Faktor Pendukung Dalam Pemberdayaan UKM Tenun Lurik

D. Faktor Pendukung Dalam Pemberdayaan UKM Tenun Lurik

Faktor pendukung merupakan factor yang menunjang keberhasilan dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini. Adapun factor pendukung tersebut antara lain:

1. Terjalinnya kerjasama yang baik antara Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten, pengusaha UKM Tenun Lurik dan pihak lain

Dengan adanya kerjasama yang baik antara Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten, pengusaha UKM Tenun Lurik dan pihak lain yang mendukung semangat dari pengusaha tenun lurik untuk saling tukar menukar informasi sehingga memudahkan aparat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam menjalankan tugasnya yakni membantu para pengusaha tenun lurik untuk mengembangkan usahanya.

Kerjasama dari aparat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten terjalin dengan baik. Semua bidang dalam Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten mempunyai Kerjasama dari aparat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten terjalin dengan baik. Semua bidang dalam Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten mempunyai

Selain itu kerjasama dengan instansi-instansi lain yang berkaitan dalam upaya pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini sangat mendukung. Kerjasama ini diperlukan agar kegiatan pemberdayaan bisa diraskan manfaatnya oleh pengusaha tenun lurik. Kerjasama yang selama ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dengan beberapa pihak khususnya dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik antara lain :

1. BAPPEDA, dalam hal ini sebagai pembuat kebijakan yang mendukung pemberdayaan UKM Tenun Lurik.

2. Bank, membantu dalam hal penyalur dan pinjaman modal bagi pengusaha UKM Tenun Lurik (Bank BRI, Bank BPR, dll).

3. Badan Kerjasama Pelaku Ekonomi Daerah (BKPED), dalam hal ini sebagai wadah komunikasi dan konsultasi serta pemberdayaan dan pengembangan antar pengusaha Tenun Lurik dengan pemerintah.

4. Perusahaan yang berperan dalam pemberian bantuan permodalan seperti PT Sari Husada, AQUA, Taman Wisata Candi Prambanan, dll.

5. Lembaga tehnik, yaitu Balai Tekstil Yogyakarta dalam hal ini memperkenalkan tehnologi dalam pewarnaan tenun lurik dan proses modifikasi motif tenun lurik.

membantu menularkan pengalaman dan ilmunya sehingga bisa berhasil dalam menjalankan usahanya. Hal tersebut sesuai wawancara dengan Bapak Wahyono selaku pegawai

Seksi Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berikut ini :

”Selama ini kami telah menjalin kerjasama dengan baik dengan beberapa pihak untuk memberikan pelatihan, akses permodalan dan pengadaan pameran dalam memberdayakan UKM Tenun Lurik seperti Bank, LSM, BUMN maupun pihak lainnya.” (Wawancara, 02 November 2010)

Hal yang sama juga disampaikan Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten sebagai berikut :

”Dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini banyak bekerjasama dengan pihak lain seperti Bank dalam pemberian pinjaman, Perusahaan Swasta, BUMN serta dari pengusaha tenun lurik yang sudah berhasil banyak yang kami undang dalam pelatihan untuk mensharingkan keterampilannya bagi pengusaha lain.” (Wawancara, 15 November 2010)

2. Bantuan dan kepedulian dari pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik.

Dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini banyak pihak-pihak luar yang memberikan kepedulian dengan melakukan pendampingan dan pengembangan usaha tenun lurik. Adapun bantuan dan kepedulian dari pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini sehingga dapat berjalan dengan baik yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Ada beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memberdayakan UKM Tenun Lurik Dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini banyak pihak-pihak luar yang memberikan kepedulian dengan melakukan pendampingan dan pengembangan usaha tenun lurik. Adapun bantuan dan kepedulian dari pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini sehingga dapat berjalan dengan baik yaitu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Ada beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memberdayakan UKM Tenun Lurik

