KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik di Kabupaten Klaten adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :
a. Produktivitas
Produktivitas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam memberdayakan UKM Tenun Lurik sudah baik. Hal ini dapat dilihat pada jumlah permintaan akan tenun lurik yang terus meningkat sehingga produksi tenun lurik menjadi meningkat pula. Sehingga UKM Tenun Lurik semakin berkembang.
b. Responsivitas
Responsivitas merupakan salah satu bentuk daya tanggap Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten terhadap aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Responsivitas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam memberdayakan UKM Tenun Lurik sudah baik. Selama ini pihak Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten selalu memberikan solusi apabila ada UKM Tenun Lurik yang menghadapi masalah. Selama ini tidak ada keluhan yang
Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten justru keluhan dari UKM Tenun Lurik sendiri.
c. Akuntabilitas
Akuntabilitas Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten dalam pemberdayaan UKM Tenun Lurik sudah baik. Dalam melaksanakan tugas Dinas Perindustrian Perdagangan
Kabupaten Klaten bertanggungjawab kepada Bupati selaku Kepala Daerah dan kepada masyarakat melalui DPRD. Hal pemberdayaan yang telah dilakukan terhadap UKM Tenun Lurik dilaporkan sesuai dengan petunjuk laporan dinas. Pertanggungjawaban Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten tidak hanya meliputi pemberdayaan UKM Tenun Lurik saja namun juga mencakup seluruh program yang ada juga membutuhkan penanganan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik tidak semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada faktor pendukung maupun faktor penghambat. Faktor pendukung antara lain adanya kerjasama yang baik antara Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, pengusaha UKM Tenun Lurik dan pihak lain serta bantuan dan kepedulian dari pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Sedangkan faktor penghambat adalah terbatasnya kualitas dan kuantitas aparat Dinas penggerak UKM, keterbatasan anggaran Dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik tidak semuanya berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Ada faktor pendukung maupun faktor penghambat. Faktor pendukung antara lain adanya kerjasama yang baik antara Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM, pengusaha UKM Tenun Lurik dan pihak lain serta bantuan dan kepedulian dari pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik ini sehingga dapat berjalan dengan baik. Sedangkan faktor penghambat adalah terbatasnya kualitas dan kuantitas aparat Dinas penggerak UKM, keterbatasan anggaran
B. Saran
Dalam kegiatan pemberdayaan UKM Tenun Lurik yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, maka penulis memberikan saran yang dapat dimanfaatkan oleh instansi terkait yaitu dengan mengadakan kegiatan untuk membantu pemasaran produk-produk UKM Tenun Lurik. Misal dengan mengadakan kegiatan festival tenun lurik dimana dalam acara tersebut dipromosikan berbagai kerajinan dari tenun lurik dan kreasinya atau dengan mengadakan kegiatan Sunday Market di Alun-Alun Kota Klaten atau ditempat strategis di wilayah Kabupaten Klaten. Dalam kegiatan itu dipasarkan hasil-hasil UKM dari Kabupaten Klaten salah satunya tenun lurik. Dengan begitu masyarakat dapat melihat tenun lurik dan apabila tertarik dapat langsung membeli. Sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan promosi tenun lurik yang juga meningkatkan jumlah pendapatan UKM Tenun lurik.
Semoga saran-saran tersebut bisa menjadi masukan dan pertimbangan bagipihak-pihak yang mempunyai kepentingan dalam memberdayakan UKM Tenun Lurik sehingga diharapkan kemandirian usaha dari UKM Tenun Lurik dapat tercapai dan perekonomian rakyat meningkat.
Agus Dwiyanto, dkk. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
HB Soetopo. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press
I Gusti Agung Rai. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat
Lexy J. Moleong. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil . Jakarta : PT. Rineka Cipta
Randy R Wrihatnolo dan Riant Nugroko Dwidjowijoto. 2007. Manajemen Pemberdayaan . Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Ratminto dan Atik Septi Ningsih. 2007. Manjemen Pelayanan. Yogyakarta : LP3ES
Veithzal Rivai dan Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Yeremias T Keban. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik. Yogyakarta : Gava Media
Sumber Lain : Badan Kerjasama Pelaku Ekonomi Daerah. Laporan Kegiatan BKPED
Kabupaten Klaten Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Klaten..
Katalog Industri Kabupaten Klaten tahun 2009 Badan Pusat Statistik 2009. Data Strategis BPS. Jakarta Badan Pusat Statistik Klaten. Klaten dalam Angka 2008 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Klaten. Data
Industri dan Potensi Sentra Kabupaten Klaten tahun 2008
Pemberdayaan Usaha Menengah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah Feti
ke Masa dalam http://luriklaten.blogspot.com/2010/03/lurik-dari-masa-ke-masa.html .
Diakses online tanggal 18 Oktober 2010
Jurnal Internasional :
B. Suprapto et al. www.sbm.itb.ac.id/ajtm . The Asian Journal of Technology Management Vol. 2 No. 2 (2009) 76-87. The Implementation of Balance Score Card for Performance Measurement in Small and Medium Enterprises: Evidence from Malaysian Health Care Services. Diakses online tanggal 22 Oktober 2010
(Quamrul Islam. www.2dix.com . International Journal of Global Business, 2 (2), 137-153, December 2009. The Quintessential Performance Matrix: Performance Measures Used in Strategic Decision-Making Under Governance Structures ). Diakses online tanggal 25 Oktober 2010