Kegiatan Pemberdayaan UKM Tenun Lurik di Kabupaten Klaten
B. Kegiatan Pemberdayaan UKM Tenun Lurik di Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten memiliki potensi UKM yang sangat besar, seperti memberikan kontribusi yang cukup baik dalam penyerapan tenaga kerja di sektor industri formal maupun non formal. Sehingga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten selaku instansi yang mendapat tugas dari pemerintah pusat maupun daerah untuk melaksanakan program di tingkat Kabupaten dalam pemberdayaan UKM salah satunya UKM Tenun Lurik. Seperti dijelaskan oleh Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam hasil wawancara berikut ini :
“Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten adalah pelaksana dari pemberdayaan UKM secara keseluruhan yang ada di wilayah Kabupaten Klaten termasuk UKM Tenun Lurik.” (Wawancara, 02 November 2010)
Sebagai pelaksana dari pemberdayaan UKM, maka Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten juga memiliki wewenang dalam pemberdayaan UKM di wilayah Kabupaten Klaten. Sebagaimana dalam petikan wawancara dengan oleh Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala
UMKM Kabupaten Klaten berikut : “Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten
Klaten memang memiliki wewenang dalam pemberdayaan UKM yang ada di wilayah Kabupaten Klaten, sehingga kami memberikan bimbingan agar UKM dapat maju.” (Wawancara, 15 November 2010)
Hal yang sama juga diungkapkan Bapak Sularso selaku pegawai Seksi Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten sebagai berikut :
“Sesuai dengan tugas pokok kami yakni melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah maka kami berwenang dalam pemberdayaan UKM yang ada di wilayah Kabupaten Klaten ini.” (Wawancara, 02 November 2010)
Pada intinya penberdayaan UKM diarahkan untuk meningkatkan SDM pengusaha. Hal ini berdasarkan asumsi bahwa apabila para pengusaha memiliki kualitas SDM yang tinggi maka diharapkan mereka dapat mengelola usahanya secara benar dengan prinsip-prinsip manajemen produksi, pemasaran dan keuangan yang baik. Sehingga diharapkan dapat tetap eksis dan semakin berkembang serta menyerap banyak tenaga kerja. Apabila banyak pengusaha yang berhasil maka perekonomian Kabupaten Klaten secara keseluruhan akan ikut meningkat pula. Berikut ini wawancara dengan Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yaitu :
“Pemberdayaan UKM termasuk UKM Tenun Lurik yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten itu intinya diarahkan untuk meningkatkan SDM pengusaha agar dapat mengembangkan usahanya.” (Wawancara, 02 November 2010)
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten melakukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan untuk mengembangkan usaha tenun lurik. Seperti yang diungkapkan Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berikut ini :
“Untuk pemberdayaan UKM Tenun Lurik yang ada di Kabupaten Klaten ini kami memberikan pelatihan-pelatihan seperti bintek ataupun pelatihan manajemen, bantuan peralatan untuk menenun, bantuan akses permodalan serta bantuan akses pemasaran melalui pameran. Dengan kegiatan tersebut kami harapkan pengusaha UKM Tenun Lurik dapat meningkatkan kemampuan usahanya agar menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.” (Wawancara, 02 November 2010)
Dari pernyataan diatas, dapat diketahui bahwa kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten untuk UKM Tenun Lurik yaitu :
a. Pelatihan Pelatihan merupakan kegiatan dimana Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten memberikan bantuan berupa pengetahuan dan keterampilan berwirausaha kepada pengusaha tenun lurik dalam mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan usahanya.
Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan pengembangan usaha untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan juga memperbaiki kemampuan manajerial dari pengusaha tenun lurik dan pelatihan keterampilan tehnis yang bertujuan untuk menambah keterampilan berwirausaha. Hal ini sesuai dengan wawncara dengan Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang
Kabupaten Klaten berikut ini : “Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan tehnis para pengusaha
tenun lurik, kami memberikan pelatihan tehnis dan manajemen, pelatihan tehnis berupa pelatihan produksi dan pelatihan manajemen untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang dapat menunjang usaha mereka.” (Wawancara, 15 November 2010)
Dalam kegiatan pelatihan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten akan menunjuk dan mengundang para pengusaha tenun lurik dan juga oleh permintaan dari pengusaha tenun lurik sendiri untuk ikut pelatihan. Pelatihan ini dilakukan di aula kantor Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten atau menyewa tempat untuk mengadakan pelatihan seperti hotel. Untuk waktu kegiatan pelatihan ini adalah tidak terjadwal, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan program yang akan disosialisasikan dan anggaran dana yang ada.