”Banyak UKM Tenun Lurik yang mendapat pembinaan dan pendampingan dari LSM seperti UKM Tenun Lurik di desa Mlese yang mendapat pendampingan dari JRF-IOM dan beberapa UKM Tenun Lurik di Kecamatan Cwas yang dibina oleh LSM Gita Pertiwi. Dari pendampingan tersebut banyak UKM Tenun Lurik yang kemudian berkembang usahanya.” (Wawancara, 15 November 2010)

Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Sunarmi pengusaha lurik di Desa Mlese Kecamatan Cawas berikut ini : “Selama ini saya dan ibu-ibu di desa ini mendapat pendampingan dari

program IOM yang diberikan oleh Java Reconstruction Fund (JRF). Kami mendapat pelatihan, permodalan dan bantuan alat juga mbak.” (Wawancara, 03 November 2010)

Hal yang sama juga ditambahkan Ibu Maryati penenun lurik di desa Baran Kecamatan Cawas berikut ini : ”Kalau selama ini saya dapat bantuan dari LSM Gita Pertiwi mbak, sekitar

100-an ibu-ibu disini diberi pendampingan oleh LSM itu sejak gempa yang lalu agar dapat bangkit kembali dan meningkatkan penghasilan.” (Wawancara, 04 November 2010)

Dengan adanya faktor pendukung yakni kerjasama yang baik antara Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten, pengusaha UKM Tenun Lurik dan pihak lain serta bantuan dan kepedulian dari pihak-pihak luar yang peduli terhadap pemberdayaan UKM Tenun Lurik maka diharapkan pemberdayaan UKM Tenun Lurik dapat dilaksanakan secara maksimal sehingga

Disamping faktor pendukung terdapat juga faktor penghambat dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik. Faktor-faktor penghambat tersebut antara lain :

1. Tingkat kualitas dan kuantitas SDM aparat masih terbatas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten sebagai instansi yang mempunyai wewenang dalam memberdayakan UKM khususnya UKM Tenun Lurik, diharapkan dapat menjalankan tugas dengan maksimal. Untuk melaksanakan kegiatan pemberdayaan dibutuhkan kualitas aparat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yang memadai. Karena dalam kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik aparat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dituntut untuk menguasai seluk beluk UKM Tenun Lurik, baik permasalahan yang dihadapi maupun solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Namun dalam kenyataannya masih ada berbagai masalah yang melingkupi, yakni masalah keterbatasan aparat dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten baik kualitas maupun kuantitasnya.

Keterbatasan ini karena aparat yang melakukan pelatihan. Dinas tentu saja tidak hanya memperhatikan UKM Tenun Lurik saja tetapi aparat juga dikerahkan untuk pemberdayaan UKM-UKM lain yang juga membutuhkan perhatian dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten sebagai penenggungjawab. Selain itu skill yang di miliki oleh aparat Dinas pun terbatas. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Bapak Wahyono salah satu

Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten sebagai berikut : “Kami masih merasa sulit dalam pelatihan karena jumlah personil yang

terbatas sedangkan jumlah UKM cukup banyak dan personil juga tidak hanya memperhatikan UKM Tenun Lurik saja, UKM yang lain juga butuh diperhatikan.” (Wawancara, 02 November 2010)

Hal senada juga diungkapkan Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten sebagai berikut :

”Baik secara kualitas maupun kuantitas, aparat Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten belum mencukupi. Karena jumlah industri yang ada sangat banyak.” (Wawancara, 15 November 2010)

Maka dalam hal ini peningkatan sumber daya manusia aparat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten perlu melakukan pemberdayaan terhadap aparat yang sudah ada, misalnya dengan mengadakan dan mengikutsertakan pegawai dalam berbagai pelatihan dan seminar. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yaitu :

