SWOT ANALYSIS MATRIX SEBAGAI ALAT PENILAIAN LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

5.1. SWOT ANALYSIS MATRIX SEBAGAI ALAT PENILAIAN LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL

  Untuk membantu pihak investor dalam memulai suatu rencana bisnis berdasarkan pilihan kegiatan yang telah dijelaskan diatas, dimana nantinya semua akan di laksanakan di Kawasan Ekonomi Ujung Jabung, perlu dilakukan analisis terlebih dahulu untuk melihat posisi bisnis yang akan berjalan dalam konteks lingkungan eksternal bisnis dan kemampuan internal perusahaan. Analisis ini dikenal dengan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Treath), yaitu dimulai dengan adanya peninjauan lingkungan strategis

  Ujung Jabung Provinsi Jambi

  bisnis yang terdiri dari peninjauan sumberdaya internal bisnis (internal resources scanning) dan peninjauan lingkungan eksternal (external environment scanning). Peninjauan sumberdaya internal adalah penelaahan sumberdaya internal organisasi atau perusahaan untuk melakukan analisis Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness) terhadap pesaing yang ada. Kegiatan penelaahan sumberdaya internal ini bertujuan untuk mencari dan mempertahankan berbagai faktor yang menjadi kekuatan bersaing bisnis dibandingkan dengan pesaing, baik sumber keunggulan bersaing yang berasal dari sumberdaya manusia, keuangan, pemasaran, teknologi, dan lain sebagainya. Selain itu dalam analisis ini juga dilakukan peninjauan lingkungan eksternal yaitu penelaahan berbagai kekuatan (force) dilingkungan eksternal bisnis untuk menemukan peluang (opportunities) dan ancaman (treaths ) yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan.

  Analisis SWOT ini sangat berguna dan akan memudahkan kita dalam menyusun Visi, Misi, dan Strategi, serta program dan rencana tindak terkait dengan bisnis yang akan dilaksanakan kedepan. Bagi partisipan kawasan eknonmi Ujung Jabung yang akan memulai bisnisnya untuk pertama kali, pengembangan rencana usahanya berawal dari adanya satu atau beberapa peluang usaha (yang berasal dari peninjauan lingkungan eksternal bisnis tersebut). Adapun formulasi strategi dan rencana tindak nantinya akan sangat bergantung dari hasil peninjauan lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil peninjauan lingkungan ini selanjutnya akan digunakan untuk melakukan analisis situasional perusahaanbisnis (companybusiness situational analysis).

  Secara umum analisis situasional bisnis ini akan mencakup analisis situasi internal perusahan dan anlisis situasi eksternal perusahaan, sebagai berikut :

1. Situasi strategis eksternal (External Strategic Situation)

A. Ekonomi

   Daya beli masyarakat secara umum melemah termasuk di Jambi, walaupun sudah

  mulai sedikit peningkatan dalam beberapa tahun terakhir  Masyarakat konsumen cenderung memenuhi kebutuhan pokoknya terkebih dahulu

  sebelum keperluan lainnya, sehingga pasar dalam negeri akan membutuhkan utamanya bahan kebutuhan pokok

   Pasar ekspor komoditi dan produk turunannya dari Jambi relatif baik, karena

  merupakan komoditi andalan Indonesia

B. Kebijakan pemerintah

   Iklim investasi diarahkan untuk mengembangkan berbagai industri terutama untuk

  mengurangi atau menekan arus impor atau peningkatan ekspor, dimana keduanya berpeluang dimanfaatkan oleh kawasan eknomi Ujung Jabung

  Ujung Jabung Provinsi Jambi

   Adanya kebijakan dalam pengembangan industri yang dilakukan pemerintah dimana

  terdapat 10 industri prioritas dapat dipilih sebagai industri yang akan dikembangkan di kawasan eknomi Ujung Jabung

C. Politik

   Kondisi Jambi secara politik relatif tenang merupakan keunggulan tersendiri bagi

  pengembangan kawasan ekonomi  Dukungan politik dari pemerintah dapat dimanfaatkan melalui penguatan secara

  legal dengan menyesuaikan studi ini dengan peluang yang ada semisal KEK, kompetensi industry daerah, atau lainnya

D. Sosial Budaya

   Keterbukaan masyarakat Jambi dalam menerima hal-hal baru maupun menerima

  hidup berdampingan dengan etnis lain seperti transmigrasi merupakan hal yang mendukung pengembangan kawasan

   Untuk kalangan atas penggunaan produk kerajinan dan barang seni lainnya seperti

  produksi yang ada di Jambi ini cenderung meningkat atas dasar pembelian “ gengsi “.  Penggunaan teknologi dan informasi yang cepat berkembang.

E. Teknologi

   Teknologi industri bagi produk turunan komoditi utama Jambi yaitu Kelapa Sawit,

  Karet, Kelapa Dalam, Mainyak dan Gas Bumi merupakan teknologi yang sederhana dan telah dikuasai oleh Indonesia, kecuali teknologi Migas

   Penguasaan Teknologi budidaya yang cukup berkembang di Jambi, sehingga

  memerlukan dorongan dan upaya untuk terus dalam perkembangannya  Perkembangan dibidang Seni dan Disain sangat cepat berubah sehingga harus

  menyesuaikan dengan selera pasar  Manajemen bisnis perlu proaktif dalam merespon perubahan yang dinamis tersebut

F. Lingkungan Hidup

   Adanya Undang-unfang tentang lingkungan hidup mengharuskan kita berhati-hati

  dan senantiansa mematuhi apa yang menajdi maksud dan tujuan pelestariaan lingkungan tersebut

