Terhadap Kesehatan Terhadap Lingkungan

31 Pengelolaan limbah padat sampah yang kurang baik akan memberikan pengaruh yang negatif terhadap masyarakat dan lingkungannya. Adapun pengaruh- pengaruh tersebut sebagai berikut Kusnoputranto, 1996 .

2.8.2.1. Terhadap Kesehatan

Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menyediakan tempat yang baik bagi vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-binatang pengerat untuk mencari makanan dan berkembang biak dengan cepat sehingga mengakibatkan incidence penyakit tertentu. 1. Penyakit saluran pencernaan diare, kholera, thypus dll dapat meningkatkan angka kesakitan karena banyaknya lalat yang hidup berkembang biak dilingkungannya, terutama ditempat-tempat sampah. 2. Penyakit demam berdarah dapat meningkat karena banyaknya vektor penyakit Aedes Aegipty yang hidup berkembang biak dilingkungan yang pengelolaan sampahnya kurang baik banyak kaleng-kaleng dengan genangan air. 3. Banyaknya incidence penyakit jamur penyakit kulit atau parasit-parasit lain dimasyarakat yang penyebab penyakitnya hidup dan berkembang biak ditempat pengumpulan dan pembuangan sampah yang kurang baik. Penularannya baik secara langsung maupun tidak langsung. 4. Adanya penyakit-penyakit yang ditularkan melalui binatang, misalnya Taenia cacing pita. Hal ini dapat terjadi bila sampah untuk makanan ternak tidak melalui pengolahan yang telah ditentukan sehingga sisa-sisa makananpotongan garbage Universitas Sumatera Utara 32 yang masih mengandung bibit penyakit ikut terus didalam mata rantai penularan sapi, babi. 5. Potongan besi, kaleng, seng serta pecahan-pecahan beling dapat menyebakan kasus kecelakaan pada pekerja atau masyarakat.

2.8.2.2. Terhadap Lingkungan

1. pengelolaan sampah yang kurang baik akan menyebabkan estetika lingkungan yang kurang sedap dipandang mata. 2. Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme menghasilkan gas-gas tertentu yang dapat menyebabkan timbulnya bau busuk. Apabila kualitas bau busuk tersebut cukup tinggi, maka dapat mengganggu estetika serta kesegaran udara lingkungan masyarakat. 3. Adanya debu-debu yang beterbangan, dapat mengganggu penglihatan serta pernapasan. 4. Apabila terjadi proses pembakaran dari sampah sengaja ataupun tidak maka asapnya dapat mengganggu pernapasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara karena ada asap di udara. 5. Apabila konsentrasi debu, asap, gas-gas yang timbul karena pengelolaan sampah padat telah melewati standard kualitas udara maka dapat pula terjadi peristiwa pencemaran udara. 6. Kebakaran sampah dapat menyebabkan kebakaran yang lebih luas serta dapat juga mengenaimembakar harta benda pnduduk sekitarnya. Universitas Sumatera Utara 33 7. Pembungan sampah ke saluran-saluran akan menyebabkan estetika yang terganggu, menyebakan pendangkalan saluran serta mengurangi kemampuan daya aliran saluran, sehingga pengerukan seyogyanya harus dilakukan. 8. Apabila musim hujan tiba maka saluran yang daya alirannya sudh menurun akan terjadi luapan dari air hujan yang harus di alirkan sehingga banjir tak dapat dihindari lagi. 9. Pembuangan sampah ke selokan-selokan atau badan-badan air akan menyebabkan terjadinya pengotoran badan-badan air tersebut juga hasil-hasil dekomposisi biologis yang berupa cairan-cairan organik juga dapat mengotori bahkan mencemari air permukaan ataupun air tanah dangkal.

2.8.2.3. Terhadap Keadaan Sosial Masyarakat