41
1. Tanpa dehidarsi, biasanya penderita merasa normal, tidak rewel atau gelisah, masih bisa beraktifitas seperti biasa. Umumnya karena diarenya tidak berat, penderita
masih mau makan dan minum seperti biasa. 2. Dehidrasi ringan atau sedang, memyebabkan penderita gelisah atau rewel, mata
sedikit cekung, turgor kulit masih kembali dengan cepat jika dicubit. 3. Dehidrasi berat, penderita apatis kesadaran berkabut, mata cekung, pada cubitan
kulit turgor kembali lambat, napas cepat, penderita terlihat lemah.
2.10.5. Pencegahan Diare
Pencegahan diare dapat dilakukan dengan memberikan ASI, memperbaiki makanan pendamping ASI, menggunakan air bersih yang cukup, mencuci tangan
sebelum makan, menggunakan jamban, membuang tinja anak pada tempat yang tepat Depkes, 2000.
2.10.2. Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Diare
Menurut Suharyono, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya diare ialah : 1.
Faktor Gizi Makin buruk gizi seorang anak, ternyata makin banyak episode diare yang
dialami. 2.
Faktor Makanan Yang Terkontaminasi Pada Masa Sapih Insiden diare dalam masyarakat golongan berpendapat rendah dan kurang
pendidikan mulai bertambah pada saat anak untuk pertama kali mengenal makana tambahan dan frekuensi ini akan makin lama makin meningkat untuk
Universitas Sumatera Utara
42
mencapai puncak pada saat anak sama sekali disapih. Bagi anak indonesia periode umumnya berlangsung antara 6-24bulan pada saat frekuensi serangan
diare dan kematian sebagai akibatnya mencapai angka tertinggi. Lebih penting lagi ialah bahan serangan diare pada umur ini berpengaruh sangat buruk pada
pertumbuhan anak-anak dengan akibat terjadinya malnutrisi. 3.
Faktor Sosial Ekonomi Kebanyakan anak yang mudah menderita diare berasal dari keluarga besar
dengan daya beli yang rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan, pendidikan
orang tuanya yang rendah dan sikap serta kebiasaan yang tidak menguntungkan. Karena itu, faktor edukasi dan perbaikan ekonomi sangat
berperan dalam pencegahan dan penanggulangan diare. 4.
Faktor Lingkungan Sanitasi lingkungan yang buruk juga akan berpengaruh terhadap terjdinya
diare. Interaksi antara agent penyakit, tuan rumah manusia dan faktor-faktor lingkungan yang mengakibatkan penyakit perlu diperhatikan dalam
penanggulangan diare. Peranan faktor lingkungan air, ekstreta, makanan, lalat dan serangga lain, entobakteri, parasit usus, virus, jamur dan beberapa
zat kimia telah secara klasik dibuktikan pada berbagai penyelidikan epidemioogis sebagai penyebab penyakit diare.
Universitas Sumatera Utara
43
Hygiene sanitasi 1.
Penyediaan Air Bersih 2.
Pembuangan Kotoran Jamban
Pengelolaan limbah padat
2.11. Kerangka Konsep