2.2 Landasan Teori
2.2.1 Perdagangan Internasional
Menurut Waluya 1995, “International Busineess” atau perdagangan Internasional dapat didefenisikan terdiri dari kegiatan-kegiatan perniagaan dari
suatu negara asal country of origin yang melintasi perbatasan menuju suatu negara tujuan country of destination yang dilakukan oleh perusahaan
multinational coorporation MNC untuk melakukan perpindahan barang dan
jasa, perpindahan modal, perpindahan tenaga kerja, perpindahan teknologi pabrik dan perpindahan merek dagang.
Menurut Amir 2003, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.
Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea,
tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam
perdagangan.
Manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut. a.
Menjalin persahabatan antar negara b.
Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap
negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
c. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan
perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi
suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri. d.
Memperluas pasar dan menambah keuntungan. Para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya alat produksinya dengan maksimal karena
mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional,
pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
e. Transfer teknologi modern. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu
negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasonal, di antaranya sebagai berikut:
a. Faktor alam potensi alam
b. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
c. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
d. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam mengolah sumber daya ekonomi
Universitas Sumatera Utara
e. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut. f.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi. g.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. h.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
i. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.
Gambar a Gambar b Gambar c
Negara A Ekportir Pasar Internasional Negara B Importir
Gambar 1. Proses Perdagangan Antar Dua Negara
P PW
Pa
Qc Qp
Qe P
P
Qp Qc
Da Sb
Q Q
Q Sa
ED Db
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kindeleberger dan lidert, Houck, Tweeten dalam Lubis 2002, secara teoritis penawaran ekspor dan permintaan impor pada pasar internasional dapat
dilakukan dengan konsep demand suply kasus dua negara. Gambar 1 menunjukan, dengan asumsi hanya ada dua negara, yaitu negara A dan negara B atau
gabungan negara-negara lainnya, satu jenis komoditi yang diperdagangkan, dan pasar dalam kondisi persaingan sempurna maka, Gambar a merupakan situasi di
pasar di negara A Eksportir, dimana Sa dan Da menggambarkan penawaran dan permintaan domestik di negara eksportir. Sedangkan Gambar c merupakan situasi
pasar di negara B Importir, dimana Sb dan Db menggambarkan penawaran dan permintaan domestik di negara B.
Tanpa perdagangan, bila harga di atas Pa maka produsen di negara A akan menawarkan lebih banyak dibandingkan permintaan, sehingga fungsi penawaran
Sa akan mencerminkan excess supply function, yaitu sebesar Qp-Qc. Sedangkan di negara B, bila harga dibawah Pb akan terjadi permintaan yang melebihi
penawaran, sehingga excess demand, yaitu sebesar Qc-Qp. Sekiranya terjadi perdagangaan maka excess supply dari negara A akan ditawarkan di pasar
internasional, sedangkan untuk menyeimbangkan excess demand, negara B akan mengimpor. Terjadinya ekspor oleh negara A dan impor oleh negara B akan
menyebabkan keseimbangan di pasar dunia Gambar b yang di tunjukan oleh titik Ew dengan harga dunia sebesar Pw, dimana negara a akan mengekspor
sebesar Qp-Qc atau sama dengan jumlah yang diimpor oleh negara B, yaitu sebesar Qc-Qp. Dengan demikian, besarnya jumlah ekspor dan impor di pasar
internasional adalah sebesar Qe Lubis, 2002.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Ekspor