   Beberapa endemik khas Jambi merupakan komoditi primadona yang dapat dijadikan

  sumber ekonomi yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, asal dilakukan ekploitasi sesuai dengan persyaratan kelestarian lingkungan agar terjaminnya sumber bahan baku

  Ujung Jabung Provinsi Jambi

2. Situasi Strategis Internal ( Internal Strategic Situation )

A. Pemasaran

   Pasar dalam negeri untuk pangan sangat menjanjikan, sementara pasar luar negeri

  dari produk industri cukup baik  Harga produk saat ini cenderung kurang kompetitif sebagai akibat mahalnya

  transportasi  Penguasaan jaringan distribusi belum terlihat, sehingga memerlukan upaya yang

  terencana  Tenaga pemasaran belum ada dan hal ini perlu segera disiapkan terutama untuk

  merespon pergeseran tuntutan pasar

B. Produksi

   Pengrajin atau calon usahawan yang ada masih terbatas ketrampilannya, sehingga

  memerlukan tambahan pengetahuan dan informasi  Investor kawasan ekonomi masih jauh dari harapan, begitu juga dengan tenaga kerja

  terampil nantinya yang diperlukan oleh pengelola kawasan  Bahan baku relatif mudah didapat

C. Keuangan

   Sumber keuangan masih sulit didapat, perlu dukungan pemerintah dan perbankan,

  semisal Bank Jambi, Bank BRI, maupun Bank pemerintah lainnya  Dukungan dana dari Pemerintah Daerah diperlukan terutama sebagai pemicu

  pengembangan usaha

D. Sumberdaya Manusia

   Ketrampilan SDM Jambi kurang mendukung, perlu didatangkan sebagian dari luar

  daerah, disamping untuk alih ketrampilan bagi masyarakat juga jaminan kelancaran produksi pada tahap awal

   Motivasi kerja akan meningkat kalau diberikan pendidikan dan pelatihan yang tepat  Tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat Jambi yang masih rendah

  sedangkan perkembangan ekonomi dan upaya diversifikasi memerlukan teknologi dan pengetahuan yang tinggi

  Ujung Jabung Provinsi Jambi

  Terhadap hasil analisis informasi lingkungan internal dan eksternal tersebut dapat dilakukan analisis situasional bisnis sebagai berikut :

  1. Dalam melakukan analsis ini maka peluang dan ancaman diberi bobot 0,5 dan 0,5

  sehingga bobot peluang dan ancaman tersebut menjadi berjumlah 1. Demikian juga dengan kekatan dan kelemahan.

  2. Masing-masing aspek yang dianalisis diberi bobot yang berbeda, bergantung kepada

  derajat kepentingan masing-masing faktor sesuai dengan hasil analisis. Situasi lingkungan yang berubah akan juga merubah pemberian bobot tersebut, bergantung pada pengaruhnya terhadap keberhasilan usaha.

  3. Selanjutnya masing-masing aspek diberi rating (peringkat) 1 sampai dengan 9 yang

  menunjukkan semakin berarti atau tidak faktor yang dianalisis tersebut ( 1 = kurang berarti, 9 = sangat berarti )

  Kolom score merupakan hasil perkalian antara bobot dan rating, dimana score total yang diperoleh akan menetukan posisi perusahan dalam persaingan yang diukur dari dua dimensi

  yaitu ketertarikan pasar (market attractiveness), yang merupakan penjumlahan dari seluruh aspek peluang dan ancaman lingkungan usaha. Dimensi lain adalah kekuatan bisnis (business strength) yang merupakan penjumlahan dari seluruh aspek kekuatan dan kelemahan sumberdaya internal perusahaan.

  Hasil perhitungan dari proses analisis situasional ini untuk ketertarikan pasar dan kekuatan bisnis ini digambarkan pada suatu matriks Posisi Strategis Bisnis (Company Strategic Position), yang menggambarkan situasi bisnis saat ini dari perusahaan. Gambaran ini akan memudahkan kita dalam merumuskan strategi bisnis dan rencana tindak yang akan dilakukan untuk suksesnya usaha.

  Selanjutnya tabel berikut memperlihatkan analisis situasi bisnis bagi partisipan yang akan beroperasi di kawasan ekonomi Ujung Jabung nantinya serta hasil scoring yang didapat, digambarkan pada matriks Posisi Strategis Bisnis Kawasan Ekonomi Ujung Jabung

  Tabel 5.1 External Strategic Situational Analysis

  EXTERNAL STRATEGIC FACTOR

  Kebijakan Pemerintah

  Sosial Budaya

  Lingkungan Hidup

  Ujung Jabung Provinsi Jambi

  EXTERNAL STRATEGIC FACTOR

  Kebijakan Pemerintah

  Sosial Budaya

  Lingkungan Hidup

  Total Score

  Tabel 5.2 Internal Strategic Situational Analysis

  INTERNAL STRATEGIC FACTOR

  BOBOT

  RATING SCORE KETERANGAN

  Sumberdaya Manusia

  Sumberdaya Manusia

  Ujung Jabung Provinsi Jambi

  INTERNAL STRATEGIC FACTOR

  BOBOT

  RATING SCORE KETERANGAN

  Total Score

  Gambar 5.2 Business Strengths (Kekuatan Bisnis)

  Hasil analisis situasional diatas menunjukkan bahwa posisi bisnis berada pada kuadran ke –

  II, maka dapat disimpulkan bahwa bisnis ini mempunyai daya tarik pasar yang bagus, sedangkan kekuatan internal bisnis saat ini kurang memadai untuk meraih peluang bisnis tersebut. Dengan kondisi dan situasi bisnis seperti ini kita dapat dengan mudah menyususn Visi, Misi, Strategi, Program, dan Rencana Tindak bagi kawasan ekonomi Ujung Jabung tersebut.

  Ujung Jabung Provinsi Jambi