Hubungan antara Sarana Pembuangan Kotoran dengan Kejadian Diare Hubungan antara Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare pada Rumah Hubungan antara Pengelolaan Limbah Padat dengan Kejadian Diare pada Rumah Susun Sukaramai

60 4.5. Bivariat 4.5.1. Hubungan antara Kecukupan Air Bersih dengan Kejadian Diare pada Rumah Susun Sukaramai Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa dari 36 orang yang memiliki kecukupan air bersih terdapat 2 orang yang mengalami diare 5,6. Sedangkan dari 8 orang yang tidak memiliki kecukupan air bersih terdapat 6 orang yang mengalami diare 18,2. Tabel 4.11. Hubungan antara Kecukupan Air Bersih dengan Kejadian Diare pada Rumah Susun Sukaramai No. Sarana Air Bersih Kejadian diare Total p Diare Tidak Diare n n N 1. Cukup 2 4,5 34 77,3 36 81,8 0,001 2. Tidak Cukup 6 13,6 2 4,5 8 18,2 Total 8 18,2 36 81,8 44 100 Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji chi-square tidak terpenuhi sehingga menggunakan uji exact fisher dengan nilai p=0,001, p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kecukupan air bersih dengan kejadian diare.

4.5.2. Hubungan antara Sarana Pembuangan Kotoran dengan Kejadian Diare

pada Rumah Susun Sukaramai Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa dari 38 orang yang memiliki sarana pembuangan kotoran yang memenuhi syarat terdapat 6 orang yang mengalami diare 13,6. Sedangkan dari 6 orang yanng memiliki sarana pembuangan kotoran yang tidak memenuhi syarat terdapat 2 orang yang mengalami diare 4,6. Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.12. Hubungan antara Sarana Pembuangan Kotoran dengan Kejadian Diare pada Rumah Susun Sukaramai No Sarana Pembuangan Kotoran Kejadian diare Total p Diare Tidak Diare n n N 1. Memenuhi Syarat 6 13,6 32 72,7 38 86,3 0,297

2. Tidak Memenuhi Syarat

2 4,6 4 9,1 6 13,7 Total 8 18,2 36 81,8 44 100 Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji chi-square tidak terpenuhi seingga menggunakan uji exact fisher dengan nilai p=0,297, p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana pembuangan kotoran dngan kejadian diare.

4.5.3. Hubungan antara Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare pada Rumah

Susun Sukaramai Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa dari 32 rumah yang memiliki hasil pengukuran kepadatan lalat rendah terdapat 2 orang yang mengalami diare 4,5. Sedangkan dari 12 orang yanng memiliki hasil pengukuran kepadsatan lalat sedang terdapat 6 orang yang mengalami diare 13,6. Tabel 4.13. Hubungan antara Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare pada Rumah Susun Sukaramai No Kepadatan Lalat Kejadian diare Total p Diare Tidak Diare n n N

1. 0-2

= rendah 2 4,5 30 68,2 32 72,7 0,001 2. 3-5 = sedang 6 13,6 6 13,6 12 27,3 Total 8 18,2 36 81,8 44 100 Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p=0,001, p 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepadatan lalat dengan kejadian diare. Universitas Sumatera Utara 62

4.5.4. Hubungan antara Pengelolaan Limbah Padat dengan Kejadian Diare pada Rumah Susun Sukaramai

Berdasarkan Tabel 4.14. dapat dilihat bahwa dari 16 orang yang memiliki sistem pengolahan limbah padat yang memenuhi syarat terdapat 3 orang yang mengalami diare 6,8. Sedangkan dari 28 orang yanng memiliki sistem pengolahan limbah padat yang tidak memenuhi syarat terdapat 5 orang yang mengalami diare 11,4 Tabel 4.14. Hubungan antara sarana Pengelolaan Limbah Padat dengan Kejadian Diare pada Rumah Susun Sukaramai No Pengelolaan Limbah Padat Kejadian diare Total p Diare Tidak Diare n n N 1. Memenuhi Syarat 3 6,8 13 29,6 16 36,4 1 2. Tidak Memenuhi Syarat 5 11,4 23 52,2 28 63,6 Total 8 18,2 36 81,8 44 100 Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji chi-square tidak terpenuhi sehingga menggunakan uji exact fisher diperoleh nilai p=1, p0,05 hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengolahan limbah padat dengan kejadian diare. Universitas Sumatera Utara 63

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Distribusi Karakteristik Responden Umur dan Pendidikan 5.1.1. Umur Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner terhadap responden maka karakteristik responden dapat diuraikan sebagai berikut, bahwa responden pada penelitian ini paling banyak berumur ≥ 41 tahun yaitu 26 orang 59.1. Menurut penelitian Eviyani 2007 bahwa tidak selamanya umur seseorang menentukan apa yang dia kerjakan dan bagaimana hasil pekerjaannya. Umur hanya menunjukkan seberapa lama dan seberapa kuat dia melakukan pekerjaannya tersebut.

5.1.2. Pendidikan

Untuk tingkat pendidikan responden terbanyak yaitu responden dengan tingkat pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 27 responden 61,4 sedangkan responden dengan tingkat pendidikan terakhir SLTP sebanyak 16 orang 36,4 dan responden dengan tingkat pendidikan terakhir SD sebanyak 1 orang 3.2. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang biasanya mempunyai taraf pengetahuan dan keterampilan yang semakin baik serta akan lebih mengerti tentang sesuatu hal. Hal ini juga sesuai dengan Notoatmodjo 2003, yang mengemukakan bahwa manusia yang memiliki sumber daya manusia yang lebih baik, dalam arti tingkat pendidikan yang lebih tinggi maka akan semakin mengerti dan semakin mudah memahami manfaat dari suatu hal. Universitas Sumatera Utara