Nilai tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing. Penurunan nilai tukar dalam
negeri merefleksikan menurunnya permintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau karena
meningkatnya permintaan mata uang asing sebagai alat pembayaran internasional. Semakin menguat kurs rupiah sampai batas tertentu berarti menggambarkan
kinerja di pasar uang semakin menunjukkan perbaikan. Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai tukar mata
uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Faktor-faktor tersebut adalah laju inflasi relatif, tingkat pendapatan relatif, suku bunga relatif, kontrol pemerintah,
ekspektasi.
2.2.4 Harga Domestik dan Luar Negeri
Menurut Krugman 1999, jika mengetahui kurs antara dua mata uang dari dua negara, kita dapat menghitung harga ekspor salah satu negara dalam uang negara
lain. Bila mata uang suatu negara mengalami depresiasi, ekspornya bagi pihak luar negeri menjadi makin murah, sedangkan impor bagi penduduk negara itu
makin mahal. Apresiasi menimbulkan dampak yang sebaliknya : harga produk negara itu bagi pihak luar negeri makin mahal, sedangkan harga impor bagi
penduduk domestik menjadi lebih murah.
Makin besar selisih antar harga di pasar internasional dengan harga domestik akan menyebabkan jumlah komoditi yang akan diekspor akan menjadi bertambah
banyak. Naik turunnya harga disebabkan oleh keadaan perekonomian negara
Universitas Sumatera Utara
pengekspor dan harga di pasaran internasional semakin meningkat. Akibat dari kedua hal tersebut akan mendorong ekspor komoditi tersebut.
2.2.5 Produk Domestik Bruto PDB
Menurut Mankiw 2003, Produk Domestik Bruto Gross Domestic Product GDP adalah nilai dari semua barang dan jasa yang di produksi di suatu Negara
selama kurun waktu tertentu. Menurut Sukirno 1994, Produk Domestik Bruto Gross Domestic Product GDP adalah nilai barang dan jasa suatu Negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara dan negara asing. Sedangkan PNB Gross National Product GNP adalah nilai barang dan jasa
yang dihitung dalam pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara
tersebut baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Menurut Samuelson 1992, PDB adalah jumlah output total yang dihasilkan
dalam batas wilayah suatu negara dalam satu tahun. PDB mengukur nilai barang dan jasa yang di produksi di wilayah suatu negara tanpa membedakan
kewarganegaraan paad suatu periode waktu tertentu. PDB mencerminkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu negara, PDB yang meningkat menunjukkan
bahwa pendapatan masyarakat meningkat. Ketika pendapatan mengalami peningkatan berarti daya beli masyarakat meningkat, namun ketika dalam negeri
supply barang lebih kecil daripada demand, maka untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri pemerintah akan mengekspor barang baik barang konsumsi maupun bahan baku untuk meningkatkan produksi dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
2.2.6 Surplus Konsumen dan Surplus Produsen