Pada tahun 2005 hingga 2009, usia rata-rata saat diagnosis untuk kanker tiroid adalah 50 tahun. Sekitar 1, 8 didiagnosis di bawah usia 20, 15,5 antara 20 dan 34;
20,4 antara 35 dan 44; 24,3 antara 45 dan 54; 19,0 antara 55 dan 64; 11,7 antara 65 dan 74; 5,9 antara 75 dan 84 , dan 1,4 di atas 85 tahun National
Cancer Institute. Kejadian kanker tiroid juga dipengaruhi oleh rasetnis.Tingkat karsinoma papiler yang tertinggi adalah di kalangan orang yang berkulit putih dan
terendah di kalangan orang yang berkulit hitam. Ras Hispanik dan Asia memiliki kadar insidens di antara kedua kelompok, meskipun ketika dikelompokkan
berdasarkan jenis kelamin, wanita Asia memiliki tingkat tertinggi dari setiap kelompok di Amerika Serikat Edwin L.Kaplan, 2013. Kanker tiroid adalah salah
satu dari hanya beberapa kanker yang terjadi lebih sering pada wanita dibandingkan pria, dengan tingkat insiden biasanya 2-3 kali lebih tinggi pada perempuan
dibandingkan pada laki-laki di sebagian besar duniaParkin M, Muir CS, Whelan SL, Gao YT, Ferlay J, Powell J, 1992.
2.2.3 Etiologi dan Faktor Resiko
Kankertiroid kebanyakannya disebabkan oleh 7 faktor yaitu: i radiasi, ii jenis kelamin, iii rasetnik, iv nodul, v hipertiroidisme, vi diet, vii genetik.
2.2.3.1 Radiasi
Radiasi terionisasi dianggap sebagai faktor risiko utama untuk menginduksi kanker tiroid.Kelenjar tiroid sensitif terhadap radiasi eksternal dan internal dan
hubungan dosis-respons yang kuat antara kejadian kanker tiroid dan radiasi dosis serap telah dilaporkan.Pengenalan terapi sinar-X antara tahun 1920 dan 1950 pada
anak dengan penyakit kepala dan leher disertai dengan penyakit kulit dan akibat peningkatan dalam kanker tiroid mengungkapkan bahwa anak-anak sangat sensitif
terhadap radiasi. Terapi radiasi yang diberikan pada masa bayi dan masa kanak-kanak dianggap sebagai faktor risiko independen yang kuat untuk pengembangan kanker
tiroid.Hal ini mungkin disebabkan oleh proliferasi sel yang cepat pada masa
Universitas Sumatera Utara
kecil.Pelaporan baru-baru ini bahwa aktifitas berkembang-biak sel-sel tiroid menurun dengan usia memberipenjelasan yang masuk akal untuk risiko tinggi terkena kanker
tiroid karena radiasi di anak dibandingkan dengan orang dewasa. Paparan radiasi akibat nuklir juga telah diidentifikasi sebagai faktor risiko utama
untuk mendorong kanker tiroid, terutama pada anak-anak.Terdapat banyak bukti yang menunjukkan peningkatan insiden kanker tiroid di antara korban bom atom dan lebih
jelas pada wanita muda.Sebuah hubungan dosis-respons linier yang nyata untuk nodul tiroid, baik ganasdan jinak dan diperkirakan bahwa sekitar 37 dari tumor
ganas, 31 nodul jinak,dan 25 dari kista, dikaitkan dengan paparan radiasi secara rata-rata dan mediandosis 0,449 dan 0.087 Sv, masing-masingLeonidas Duntas,
Brigitte Maria Grab-Duntas, 2006
2.2.3.2 Jenis Kelamin
Wanita lebih rentan mengalami kanker tiroid dibandingkan dengan pria. Berdasarkan Surveillance, Epidemiology and End Results SEERIncidence, 5, 9 per
100 000 pria dan 17, 3 per 100 000 wanita mengalami kanker tiroid National Cancer Institute, 2012.
2.2.3.3 RasEtnik
Tingkat kejadian kanker tiroid paling tinggi di kalangan kulit orang berkulit putih, 6,2 per 100 000 orang tahun dan 18,3 per 100 000 wanita tahun National
Cancer Institute. Di antara wanita, kejadian kanker tiroid papiler yang tertinggi adalah di kalangan orang Asia, 10, 96 per 100 000 wanita tahun dan terendah di
kalangan kulit hitam, 4, 9 per 100 000 wanita tahun.Di kalangan pria, tingkat kanker tiroid papiler yang tertinggi di kalangan kulit putih, 3, 58 per 100 000 orang tahun
dan terendah di kalangan kulit hitam, 1, 56 per 100 000 pria tahun F.Pacini, M.G.Castagna, L.Brilli, 2012.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3.4Nodul
Dalam kasus gondok nodular, usia dan jenis kelamin menentukan risiko kanker. Dalam sebuah penelitian terhadap 5637 pasien dengan penyakit tiroid nodular
itu menunjukkan bahwa tingkat keganasan lebih kecil pada pasien yang berumur 40- 60 tahun dan lebih besar pada pasien yang lebih muda dari 30 tahun atau lebih tua dari
60 tahun Leonidas Duntas, Brigitte Maria Grab-Duntas, 2006.
2.2.3.5 Hipertiroidisme