KEGIATAN POKOK KAWASAN EKONOMI UJUNG JABUNG
5.1. KEGIATAN POKOK KAWASAN EKONOMI UJUNG JABUNG
5.1.1. Dasar Pertimbangan dan Kriteria Pemilihan Kegiatan
Beberapa pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan kegiatan pokok bagi pengembangan Kawasan Ekonomi Ujung Jabung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, adalah sebagai berikut :
A. Kegiatan yang dikembangkan haruslah Pro-Growth (dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi) wilayah sekitarnya, Propinsi Jambi, dan wilayah hinterlandnya yaitu Provinsi Riau, Provinsi Bengkulu, Provinsi Sumatera Selatan, dan Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Kriteria:
a. Tersedianya potensi sumber bahan baku secara kontinyu dalam jumlah cukup, baik
dalam bentuk sumberdaya alam berupa komoditi seperti Kelapa Sawit, Kelapa Dalam, Karet, Minyak dan Gas Alam, dll, maupun sebagai sumberdaya yang terbarukan, dan bahkan tidak terbatas seperti kreatifitas dan talenta yang dimiliki oleh masyarakat
b. Penguasaan teknologi, baik dibidang pengolahan (manufaktur), budidaya, informasi,
maupun teknologi pendukung lainnya (energi, olah limbah, dll)
c. Kebutuhan investasi dalam hal infrastruktur tidak terlalu besar atau dapat terjangkau
oleh kemampuan daerah maupun negara
d. Dapat mendorong pengembangan investasi dari pihak swasta (PPP)
Ujung Jabung Provinsi Jambi
B. Kegiatannya yang dikembangkan haruslah Pro-Job (menciptakan lapangan pekerjaan) yang diarahkan untuk dapat meningkatkan potensi sosial ekonomi dan budaya setempat (masyarakat Jambi), terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang kondisinya relatif masih tertinggal dibanding masyarakat lain di wilayah Sumatera pada umumnya. Kegiatan yang pro-job tersebut dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Kriteria:
a. Dapat dilibatkan sejauh mungkin masyarakat Jambi, baik sebagai tenaga kerja,
wirausaha, investor, pedagang dan eksportir, maupun penyedia jasa lainnya
b. Sedapat mungkin pelibatan ini terkuantifikasi dengan baik.
c. Pendekatan pro job dilakukan melalui optimalisasi potensi pertanian, minyak dan gas
bumi, dsb (SDA) yang belum tergarap utamanya industri dasar dan turunan, untuk menurunkan tingkat kemiskinan. Usaha membuka lapangan kerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan kapasitas berusaha.
C. Kegiatan yang dikembangkan haruslah Pro-Efisiensi, dalam arti pengembangan
infrastruktur seefisien mungkin utamanya bagi upaya peningkatan aksesibilitas untuk menarik potensi sumberdaya dari daerah lain, baik di lingkungan Popinsi Jambi sendiri (internal wilayah), maupun dengan wilayah lain di luar Propinsi Jambi (eksternal). Kegiatan yang pro-efisiensi dalam pengembanagan infrastruktur ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Kriteria:
a. Investasi dalam bidang pengembangan infrastruktur ini harus terkait langsung
dengan aktifitas yang ada di kawasan ekonomi Ujung jabung, serta merupakan fasilitas minimal yang diperlukan dalam menunjang pengembangan kawasan tersebut
b. Investasi dalam bidang pengembangan infrastruktur ini merupakan prasarana yang
membangkitkan daya tarik kawasan dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada di wilayah sekitarnya
D. Kegiatannya yang dikembangkan haruslah Pro-Environment (tetap mempertahankan
prinsip-prinsip kelestarian lingkungan), terutama mempertahankan potensi flora serta fauna endemik yang ada di kawasan Ujung Jabung hingga saat ini, termasuk hutan mangrove. Kegiatan yang pro-environment tersebut dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Kriteria:
a. Harus bisa mempertahankan sumberdaya alam endemik di Ujung Jabung
Ujung Jabung Provinsi Jambi
b. Harus bisa mempertahankan sumber bahan baku secara berkesinambungan dengan
tetap menjaga kelestarian lingkungan
c. Dapat menyediakan teknologi industri bersih atau melakukan pengolahan limbahnya
secara baik
d. Dapat mengelola dampak lingkungan yang timbul melalui penerapan teknologi dan
pemberdayaan masyarakat.
