Industri Berbasis Kelapa Sawit

4.4.1. Industri Berbasis Kelapa Sawit

  Kelapa Sawit merupakan tanaman perkebunan andalan Propinsi Jambi dan Propinsi sekitarnya seperti Riau, dan Sumatera Utara. Dengan luas tanam 521.759 Ha dan produksi sebesar 1.545.240 Ton pada tahun 2011. Potensi sebesar ini merupakan kesempatan bagi daerah- daerah penghasil Kelapa Sawit untuk melakukan pengolahannya sesuai dengan rantai pohon industrinya, agar tidak hanya mengekspor dalam bentuk CPO (crude palm oil) saja. Pengolahan ini akan memberikan nilai tambah yang besar bagi daerah, yang diharapkan nantinya akan memberi kesejahteraan pada masyarakat Jambi dan sekitarnya.

  Pada gambar dibawah ini dapat dilihat pohon industri kelapa sawit beserta industri turunannya, serta kondisi saat ini pengolahan industrinya di Indonesia

1. Struktur Industri Kelapa Sawit.

  Pada dasarnya Minyak Sawit Mentah (MSM) dapat diproduksi menjadi dua kelompok produk, yaitu minyak sawit kasar (Crude Palm Oil) dan minyak inti sawit (Palm Kernel Oil). Industri penghasil kedua kelompok produk tersebut, lazim disebut Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Dari kedua kelompok produk minyak sawit mentah tersebut, dapat diolah ke dalam beberapa produk turunan yang merupakan bahan baku industri pada tingkat hilir. Sehingga turunan dari produk minyak sawit tersebut merupakan produk antara dari rantai industri berbasis kelapa sawit. Industri turunan yang menyerap produk antara ini merupakan industri hilir dari kelapa sawit. Industri hilir yang ada pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu industri pangan dan industri nonpangan. Secara diagram, struktur industri turunan kelapa sawit dapat dilihat dalam diagram di bawah ini :

  Gambar 4.22 Struktur Industri Turunan Kelapa Sawit

2. Karakteristik Industri Kelapa Sawit

  Pengembangan industri berbasis kelapa sawit, tidak saja ditentukan oleh industri yang terkait langsung dengan produk kelapa sawit. Dalam hal ini diperlukan industri-industri lain yang mendukung berkembangnya industri pengolahan kelapa sawit. Jenis industri kelompok ini dapat berasal dari industri pengolahan (manufaktur) atau industri proses (industri rekayasa), serta industri jasa terkait.

  Kelompok industri pengolahan (manufaktur) yang terkait dengan industri pengolahan kelapa sawit dapat berasal dari industri pemasok bahan baku, mesin dan peralatan, atau dapat pula berasal dari industri pendukung lainnya, sebagai contoh pada jenis industri olein, stearin, dan PFAD, diperlukan industri kimia lainnya, seperti industri penghasil asam nitrat (NaOH), industri potasium sorbat, asam sitrat, dll. Rincian dari industri inti, industri terkait, dan industri Kelompok industri pengolahan (manufaktur) yang terkait dengan industri pengolahan kelapa sawit dapat berasal dari industri pemasok bahan baku, mesin dan peralatan, atau dapat pula berasal dari industri pendukung lainnya, sebagai contoh pada jenis industri olein, stearin, dan PFAD, diperlukan industri kimia lainnya, seperti industri penghasil asam nitrat (NaOH), industri potasium sorbat, asam sitrat, dll. Rincian dari industri inti, industri terkait, dan industri

  

  Tabel 4. 14 Klasifikasi Industri Hilir Kelapa Sawit

  Selain industri terkait tersebut di atas, dalam pengembangan industri berbasis kelapa sawit juga diperlukan industri jasa pendukung, antara lain: industri dari sektor keuangan (perbankan, asuransi), industri pendidikan dan penelitian dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang terlibat dalam industri berbasis kelapa sawit. Oleh karena itu, pengembangan industri jasa pendukung memiliki peranan yang sangat penting.

3. Industri Hilir Kelapa Sawit.

  Perkebunan kelapa sawit ini tidak hanya menghasilkan bahan mentah minyak sawit atau yang disebut Crude dari (CPO, Crude Palm Oil) dan inti sawit (PKO, Palm Kernel Oil), tetapi juga berbagai produk turunan seperti shortening, bahan sabun dan kosmetik. Menurut ketua GAPKI, Derom Bangun, pada akhir tahun 70-an, proses pembuatan minyak goreng masih mengandalkan proses pemurnian (refining and deodorization) dan pemisahan (fractionation). Hasilnya terdiri dari fraksi cair yang disebut RBD Palm Olein (Refined, Bleaceh and Deodorized Palm Olein), RBD Palm Stearin yang padat dan PFAD (Palm Fatty Acid Distillate). Posisi RBD Palm Olein akhirnya dibutuhkan dalam jumlah banyak untuk menggantikan minyak goreng dari bahan baku minyak kelapa karena persaingan harga.

  Gambar 4.23 Jenis Produk dari Industri Hilir Produk Kelapa Sawit

  Berdasarkan kegunaannya, produk industri hilir kelapa sawit dapat dikelompokkan menjadi bahan makanan dan non bahan makanan. Kelompok bahan makanan, dikenal sebagai produk minyak makan, mentega, dan lemak khusus. Sedangkan untuk bahan non makan dibagi menjadi dua lagi, yaitu bahan olekimia dan sabun. Bahan olekimia adalah Fatty acids dan turunannya, sedangkan untuk sabun dikenal juga deterjen bubuk dan cair, serta sabun cuci dan sabun mandi.

  Gambar 4.24 Struktur Produk Turunan Kelapa Sawit