Thyroid scintigraphy WholeBodyScan Studi Pencitraan lain

Kriteria adekuat bila sediaan mengandung 5 sampai 6 kelompok folikel dimana tiap kelompok mengandung 10 sel atau lebih Suyatno, Emir T Pasaribu, 2010. 2.2.6.3.4PemeriksaanThyroglobulin[Tg]danTSH Dalam mengevaluasi suatu nodul tiroid perlu dimulai dengan mengevaluasi status fungsi kelenjar tiroid tersebut.Pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah kadarthyroid stimulating hormone TSH, free tetraiodothyroxine FT ₄ dantriiodothyroxine T₃.Pemeriksaan TSH merupakan langkah pertama yang sangat penting karena dapat mengetahui disfungsi dari kelenjar tiroid Harach HR, Day ES, Zusman SB, 1991.

2.2.6.3.5 Thyroid scintigraphy

Peranan thyroid scintigraphydalam mengevaluasi nodultiroidyang tunggal sangat terbatas.Padapemeriksaan ini nodul tiroid dapat diklasifikasikan sebagai:hotnodulehyperfungsi, cold nodule hypofungsi atau warmnodule normal. Kemungkinan ganaspadahot nodule adalah 5, pada cold nodule sekitar80-85 danwarm nodule sekitar 9 LangBH,ChowSM,LoCY,etal, 2007.

2.2.6.3.6 WholeBodyScan

Sebelum dilakukan Whole Body Scan WBS, protocol yang umum dipakai; menghentikan Thyroxine selama 4-6 minggu dan pengukuran kadar Tg dan TSH dilakukan sebelum tindakan WBS. Tujuan penghentian Thyroxine adalah untuk mencapai kadar TSH di atas 25-30 mUL karena pada kadar ini sel kanker akan menangkap iodine degan lebih baik Benbabassat CA, Mechlish Frish S, Guttman H, et al, 2007. 2.2.6.3.7Radioisotope Thyroid Scan Radioisotope Thyroid Scan biasanya digunakan untuk menyelidik pasien Universitas Sumatera Utara dengan nodul tiroid soliter untuk mengukur kegiatannya. Isotop yang digunakan untuk pemindaian diagnostik biasanya adalah Teknesium pertecnetate Tc 99m atau yodium radioaktif 123i atau 131I.Hal ini juga berguna dalam gondok multinodular untuk mendeteksi keberadaan nodul yang berfungsi secara otonom. Sebuah nodul dengan kadar metabolik yang sangat aktif nodul panas memiliki risiko yang sangat rendah menjadi ganas. Sebuah nodul yang tidak aktif secara metabolik nodul dingin memiliki risiko sekitar 10-20 menjadi ganas dan risiko ini juga bergantung pada faktor-faktor lain seperti usia, jenis kelamin dan paparan sebelumnya radiasi pengion. Risiko lebih tinggi untuk orang yang sangat muda dan orang tua dan bagi laki- laki dan orang-orang dengan riwayat paparan radiasi Libyan Journal of Medicine, Volume 1, 2006

2.2.6.3.8 Studi Pencitraan lain

Foto toraks dapat berguna dalam mendeteksi metastasis paru pada karsinoma folikular. Kedua computerized tomography CT dan magnetic resonance imaging MRI dapat memiliki aturan yang sangat penting dalam menilai sejauh mana tumor menyebar dan keterlibatan struktur lokal di sekitar tiroid seperti laring, faring dan esofagus. Ini akan membantu dalam perencanaan pendekatan bedah dan tingkat reseksi bedah diperlukan terutamanya pada tumor tiroid besar dan luas dengan ekstensi ekstra tiroid yang melibatkan struktur penting di dekatnya Libyan Journal of Medicine, Volume 1, 2006 Universitas Sumatera Utara 2.2.7 Penatalaksanaan 2.2.7.1 Tindakan operasi dan observasi Menurut prorokol PERABOI 2003, pertama-tama dilakukan pemeriksaan klinis untuk menentukan apakah nodul tiroid tersebut suspek maligna atau suspek benigna.Bila nodul suspek maligna dibedakan apakah operable atau inoperable.Jika nodul inoperable dilakukan dilakukan biopsi insisi untuk pemeriksaan histopatologi secara blok paraffin, setelah ada diagnosis histopatologi selanjutnya diberikan radiasi eksterna. Bila nodul suspek maligna operable dilakukan tindakan isthmulobektomi dengan pemeriksaan potong beku. Hasil yang didapat: a Lesi ganas, maka dilakukan tiroidektomi total kecuali pada karsinoma papiler risiko rendah. Papiler dengan risiko rendah dilakukan isthmulobektomi saja namun bila penderita tidak memungkinkan control rutin dianjurkan untuk total tiroidektomi. b Anaplastik, jika memungkinkan dilakukan tiroidektomi total bila tidak, cukup debulking dilanjutkan dengan radiasi eksterna. c Lesi jinak, operasi selesai dilanjutkan observasi. d Lesi folikuler, operasi selesai dilanjutkan observasi, jika hasil histopatologi pasca operasi lesi ganas, dilakukan observasi completion total thyroidectomy. Tindakan isthmulobektomi ini dianjurkan dengan pertimbangan jika nantinya penderita menolak operasi kembali, tindakan tersebut dianggap sudah cukup Suyatno, Emir T Pasaribu, 2010.

2.2.7.2 Radiasi

Terapi radiasi adalah perawatan kanker yang menggunakan sinar-x energi tinggi atau radiasi jenis lainuntuk membunuh sel kanker atau mencegah penumbuhan sel tersebut.Terdapat dua jenis terapi radiasi.Terapi radiasi eksternal menggunakan mesin diluar tubuh untuk mengirim radiasi terhadap kanker.Terapi radiasi internal menggunakan zat radioaktif yang dimasukkan dalam jarum, bibit, kawat, atau kateter Universitas Sumatera Utara