Pada umumnya pelatihan dilakukan secara berkala. Hal ini dikarenakan keterbatasan jumlah aparat dan anggaran dari Dinas sendiri. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Bapak Wahyono salah satu pegawai Seksi Pemberdayaan UMKM berikut ini :
”Kalau untuk pelatihan sendiri mungkin tidak rutin, karena terbatasnya aparat dari kami dan juga anggaran dari Dinas apalagi pelatihan yang diadakan juga banyak untuk UKM lain bukan hanya UKM Tenun Lurik.” (Wawancara, 02 November 2010)
Pelatihan yang dilakukan pun bermacam-macam mulai dari pelatihan pengembangan usaha melalui pelatihan kewirausahaan agar pengusaha dapat meningkatkan usahanya, pelatihan manajemen pemasaran, pelatihan manajemen Pelatihan yang dilakukan pun bermacam-macam mulai dari pelatihan pengembangan usaha melalui pelatihan kewirausahaan agar pengusaha dapat meningkatkan usahanya, pelatihan manajemen pemasaran, pelatihan manajemen
”Untuk pelatihan bagi UKM Tenun Lurik kami sudah mengadakan diantaranya pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha, lalu pelatihan keterampilan tehnis dengan modifikasi motif tenun dan pewarnaan alami. Dengan pelatihan tersebut diharapkan pengusaha dapat berkembang dan lurik yang dihasilkan semakin berkualitas baik dari motif maupun warnanya.” (Wawancara, 02 November 2010)
Hal serupa diungkapkan Bapak Sunarjo salah satu pengusaha lurik di desa Burikan Kecamatan Cawas sebagai berikut : ”Saya pernah ikut beberapa kali pelatihan mbak yang diadain oleh Dinas,
waktu itu di Hotel Galuh selama 3 hari saya ikut pelatihan penggunaan pewarna alami sama modifikasi motif tenun lurik. Dan sekarang saya mempraktekannya dalam penggunaan pewarna saya memakai daun dan batang, daun apa saja bisa kok mbak dan motif lurik juga bervariasi salah satunya yang saya buat adalah motif lurik batik.” (Wawancara, 31 Oktober 2010)
Hal yang sama juga diungkapkan Bapak Sunardi sekertaris Kelompok Tenun “Sumber Rejeki Tex” berikut ini : ”Kalau kelompok saya sudah banyak sekali ikut pelatihan yang diadakan
Dinas bahkan sering mulai dari pelatihan kewirausahaan, pelatihan manajemen UMKM, pelatihan pertekstilan, pelatihan pewarnaan dan kami juga pernah ikut pelatihan di Dinas Koperasi dan UMKM Pusat yang di Semarang, tapi untuk prosedur ikut pelatihan juga lewat Disperindagkop sini kok mbak.” (Wawancara, 03 November 2010)
Penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 3-7 hari. Dalam mengadakan berbagai pelatihan Dinas Perindustrian Penyelenggaraan kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dalam waktu kurang lebih 3-7 hari. Dalam mengadakan berbagai pelatihan Dinas Perindustrian
“Dalam rangka meningkatkan kualitas para pengusaha tenun lurik, kami berkoordinasi dengan instansi–instansi lain yang terkait seperti BUMN lain dan juga mendatangkan praktisi-praktisi langsung.” (Wawancara, 15 November 2010)
b. Bantuan pengadaan peralatan Selain kegiatan pelatihan, salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten adalah pemberian bantuan pengadaan alat untuk menenun. Kebanyakan alat tenun yang dimiliki oleh para pengusaha rusak karena Gempa tahun 2006 lalu sehingga banyak alat tenun (tustel) yang sudah tidak dapat digunakan lagi untuk memproduksi. Padahal alat tenun merupakan yang utama dalam proses penenunan. Hal tesebut seperti yang diungkapkan Bapak Sunarjo salah satu pengusaha lurik di desa Burikan Kecamatan Cawas sebagai berikut :
“Saya pernah dapat bantuan tustel mbak sejumlah 5 buah, ya alhamdulilah alat tersebut dapat membantu dalam proses produksi disini. Sekarang saya punya 12 alat mbak. Rata-rata satu alat dalam sehari dapat membuat 8 meter kain lurik halus.” (Wawancara, 31 Oktober 2010) Hal yang sama juga diungkapkan Bapak Sunardi sekertaris Kelompok
Tenun “Sumber Rejeki Tex” berikut ini : “Kami pernah mendapat bantuan alat dari Dinas sebanyak 6 unit alat
mbak. Sedang peralatan yang lain ya kami swadaya sendiri.” (Wawancara,
03 November 2010)
Untuk bantuan pengadaan peralatan biasanya dilakukan melalui
Hal ini sesuai dengan petikan wawancara dengan Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berikut ini :
”...untuk bantuan peralatan kami memberikan kepada pengusaha secara cuma-cuma dengan propses penunjukan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten, tentunya disesuaikan dengan anggaran Dinas.” (Wawancara, 15 November 2010)
Tujuan dari pemberian bantuan berupa peralatan ini adalah dapat membantu memperlancar pengusaha dalam mengembangkan usahanya. Peralatan diberikan secara cuma-cuma sesuai ketentuan diatas sehingga pengusaha diharapkan bertanggungjawab kepada Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dengan benar-benar menggunakan bantuan peralatan tersebut untuk mengembangkan usahanya.
c. Bantuan akses permodalan Terbatasnya modal merupakan masalah yang mendasar bagi setiap pengusaha UKM, tidak terkecuali bagi para pengusaha UKM Tenun Lurik dalam mengembangkan usahanya. Inilah yang kemudian membuat Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten merasa perlu untuk memudahkan pengusaha tenun lurik dalam memperoleh modal.
Untuk mengatasi masalah permodalan yang dihadapi oleh pengusaha UKM Tenun Lurik, pihak Dinas juga memberikan bantuan akses permodalan melalui bantuan dana bergulir yang bersumber dari Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Untuk mengatasi masalah permodalan yang dihadapi oleh pengusaha UKM Tenun Lurik, pihak Dinas juga memberikan bantuan akses permodalan melalui bantuan dana bergulir yang bersumber dari Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan
“Kebanyakan pengusaha UKM merasa kesulitan dalam mengembangkan usahanya karena terbatasnya modal yang mereka miliki. Maka untuk bantuan permodalan pihak Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten memberikan pinjaman dari dana APBD dan bantuan dana dari BUMN dimana kami menjadi fasilitator dan penjamin.” (Wawancara, 15 November 2010)
Hal yang sama juga diungkapkan Bapak Sularso salah satu pegawai Seksi Pemberdayaan UMKM sebagai berikut : ”Karena anggaran Dinas juga terbatas tidak mungkin kami memberikan
bantuan modal yang banyak bagi pengusaha sehingga kami memberi bantuan modal dengan bekerjasama dengan Bank atau BUMN, saat ini ada banyak Bank yang melayani kredit bagi UMKM diantaranya BRI, BPR, dll selain itu ada juga bantuan modal dari BUMN seperti PT. Pertamina, Krakatau Stell, PT. INKA , dll.” (Wawancara, 02 November 2010)
Model pemberian bantuan dari dana APBD adalah berupa pinjaman bergulir dengan bunga lunak, dimana Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten memberikan pinjaman kepada pengusaha, kemudian pengusaha tersebut diharuskan mengembalikan pinjaman itu dalam jangka waktu tertentu dana dengan bunga yang telah ditentukan. Pengembalian pinjaman ini akan digulirkan kembali ke pengusaha lain. Sedangkan BUMN yang aktif memberikan pinjaman antara lain : PT Sari Husada, AQUA, Taman Wisata Candi Prambanan, dan sebagainya. Selain itu juga banyak pengusaha yang mendapat bantuan modal dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang
Burikan Kecamatan Cawas sebagai berikut : ”Saya pernah mendapat bantuan modal dari Dinas namun jumlahnya
hanya sedikit, sehingga kami akhirnya kredit modal pada bank dan saya juga pernah dapat bantuan modal mbak dari perusahaan Jerman namanya GTZ. Ya modal tersebut sangat membantu dalam usaha saya ini.” (Wawancara, 31 Oktober 2010)
Hal yang sama juga diungkapkan Ibu Sunarmi salah satu pengrajin tenun lurik yang mendapat pendampingan dari JRF-IOM sebagai berikut : “Kami mendapat bantuan permodalan dari IOM sebesar Rp. 500.000,00
per kelompok untuk mengembangkan usaha kami.” (Wawancara, 04 November 2010)
d. Bantuan akses pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan terpenting yang dilakukan oleh seorang pengusaha. Keberhasilan dari usahanya sangat tergantung kepada bagaimana seirang pengusaha mampu memasarkan produknya sehingga masyarakat mau membeli produknya. Kegiatan pemasaran dapat dikatakan berhasil apabila produk dapat diserap oleh pasar.
