Kerangka Teori Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori .1 Tinjauan

Makna dapat dilihat dalam dua bentuk, yaitu makna gramatikal dan makna leksikal. Makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita Chaer, 1995:60. Masih menurut Chaer 1995:62, bahwa makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatikal seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi. Di dalam bahasa Jepang, frase harus diikuti oleh joshi 助詞. Joshi 助詞 adalah kelas kata yang termasuk ke dalam fuzokugo 付属語 yang dipakai setelah suatu kata untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut lebih jelas lagi Sudjianto, 2004:181.

1.4.2 Kerangka Teori

Menurut Kridalaksana 2008:67, fungsi adalah: 1 beban makna suatu kesatuan bahasa; 2 hubungan antara satu satuan dengan unsur-unsur gramatikal, leksikal, atau kronologis dalam suatu deret satuan-satuan; 3 penggunaan bahasa untuk tujuan tertentu; 4 peran unsur dalam suatu ujaran dan hubungannya secara struktural dengan unsur lain; 5 peran sebuah unsur dalam satuan sintaksis yang lebih luas, misal, nomina yang berfungsi sebagai subjek atau objek. Selain fungsi, penelitian ini juga membahas tentang makna. Hal ini dikarenakan fungsi dan makna memiliki kesinambungan dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Menurut Kridalaksana 2008:132, makna adalah: 1 maksud pembicaraan; 2 pengaruh penerapan bahasa dalam pemakaian persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia; 3 hubungan dalam arti kesepadanan atau ketidaksepadanan antara bahasa atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya; 4 cara menggunakan lambang-lambang bahasa. Universitas Sumatera Utara Shuujoshi –yo - memiliki beberapa fungsi dan makna. Chino 1992:122 menjelaskan bahwa shuujoshi –yo - memiliki beberapa fungsi dan makna, antara lain: 1. Mengajak untuk perbuatan sebagai rangkaian dari suatu perbuatan yang lain. Contoh : う いぶ 歩い 休 う Mou daibu aruita kara, chotto yasumou yo. Karena sudah berjalan cukup banyak, mari istirahat sebentar. 2. Menunjukkan suatu permohonan yang kadang maknanya lebih keras daripada shuujoshi –ne - . Contoh : 私 家 来 い Watashi no ie ni mo kite kudasai yo. Silahkan datang ke rumah saya juga. 3. Menunjukkan suatu pernyataan untuk memastikan Contoh : Universitas Sumatera Utara いいえ 恵子 小学校 去年 出 う 13 歳 Iie, Keiko wa shougakkou o kyonen demashita kara, mou jyuusan sai desu yo. Bukan, Keiko lulus sekolah dasar tahun lalu, jadi dia sudah genap 13 tahun. 4. Menunjukkan omelan atau menghina Contoh : あ 人 いわ ! Ano hito wa shigoto ga dekinai wa yo Dia tidak dapat melaksanankan perkerjaan Shuujoshi –yo - tidak memiliki makna yang pasti. Chino 1992:120 mengatakan bahwa shuujoshi –yo - dipakai untuk menyampaikan nuansa emosi, sering tanpa menyampaikan isi dan makna kalimat secara terus terang. Jika kalimat yang memiliki shuujoshi –yo - diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, makna shuujoshi –yo - tersebut akan menjadi partikel bahasa prokem. Di dalam http:bambang7714.wordpress.com, shuujoshi –yo - atau sentence ending particle diterjemahkan menjadi ‘loh’ dan ‘kok’ yang merupakan partikel bahasa prokem. Partikel bahasa prokem adalah partikel yang mampu memberikan informasi tambahan Universitas Sumatera Utara kepada orang lain yang tidak dapat dilakukan oleh Bahasa Indonesia Baku seperti tingkat keakraban antara pembicara dan pendengar, suasana hatiekspresi pembicara, dan suasana ketika kalimat tersebut diucapkan http:id.wikipedia.orgwikiBahasa_prokem. Partikel bahasa prokem yang mewakili makna dari teori fungsi shuujoshi –yo - yang dikemukanan oleh Chino antara lain ‘loh’, ‘ya’, ‘sih’, ‘kok’, ‘yuk’, dan ‘kan’. http:id.wikipedia.orgwikiBahasa_prokem, antara lain: 1. ‘Loh’ Kata informatif, untuk memastikan menekankan suatu hal. 2. ‘Ya’ Memberi pembenaran atau meyakinkan pernyataan atau opini yang diucapkan. 3. ‘Sih’ Mengakhiri satu pernyataan sebelum memulai pernyataan yang bertentangan. 4. ‘Kok’ Memberi penekanan atas kebenaran pernyataan yang dibuat. 5. ‘Yuk’ Menyatakan ajakan untuk melakukan sesuatu tindakan atau perbuatan. 6. ‘Kan’ Menyatakan suatu sebab yang pasti pernyataan. Shuujoshi –yo - tidak dapat dimaknai secara mandiri. Untuk melihat fungsi dan makna shuujoshi –yo - , penulis menggunakan teori makna kontekstual. Universitas Sumatera Utara Makna kontekstual adalah makna yang muncul sesuai dengan konteks makna kata tersebut digunakan. Artinya, makna tersebut muncul sebagai makna tambahan disamping makna sebenarnya berupa kesan-kesan yang ditimbulkan oleh sebab atau situasi tertentu http:archigakiarataka.blogspot.com. Untuk membahas fungsi dan makna shuujoshi –yo - pada komik Akachan To Boku Volume 1 karya Marimo Ragawa, penulis menggunakan teori fungsi dan makna menurut pendapat Kridalaksana 2008:67,132, teori fungsi dan makna shuujoshi –yo - menurut pendapat Chino 1992:122-124 yang disempurnakan dengan makna terjemahan partikel prokem bahasa Indonesia dari situs http:id.wikipedia.orgwikiBahasa_prokem, dan teori makna kontekstual yang dikutip dari situs http:archigakiarataka.blogspot.com. 1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan