Pengujian Hipotesis Metode Analisis Data

3. Bila d U d 4-d U , jangan tolak H maupun H 1. Artinya tidak ada korelasi positif maupun negatif 4. Bila 4 – d U ≤ d ≤ 4- d L , kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa. 5. Bila d 4-d L , tolak H 1. Berarti ada korelasi negatif. Aturan main menggunakan uji Durbin-Watson dapat digambarkan sebagai berikut. Tidak Tahu Tidak tahu Korelasi positif Tidak ada korelasi Korelasi Negatif 0 d L d U 4 –d U 4-d L 4 Gambar 4. Aturan Membandingkan Uji Durbin-Watson Dengan Tabel Durbin-Watson

3.4.5 Pengujian Hipotesis

Menurut Koutsoyiannis 1997 dalam Siregar 2008, terdapat tiga kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi model ekonometrika yaitu : 1 kriteria ekonomi, 2 kriteria statistik, dan 3 kriteria ekonometrika. Berdasarkan kriteria ekonomi model evaluasi dengan melihat apakah tanda dan besarnya parameter dugaan peubah-peubah penjelas dalam persamaan sesuai dengan hipotesis. Berdasarkan kriteria statistik, akan dilihat besarnya nilai koefisien determinasi R 2 , nilai uji F dan uji t. Universitas Sumatera Utara Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya kemampuan variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen pada model secara bersama-sama. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai dengan 1. Semakin besar nilai R 2 , maka semakin besar pula kemampuan variabel-variabel independen menerangkan variabel dependen. Pengujian Secara Serempak Uji F Uji signifikansi simultan atau uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serentak terhadap variabel dependen. Di dalam uji F digunakan hipotesis sebagai berikut : H : β 1 = β 2 = β 3 = 0, artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis alternatifnya adalah H 1 : H 1 : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Nilai F-hitung dicari dengan rumus sebagai berikut : �ℎ����� = �2 � − 1 1 − �2 � − � Keterangan : R 2 = koefisien determinasi n = jumlah variabel independen k = jumlah sampel Universitas Sumatera Utara Jika nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel pada tingkat kepercayaan 5 atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak, yang berarti variabel independen secara simultan serempak mempunyai pengaruh nyata terhadap variabel dependen. Pengujian Secara Parsial Uji t Uji parsial atau uji t mengasumsikan bahwa pada saat dilakukan pengujian untuk suatu variabel independen maka tidak terjadi perubahan pada variabel independen lainnya. Di dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut : H : β i = 0 H 1 : β i ≠ Dimana H menunjukkan hipotesis nol, sedangkan H 1 menunjukkan hipotesis alternatif, β 1 menunjukkan koefisien variabel independen ke-I. Di dalam hipotesis nol, besarnya koefisien regresi dinyatakan nol artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen ke-I dengan variabel dependennya. Nilai t- hitung dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut : t-hitung = �� �� �� Dimana : β 1 = koefisien regresi variabel independen ke-i Se β 1 = standar error variabel ke-i Jika nilai t-hitung berada di selang -t α2 t t α2 pada tingkat kepercayaan 5 atau nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak, yang berarti variabel independen yang diuji mempunyai pengaruh variabel terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

3.4.6 Analisis Surplus Produsen dan Surplus Konsumen