Hubungan antara Pengolahan Limbah Padat dengan Kejadian Diare

69 kepadatan lalat dengan kejadian diare pada anak balita di Bantar Gebang dan membuktikan secara ilmiah dengan menggunakan uji chi-square bahwa kepadatan lalat memiliki hubungan signifikan dengan kejadian diare. Kepadatan lalat di Rumah Susun Sukaramai kebanyakan memiliki tingkat kepadatan yang rendah atau tidak menjadi masalah, namun ada beberapa rumah yang memiliki kepadatan lalat yang sedang atau perlu dilakukan pengamanan terhadap tempat-tempat berkembang biakan lalat. Kejadian diare ini kebanyakan terjadi pada masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan lalat sedang. Hal ini dikarenakan adanya masyarakat yang menyimpan makanan berdekatan dengan tempat sampah. Pendapat Azwar 1995, bahwa semakin banyak lalat yang ada di rumah dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia. Penyakit-penyakit yang ditularkan oleh lalat antara lain disentri, kolera, tipus, diare dan lainnya yang berkaitan dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk Depkes RI, 2001.

5.3.4. Hubungan antara Pengolahan Limbah Padat dengan Kejadian Diare

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengolahan limbah padat dengan kejadian diare. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Angeline 2012 yang menyatakan ada hubungan signifikan antara sarana pembuangan sampah dengan keluhan diare. Pengelolaan sampah di rumah susun terbanyak ialah tidak memenuhi syarat karena tempat sampahnya tidak memiliki tutup namun masyarakat telah membuang sampah setiap hari atau membuang sampah sebelum 1x24 jam dan sebelum penuh.. Hal ini didukung dengan persepsi di masyarakat bahwa memiliki tempat sampah saja Universitas Sumatera Utara 70 sudah cukup baik meskipun tidak memiliki tutup. Namun masyarakat memiliki pengetahuan yang baik karena membuang sampah setiap hari sehingga tidak menyediakan tempat berkembangbiaknya vektor penyakit. Oleh karena itu, tidak ada hubungan antara pengolahan limbah padat dengan kejadian diare. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vektor penyakit, seperti lalat atau tikus, insidensi penyakit demam berdarah dengue akan meningkat karena vektor penyakit hidup dan berkembang biak dalam sampah kaleng yang berisi air hujan, dan terjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah secara sembarangan misalnya luka akibat benda tajam seperti besi, kaca, dan sebagainya Chandra, 2007. Universitas Sumatera Utara 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Karakteristik responden pada penelitian ini paling banyak berumur ≥ 41 tahun yaitu 26 orang 59.1 dan tingkat pendidikan terakhir paling banyak tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 27 orang 61.4. 2. Pembuangan kotoranjamban sudah memenuhi syarat. 3. Tingkat kepadatan lalat kebanyakan rendah 0-2 sebanyak 32 responden 72,7 sehingga tidak menjadi masalah. 4. Pengolahan limbah padat belum memenuhi syarat. 5. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara pembuangan kotoran p=0,297 dan pengolahan limbah padat p=1 dengan kejadian diare 6. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan antara kecukupan air bersih p=0,001 dan kepadatan lalat p=0,001 dengan kejadian diare.

6.2. Saran

1. Bagi warga Rumah Susun Sukaramai a. Agar menjaga kebersihan lingkungan dalam rumah. b. Sebaiknya menggunakan tempat sampah yang memiliki tutup dan memisahkan sampah organik dan non-organik. 2. Bagi kelurahan tetap memperhatikan dan mengajak masyarakat khususnya warga Rumah Susun Sukaramai untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Universitas Sumatera Utara