”Kami memberdayakan sumber daya manusia yang ada dengan mengatasi masalah tersebut. Jadi kami menggunakan SDM yang ada dan memberdayakan mereka dengan mengikuti seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan yang nantinya dapat digunakan dalam pemberdayaan bagi UKM Tenun Lurik.” (Wawancara, 15 November 2010)

Dengan mengikuti program-program pemberdayaan pegawai tersebut, pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten diharapkan dapat melakukan tugasnya dengan baik, sehingga program Dengan mengikuti program-program pemberdayaan pegawai tersebut, pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten diharapkan dapat melakukan tugasnya dengan baik, sehingga program

2. Keterbatasan Anggaran Dana Anggaran dana merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam pelaksanaan suatu program atau kegiatan pada suatu organisasi. Sehingga untuk mendukung keberhasilan pemberdayaan UKM Tenun Lurik memang sangat diperlukan. Namun anggaran untuk menunjang keberhasilan pemberdayaan tersebut masih terbatas. Untuk saat ini Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten menggunakan anggaran dari Pemerintah Daerah serta swadaya dari pihak lain untuk membiayai kegiatan pemberdayaan tersebut. Hal ini sesuai wawancara dengan Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yaitu :

”Untuk kegiatan pelatihan kepada UKM Tenun Lurik, kami masih mengalami kekurangan dana karena anggaran Pemerintah Daerah sangat terbatas, kan tidak cuma UKM Tenun Lurik saja yang butuh pelatihan. Jadi kami harus bagi-bagi dan harus pinter-pinter nyari sponsor biar kegiatan tetap berjalan.” (Wawancara, 02 November 2010)

Keterbatasan anggaran ini telah menjadi masalah tersendiri bagi pemberdayaan UKM Tenun Lurik. Namun, dapat disimpulkan bahwa walaupun ada keterbatasan tetapi semangat dari aparat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten untuk mengembangkan UKM Tenun Lurik masih besar.

Dalam memberdayakan UKM Tenun Lurik dibutuhkan adanya saran dan prasarana yang mendukung pemberdayaan. Sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten sesuai dengan standar sebuah instansi pemerintah, namun dirasakan kurang mendukung untuk upaya pemberdayaan UKM Tenun Lurik.

Sarana dan prasarana yang masih dianggap kurang antara lain kendaraan dinas untuk mendukung mobilitas aparat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam melaksanakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan UKM dan peralatan untuk melatih UKM Tenun Lurik seperti alat menenun serta laboratorium untuk praktek. Berikut ini wawncara dengan Bapak Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yaitu :

”Sarana penunjang yang masih kurang misalnya kendaraan operasional, untuk pengiriman dan transportasi kesana kesini masih kurang. Karena untuk mobilitas tinggi harus ditunjang dengan kendaraan dinas supaya lancar selain itu juga tidak ada laboratorium untuk praktek bagi penenun lurik.” (Wawancara, 15 November 2010)

Dan berikut ini merupakan petikan wawancara dengan Bapak Wahyono salah satu pegawai Seksi Pemberdayan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten :

”Untuk mendatangi UKM-UKM kami seringkali menggunakan kendaraan pribadi, karena jumlah kendaran kantor terbatas dan biasanya untuk kegiatan lain. Meskipun begitu kami harus tetap menjalankan kewajiban ini.” (Wawancara, 15 November 2010) ”Untuk mendatangi UKM-UKM kami seringkali menggunakan kendaraan pribadi, karena jumlah kendaran kantor terbatas dan biasanya untuk kegiatan lain. Meskipun begitu kami harus tetap menjalankan kewajiban ini.” (Wawancara, 15 November 2010)

Untuk menjamin kepastian usahanya, para pengusaha diberikan penyuluhan mengenai pentingnya kelengkapan perijinan usaha terutama Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Industri (TDI) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Penyuluhan yang diberikan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berupa pentingnya memiliki surat-surat tersebut dan juga prosedur untuk memilikinya. Berikut ini manfaat dari surat-surat tersebut yaitu :

