajaran yang berorientasi pada siswa dan
mengembangkan kreativitas siswa. 4
Proses pembelajaran di lengkapi dengan sistem penilaian dan evaluasi pendidikan yang andal, sahih,
dan memenuhi prinsip-prinsip penilaian. 5
Guru dan tenaga kependidikan yang profesional, berpengalaman, dan dapat menjadi teladan.
6 Sarana dan prasarana yang digunakan lengkap dan
sesuai dengan kearifan lokal. 7
Sistem manajemen yang akurat dan andal. 8
Pembiayaan pendidikan yang efektif dan efisien.
56
Mutu penting untuk dimiliki oleh sekolah, karena sekolah yang bermutu dapat menciptakan performa
atau kinerja
sumber daya
manusianya dengan
maksimal, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Mutu dapat diukur melalui beberapa model, yaitu kualitas teknik Technical quality, kualitas fungsi
Functional quality, dan citra kerja sama Corporate image Yarimoglu, 2014: 82. Kualitas teknik adalah
evaluasi pelanggan terhadap layanan, kualitas fungsi yang terpenting adalah variabel untuk persepsi
pelanggan dan perbedaan pelayanan dari pada kualitas teknik yang mengarah pada bagaiman pelanggan
menilai pelayanan tersebut. kamudian kualitas teknik berfokus pada apa yang telah dilakukan, sedangkan
kualitas fungsi berfoks pada bagaimana pelayanan dilakukan. Citra kerja sama adalah dampak positig
pada persepsi pelanggan. Selain itu, mengukur mutu dapat pula dilihat dari lima dimensi, yaitu faktor fisik
tangible seperti
fasilitas fisik,
peralatan, dan
penampilan personel. Keduan, kehandalan reliability, kemampuan untuk menampilkan pelayanan yang
menjanjikan, terpercaya, dan tepat. Ketiga, daya tanggap responsiveness seperti kemauan untuk
membantu pelanggan dan menyediakan pelayanan yang
layak. Keempat,
jaminan Assurance,
pengetahuan dan kesopanan pegawai dan kemampuan
57
pegawai untuk dapat dipercaya dan percaya diri. Kelima, empati emphathy yaitu dengan perhatian
terhadap pelanggan Daniel Berinyvy, 2010: 41. Pendapat Gazpersz dan Sallis mengenai mutu
cukup berbeda,
dimana pendapat
Gaspersz mengatakan bahwa mutu merupakan segala sesuatu
untuk kepuasan
pelanggan, sedangkan
Sallis mengatakan mutu merupakan metodologi untuk
membantu merencanakan
perubahan. Dalam
pendidikan, pedapat Danim dan Umiarso Gojali hampir sama dengan mengatakan bahwa mutu
merupakan drajat keunggulan, hanya saja dalam Umiaros
Gojali terfokus
pada keunggulan
pendidikan, sedangkan Danim pada barang maupun jasa. Dalam mutu pendidikan, Danim menambahkan
bahwa sumber daya manusia disekolah yang bekerja secara efektif, efisien, benar dan bertanggung jawab
merupakan hal yang menentukan mutu sekolah. Mutu sekolah merupakan sesuatu yang mampu
memenuhi pelanggan,
dan merupakan
derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan sekolah
yang efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis
dan ekstrakurikuler,
dan melakukan
perubahan. Mutu sekolah penting untuk dimiliki oleh sekolah, karena mutu sekolah akan memperlihatkan
derajad keunggulan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, dan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Selain
58
itu, mutu sekolah juga penting, karena sekolah yang bermutu akan menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Mutu sekolah juga harus dimiliki oleh
sekolah karena mutu sekolah menjadi pertimbangan bagi orang tua dalam menyekolahkan anak mereka.
Untuk menjadi sekolah yang bermutu, maka sumber daya manusia disekolah harus bekerja secara efektif,
efisien, benar dan bertanggung jawab, dan bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya karena hal
tersebut akan menentukan mutu sekolah. Sekolah yang bermutu akan menghasilkan
keunggulan akademis para peserta didiknya, kemudian para peserta didik menjadi sukses, dapat bekerja
secara efektif dan efisien dan bertanggung jawab. Selain itu, sekolah yang bermutu juga akan memberikan
pelayanan yang maksimal kepada para peserta didik dengan memberikan akses kesehatan, pendidikan dari
pendidik yang berkualitas. Sekolah yang bermutu akan membuat peserta didiknya menjadi sukses dengan
memberikan akses siswa untuk berkarya seni, bahasa asing, pendidikan jasmani, tersedianya perpustakaan
atau media, dan pendidikan karir. Selain itu juga tersedianya akses kesehatan siswa dan program
kesejahteraan siswa sosial dan emosional, guru yang memenuhi syarat dan bersertifikat, adanya program
persiapan siswa untuk studi lanjut, dan kebijakan
59
sekolah bagi peserta didik yang cacat. Ukuran sekolah bermutu dapat dilihat dari akreditasi yang dimiliki oleh
sekolah, kualitas lulusannya, kualitas guru, hasil UN, prestasi para peserta didiknya dan karakter peserta
didik. Selain itu, sekolah bermutu juga dapat diperlihatkan dengan lulusan yang cerdas, kurikulum
yang dinamis, proses belajar mengajar berorintasi pada siswa, proses pembelajaran dilengkapi dengan penilaian
dan evaluasi, guru dan tenaga kependidikan yang profesional, sarana dan prasarana yang lengkap,
manajemen yang akurat dan pembiyaan pendidikan yang efektif dan efisien. Dalam mengukur mutu dapat
menggunakan model
technical quality,
fanctional quality, dan corporate image. Selain itu ada 5 dimensi
dalam mengukur mutu, yaitu faktor fisik tangible, kehandalan reliability, daya tanggap responsiveness,
jaminan Assurance.
2.4. Analisis SWOT dalam Peningkatan