Oleh karena itu Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berkompeten dalam upaya membantu mempromosikan hasil produksi dari pengusaha tenun lurik. Bentuk kegiatan untuk memasarkan produk yang dihasilkan adalah melalui pameran-pameran. Manfaat yang diharapkan dengan mengikuti pemeran-pameran itu adalah minimal masyarakat mengetahui produk dari UKM Tenun Lurik tersebut dan membeli produk tersebut sehingga memiliki pasar yang luas. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM di Oleh karena itu Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berkompeten dalam upaya membantu mempromosikan hasil produksi dari pengusaha tenun lurik. Bentuk kegiatan untuk memasarkan produk yang dihasilkan adalah melalui pameran-pameran. Manfaat yang diharapkan dengan mengikuti pemeran-pameran itu adalah minimal masyarakat mengetahui produk dari UKM Tenun Lurik tersebut dan membeli produk tersebut sehingga memiliki pasar yang luas. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM di
mendapatkan konsumen/pembeli atau paling tidak produknya bias diketahui orang.” (Wawancara, 15 November 20101)
Hal yang sama juga diungkapkan Bapak Wahyono selaku pegawai Seksi Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berikut :
”Kami sering mengikutsertakan pengusaha tenun lurik itu dalam pameran- pameran yang diadakan ya tujuannya supaya hasil produk tenun lurik mereka dapat dikenal masyarakat apalagi motif lurik kan juga bervariatif sehingga dapat memperluas akses pemasaran mereka.” (Wawancara, 2 November 2010)
Pernyataan diatas didukung dengan diungkapkan Bapak Sunarjo pengusaha lurik di desa Burikan Kecamatan Cawas sebagai berikut : “Saya banyak ikut pameran mbak yang diadain salah satunya di
Ambarukmo Plaza, ya ada manfaatnya mbak masyarakat jadi tahu produk lurik saya, terus banyak juga yang pesan sehinga membantu saya dalam pemasaran produk. Waktu saya ikut pameran tersebut ada desainer dari Jakarta yaitu Taruna Husein yang tertarik dengan tenun lurik saya, lalu pesan dalam jumlah banyak untuk pembuatan busananya. Dan katanya dalam peragaan busana dapat juara 3 mbak untuk motif luriknya. Saya sangat senag. Untuk pemasaran jadi lebih luas mbak saat ini pemesanan juga sudah banyak yang dari luar seperti Jakarta, Pontianak,dll.” (Wawancara, 31 Oktober 2010)
Hal yang sama juga diungkapkan Bapak Sunardi sekertaris Kelompok Tenun “Sumber Rejeki Tex” berikut ini : “Setiap ada pameran kami selalu mendapat undangan dari dinas mbak.
Sudah banyak sekali pameran yang kami ikuti antara lain di Yogyakarta, Pekalongan, Jakarta, Makasar. Dan kami sangat senang sekali karena dapat mempromosikan tenun lurik kami. Dari pameran itu kami juga mendapat kontak bisnis dagang dengan pengusaha dari Singapura.” (Wawancara, 03 November 2010)
Kabupaten Klaten adalah (lihat tabel 4.4)
Tabel 4.4 Data Peserta Pameran Tahun 2010
No.
Waktu Pelaksanaan
Tempat Pameran
Peserta
1. Tanggal 26 s/d 29
Oktober 2010
Pekalongan
Ari Purwanto dan Ruruh Jatmiko
2. Tanggal 21 s/d 24
Oktober 2010
Jakarta
Yusuf Sri Subroto
3. Tanggal 18 s/d 23
4. Tanggal 13 s/d 17
Oktober 2010
Semarang
Ismail Rahmat Kurniawan dan Mukhlis Nur Hidayat
5. Tanggal 28 Juli
s/d 1 Agustus
Jakarta
Siti Lestari dan Yusuf Sri Subroto
Dalam kegiatan pameran semua biaya ditanggung oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten. Hal tersebut dikemukakan oleh Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berikut ini :
“Untuk pengadaan kegiatan pameran memang selama ini Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yang menanggung semua biaya operasionalnya.” (Wawancara, 15 November 2010) “Untuk pengadaan kegiatan pameran memang selama ini Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten yang menanggung semua biaya operasionalnya.” (Wawancara, 15 November 2010)
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten tanpa biaya sedikitpun, termasuk stand gratis, penginapan, akomodasi dan uang makan.” (Wawancara, 31 Oktober 2010)
Dalam melakukan kegiatan pameran terkadang Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten bekerjasama dengan Dinas lain ataupun event organiser (EO). Seperti yang diungkapkan Bapak Yoenanto Sinung Noegroho selaku Kepala Bidang Pemberdayaan UMKM di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten berikut ini :
“Dalam kegiatan paneran kami juga sering bekerjasama dengan event organiser (EO) dimana EO tersebut membantu dalam penyediaan stand untuk pameran.” (Wawancara, 15 November 2010)
Dari kegiatan yang dilakukan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten untuk memberdayakan dan mengembangkan UKM Tenun Lurik yakni melalui pelatihan, bantuan pengadaan peralatan, bantuan akses permodalan dan bantuan akses pemasaran. Dengan begitu diharapkan apa yang telah dilakukan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten tesebut bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik oleh para pengusaha tenun lurik untuk mengembangkan usaha sehingga dapat maju.