1. Mendapatkan jaminan perlindungan hukum demi kelangsungan dan kepastian usahanya

2. Memiliki salah satu syarat penting untuk mengajukan kredit ke perbankan

3. Mendapatkan pembinaan dan pengarahan dari penerintah, baik mengenai permodalan maupun manajemen usahanya

4. Terlindung dari praktek usaha yang tidak jujur Jumlah industri kecil di Kabupaten Klaten sampai tahun 2008 mencapai

33.221 unit usaha. Dan dari sekian banyak industri tersebut diantaranya adalah industri kecil non formal yaitu industri kecil yang tidak berbadan hukum sehingga industri kecil tersebut mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses permodalan ke perbankan. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Yoenanto Sinung Noegroho

Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berikut : “Di Klaten masih banyak yang belim memiliki perijinan lengkap akhirnya

mereka pun mengalami kesulitan untuk mengakses kerdit ke bank yang umumnya mensyaratkan kepemilikan SIUP, sehingga kami selalu memberikan pengertian bagi mereka.” (Wawancara, 15 November 2010)

Walaupun demikian UKM yang tidak memiliki Surat Ijin lengkap tetap diperkenankan memperoleh kucuran dana pinjaman. UKM tersebut dapat memperoleh kredit dengan surat keterangan dari pihak kelurahan. Selanjutnya mereka akan diarahkan untuk mendapatkan pinjaman yang memiliki persyaratan yang lebih lunak seperti program kredit tanpa angguna dengan plafond maksimal

5 juta. Dari hasil pemberdayaan tersebut dari pihak UKM Tenun Lurik juga mengalami peningkatan kuantitas dan kualitas produksi karena adanya temu bisnis antara para pengusaha dari beberapa daerah. Kuantitas atau jumlah barang yang dihasilkan juga dipengaruhi adanya kegiatan pemberdayaan. Hal ini dikarenakan secara tidak sengaja pengusaha bertemu dengan mitranya dalam kegiatan tertentu. Seperti yang disampaikan Bapak Sunarjo salah satu pengusaha tenun lurik di desa Burikan Kecamatan Cawas berikut ini :

“Setelah mengikuti kegiatan pameran dan pelatihan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten sekarang produksi tenun lurik saya meningkat karena semakin berkembangnya kemampuan kami dan banyak mitra untuk memasarkan produk tenun lurik saya.” (Wawancara, 31 Oktober 2010)

Selain itu dengan kegiatan pemberdayaan juga berakibat pada meningkatnya kualitas produk. Hal ini disebabkan oleh semakin ketatnya pasar Selain itu dengan kegiatan pemberdayaan juga berakibat pada meningkatnya kualitas produk. Hal ini disebabkan oleh semakin ketatnya pasar

Penberdayaan baik dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten atau pemerintah maupun swasta dapat meningkatkan kerjasama antara pengusaha dengan mitranya. Hal ini dikarenakan antara pemberi pemberdayaan tersebut akhirnya terjalin hubungan yang saling melengkapi. Kerjasama yang terjalin antara pengusaha dengan pemerintah maupun swasta membuka kesempatan bagi pengusaha untuk semakin berkembang. Terlebih lagi setelah mendapatkan pendidikan dan pelatihan.

Kendala mengapa UKM Tenun Lurik kurang berkembang adalah minat menenun yang kurang (tidak ada regenerasi). Dewasa ini minat menenun generasi muda masih kurang karena menenun hanya dianggap sebagai kesukaan/hobby bukan sebagai mata pencaharian utama bagi generasi muda. Kebanyakan dari mereka yang memilih untuk mencari mata pencaharian lain, seperti bekerja di pabrik. Sehingga menenun hanya dijadikan pekerjaan sembilan saja. Seperti diungkapkan oleh Ibu Mardiyah sebagai berikut :

“ Menenun hanya menjadi sambilan saja mbak, karena saya bekerja di salah satu pabrik di Solo. Saya hanya menenun untuk membantu orang tua saya apabila banyak pesanan selain itu saya juga kurang mahir menenun.” (Wawancara, 04 November 2010)

Dengan demikian penyerapan tenaga kerja dalam UKM Tenun Lurik ini sangatlah sedikit karena kurangnya minat generasi muda untuk bekerja dibidang ini.

Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten, UKM Tenun Lurik juga banyak yang mendapat pemberdayaan dari pihak swasta atau pihak luar. Salah satunya dari Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). IOM adalah lembaga antar pemerintah terkemuka dalam bidang migrasi yang membantu berbadai pemerintahan dan kaum migran di seluruh dunia dalam mengatasi bermacam-macam hambatan migrasi. Seperti yang diungkapakan Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Seksi Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berikut:

”Untuk UKM Tenun Lurik diKabupaten Klaten juga mendapat pendampingan dari IOM yaitu di desa Mlese Kecamatan Cawas banyak pengrajin lurik yang berkembang derngan adanya pendampinagn tersebut.” (Wawancara, 15 November 2010)

Semenjak bencana gempa bumi bulan Mei 2006, IOM telah membantu ribuan pengusaha mikro dan kecil untuk pemulihan usaha mikro dan kecil yang mengalami dampak gempa melalui paket komprehensif pendampingan yang meliputi pelatihan pengembangan usaha, pelatihan keterampilan tehnis, bantuan akses pasar serta pengadaan peralatan dan aset. Rangkaian paket komprehensif pendampingan ini dilakukan dengan senantiasa melakukan peninjauan lapangan secara cermat ke masyarakat. Pelaksanaan program juga dilakukan dengan upaya monitoring dan evaluasi secara terus menerus umtuk memastikan kelancaran pelaksanaan program dan tertampungnya aspirasi masyarakat penerima manfaat.

Matriks Hasil Penelitian Kinerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik

No. Variabel/Indikator Uraian

1. Kinerja

Secara umum kinerja Dinas Perindustrian Perdagangan Kope sudah sesuai harapan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari indi responsivitas dan akuntabilitas

produktivitas

Produktivitas yang dihasilkan tinggi. Pengusaha UKM Tenun hasil produksinya dan berkembang.

responsivitas

Responsivitas sudah berjalan sesuai dengan harapan. Pihak Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten selalu tanggap dala aspirasi dari pengusaha tenun lurik. Keluhan bukan pada ki masalah keterbatasan modal, bahan baku, SDM dan akses pem

akuntabilitas

Akuntabilitas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi da menampakan hasil yang maksimal. Hal ini diketahui dari hasi dari target yang diharapkan.

2. Faktor pendukung · Terjalinnya kerjasama yang baik antara Dinas Perindus UMKM Kabupaten Klaten, pengusaha UKM Tenun Lurik d

· Bantuan dan kepedulian dari pihak-pihak luar yang mendukun

Tenun Lurik.

Faktor Penghambat · Tingkat kualitas dan kuantitas SDM aparat masih terbatas · Keterbatasan Anggaran Dana · Sarana dan prasarana penunjang yang masuh kurang mema

Tabel 4.6

Keadaan UKM Tenun Lurik Sebelum dan Sesudah Pemberdayaan No.

1. Area pemasaran Pemasaran hanya meliputi

Klaten dan sekitarnya

Adanya

perluasan pemasaran hingga ke luar daerah Klaten seperti Jakarta,

Pontianak, Makasar dan bahkan ke mancanegara Pontianak, Makasar dan bahkan ke mancanegara

Kemampuan penenun meningkat sekarang bisa memproduksi tenun lurik kualitas halus dan motif semakin beragam

3. Kuantitas hasil produksi

Hasil produksi jumlahnya sedikit/kecil

Bisa memproduksi kain tenun lurik dalam jumlah besar