E. Kegiatannya haruslah Pro-Poor (dapat mengentaskan kemiskinan) terutama mengutamakan perolehan nilai tambah bagi masyarakat dan daerah Jambi, dengan malakukan olah lanjut sumberdaya setempat menjadi produkjasa yang bernilai ekonomi tinggi (added value). Kegiatan yang pro-poor ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Kriteria :
a. Harus mengolah bahan baku maupun komoditi setempat menjadi barang yang
mempunyai nilai jual lebih tinggi di kawasan ini
b. Harus disesuaikan dengan kemampuan penguasaan teknologi masyarakat setempat,
dan apabila belum terkuasai dengan baik maka harus dapat dilakukan diklat-diklat bagi masyarakat setempat
c. Pemberdayaan masyarakat (Pendidikan, Keterampilan, Sikap, dll)
Proses pemberdayaan masyarakat bukanlah pekerjaan yang mudah untuk dilaksanakan. Selain benar-benar mengedepankan sebuah proses, implikasinyapun membutuhkan waktu yang begitu panjang. Dengan demikian kegiatan pemberdayaan yang berorientasi pada proses, pada umumnya tidak memberikan dampak bagi masyarakat untuk menerima manfaat langsung dari program pemberdayaan tersebut. Hal ini dapat dipahami, karena program pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat aktif harus diawali dengan sebuah kesadaran kritis masyarakat, yaitu proses pencarian pengetahuan dan proses transformatif.
Proses transformasi akan dapat terwujud melalui kegiatan pendidikan kerakyatan berupa kegiatan antar anggota masyarakat yang difasilitasi oleh seseorang atau pihak yang menjadi fasilitator kelompok masyarakat. Transformasi dialogis memungkinkan masyarakat memiliki tingkat kesadaran kritis tentang kehidupan dan pada gilirannya menstimulir untuk merencanakan dan melakukan serta mewujudkan kondisi dan nilai yang lebih baik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan secara mandiri.
d. Pemberdayaan ekonomi masyarakat
Ujung Jabung Provinsi Jambi
Konsep pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat diterdiri dari :
1. Perekonomian rakyat adalah perekonomian yang diselenggarakan oleh rakyat.
Perekonomian diselenggarakan oleh rakyat, dalam hal ini kegiatan ekonomi berakar pada potensi dan kekuatan rakyat secara luas untuk menjalankan rode perekonomian mereka sandiri.
2. Pemberdayaan ekonomi rakyat adalah usaha untuk menjadikan ekonomi yang
kuat, modern dan berdaya saing tinggi dalam mekanisme pasar yang benar. Karena kendala pengembangan ekonomi rakyat adalah kendala struktural, maka pemberdayaan ekonomi rakyat harus dilakukan melalui perubahan struktural
3. Perubahan struktural yang dimaksud adalah perubahan dari ekonomi tradisinal
ke ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke ekonomi kuat, dari ekonomi subsisten ke ekonomi pasar, dari ketergantungan ke kemandirian. Langkahlangkah proses perubahan terstruktur meliputi :
(1) pengalokasian sumber pemberdayaan sumberdaya (2) penguatan kelembagaan (3) penguasaan teknologi (4) pemberdayaan sumber daya manusia.
4. Pemberdayaan ekonomi rakyat, tidak cukup hanya dengan peningkatan
produktivitas, memberikan kesempatan berusaha yang sama, dan hanya memberikan suntikan modal sebagai stimulant, tetapi harus dijamin adanya kerjsama dan kemitraan yang erat antara yang telah maju dengan yang masih lemah dan belum berkembang.
5. Kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah :
(1) pemberian peluang atau akses yang lebih besar kepada asset produksi
(khususnya modal) (2) memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi rakyat, agar
pelaku ekonomi rakyat bukan sekedar price taker (3) pelayanan pendidikan dan kesehatan (4) penguatan industri kecil menengah (5) mendorong munculnya wirausaha baru (6) pemerataan spasial
6. Kegiatan pemberdayaan masyarakat mencakup :
(1) peningkatan akses bantuan modal usaha
Ujung Jabung Provinsi Jambi
(2) peningkatan akses pengembangan SDM (3) peningkatan akses ke sarana dan prasarana yang mendukung langsung social
ekonomi masyarakat lokal.
e. Sustainable program pengentasan kemiskinan
F. Kegiatannya juga harus Pro-Market (disesuaikan dengan peluang pasar yang ada, serta
daya serap masyarakat setempat) yang hingga saat ini relatif masih sangat terbatas, baik dalam kuantitas maupun kualitas. Kegiatan yang sesuai pasar ini dipilih berdasarkan kriteria :
Kriteria:
a. Mempunyai pasar yang luas baik dalam negeri maupun luar negeri
b. Berorientasi kepada produk-produk yang merupakan kebutuhan konsumsi
masyarakat setempat dan wilayah sekitarnya
5.1.2. Pilihan Kegiatan
Berdasarkan pertimbangan yang telah dijelaskan diatas, dengan kriteria yang diberikan dalam memilih kegiatan yang akan dikembangkan dalam kawasan eknomi Ujung Jabung nantinya, maka pada bagian ini diberikan beberapa pilihan kegiatan yang dapat diambil sebagai berikut :
a. Kelapa Sawit sebagai komoditi andalan di Jambi dan sekitarnya dapat dilakukan
pengolahan lanjut CPO berupa kegiatan industri berbasis kelapa sawit yang dapat dilakukan pemilihan jenis industri turunannya secara bertahap sesuai dengan pohon industri kelapa sawit tersebut
b. Karet yang juga merupakan komoditi andalan di Jambi dan sekitarnya dapat dilakukan
pengolahan lanjut berupa kegiatan industri berbasis karet yang dapat dilakukan pemilihan jenis industri turunannya secara bertahap sesuai dengan pohon industri karet tersebut
c. Kelapa Dalam sebagai komoditi andalan lainnya di Jambi dan sekitarnya dapat dilakukan
pengolahan lanjut berupa kegiatan industri berbasis kelapa dalam yang dapat dilakukan pemilihan jenis industri turunannya secara bertahap sesuai dengan pohon industri kelapa dalam tersebut
d. Minyak dan Gas sebagai komoditi andalan di Jambi dan sekitarnya dapat dilakukan
pengolahan lanjut berupa kegiatan industri berbasis minyak dan gas seperti kilang BBM, kilang LNG, BBG, industri petro kimia hilir, dan lainnya
Ujung Jabung Provinsi Jambi
e. Kegiatan perdagangan dan jasa lainnya harus dilakukan sebagai penunjang kawasan
ekonomi, serta untuk mempercepat tumbuh dan berkembangnya perekonomian dan bisnis di wilayah Jambi umumnya
f. Kegiatan riset dan pengembangan yang mendukung seluruh pengembangan kegiatan di
kawasan ekonomi Ujung Jabung
g. Berbagai fasilitas penunjang seperti Pembangkit Listrik, Air Bersih untuk minum dan
untuk industri, dan Instalasi Pengolah Limbah
h. Pemukiman penduduk dan karyawan dalam bentuk berbagai jenis perumahan,
apartemen, maupun resort
Gambar 5.1 Kegiatan Kawasan Ekonomi Dan Pendukungnya