2.2.6.3 Pemeriksaan Penunjang 2.2.6.3.1 Fine Needle Aspiration Biopsy FNAB
FNAB merupakan pemeriksaan yang aman, murah dan akurat untuk evaluasi nodul tiroid. Ashcraft dan Van Herle menemukan false negative pada
FNAB sebesar 2.5 dan false positive FNAB 3. Akurasi FNAB dapat ditingkatkan bila diarahkan dengan USG dan ahli patologi yang berpengalaman.
Hasil yang dilaporkan dalam dari FNAB biasa berupa: positif ganas, atipik mencurigakan keganasan, atipik condong neoplasma jinak, lesi jinak dan tidak
representatif. Wang melaporkan rerata akurasi FNAB cukup tinggi yaitu 88-95
pada karsinoma papiler, meduler dan anaplastik.Untuk jenis karsinoma folikuler sukar ditentukan dengan FNAB ini terutama pada karsinoma folikuler invasi
minimal. Hal sama juga pada kasus varian dari papiler ataupun varian dari folikuler. Pada kanker tiroid meduler secara teoritis sensitivitas FNAB ekuivalen
dengan papiler, namun dalam prakteknya sitologis memerlukan adekuat indeks pada dugaan atipikal, selular dan specimen miskin koloid dengan mengerjakan
diagnostik kalsitonin immunostaining.Kanker tiroid anaplastik umumnya didiagnosis FNAB namun untuk definitif diagnosis sebaiknya menggunakan
histopatologi Suyatno, Emir T Pasaribu, 2010.
2.2.6.3.2 Ultrasonography
Pemeriksaan USG dapat mendeteksi nodul 2-3mm, membedakan nodul solid atau kistik, menentukan jumlah dan letak nodul, pembesaran kelenjar getah bening,
pengarah biopsy dan menilai respon terhadap terapi supresi. Insiden kista tiroid pada nodul tiroid tunggal adalah 7-25 dan hanya 2-3 kista yang kemudian ternyata
ganas. Cady; tidak meletakkan pemeriksaan ini sebagai sarana diagnosis primer pada tiroid nodul tapi Oldhof menganjurkan pemeriksaan awal, bila hasil USG kista murni
dilakukan aspirasi dan pemeriksaan sitologi dan apabila USG memberikan gambaran
Universitas Sumatera Utara
solid dilakukan pemeriksaan scan tiroid. Dengan berkembangnya teknologi ultrasonografi, dengan mempergunakan
Doppler; kecurigaan akan keganasan dapat lebih besar apabila ditemukan tanda neovaskularisasi di dalam nodul tiroid tersebut. Menurut Worrisome, gambaran USG
dari nodul tiroid yang menunjukkan keganasan meliputi: vaskularisasi intranodul, halo perifer inkomplit, hipoekogenisiti yang jelas, mikrokalsifikasi sentral, batas
iregular dan servikal adenopati Suyatno, Emir T Pasaribu, 2010.
2.2.6.3.3 Pemeriksaan potong beku dan imprint
Dengan cara ini diharapkan dapat membedakan jinak atau ganas waktu operasi berlangsung, dan sekaligus untuk menentukan tindakan operasi definitif.
Salah satu masalah yang menarik dalam potong beku kelenjar tiroid adalah lesi folikuler, karena dapat ditemukan pada keganasan maupun kelainan jinak.
Lesi folikuler adalah nodul dengan folikel berukuran kecil tanpa pertumbuhan papiler.Istilah lesi folikuler dipakai pada hasil potong beku tiroid bila Ahli Patologi
Anatomi tidak dapat menentukan adanya keganasan pada suatu nodul.Hasil diagnosis parafin dapat berupa nodul adenomatosa, adenoma folikuler, karsinoma folikuler
dengan invasi minimal dan karsinoma papiler varian folikuler. Ketepatan pemeriksaan potong beku 75-83. Kekurangan pada potongbeku
kelenjar tiroid diharapkan dapat ditanggulangi dengan mengkombinasinya dengan pemeriksaan sitologi imprint karena gambaran sel individual tampak lebih jelas.
Dengan kombinasi ini akurasi mencapai 90. Pemeriksaan sitologi imprint adalah pemeriksaan yang cepat dan sederhana yang dapat dilakukan dengan dua cara:
a Jaringan dipotong dengan pisau yang tajam lalu permukaan jaringan dikerok dengan lembut, kemudian dipulas ke kaca benda.
b Menekan dengan lembut permukaan jaringan ke kaca benda, dengan cara ini
diharapkan letak sel sesuai dengan sesungguhnya di jaringan asalnya. Sediaan kemudian dipulas dengan pewarna hematotoksilin eosin.
Universitas Sumatera Utara
Kriteria adekuat bila sediaan mengandung 5 sampai 6 kelompok folikel dimana tiap kelompok mengandung 10 sel atau lebih Suyatno, Emir T Pasaribu, 2010.
2.2.6.3.4PemeriksaanThyroglobulin[Tg]danTSH
Dalam mengevaluasi suatu nodul tiroid perlu dimulai dengan mengevaluasi status fungsi kelenjar tiroid tersebut.Pemeriksaan yang perlu
dilakukan adalah kadarthyroid stimulating hormone TSH,
free tetraiodothyroxine FT
₄ dantriiodothyroxine T₃.Pemeriksaan TSH merupakan langkah pertama yang sangat penting karena dapat mengetahui disfungsi dari
kelenjar tiroid Harach HR, Day ES, Zusman SB, 1991.
2.2.6.3.5 Thyroid scintigraphy