Merintis Usaha Baru kewirausahaan smk 11 xi

14 Beberapa orang yang telah memulai dari kecil dan akhirnya meraih sukses besar di antaranya Bob Sadino dari usaha jual telur keliling menjadi pengusaha agrobisnis dan supermarket; Mastur Fuad dari petani menjadi pemasok sayur hampir di semua supermarket; Walt Disney memulai usahanya dari sebuah gudang yang diubah menjadi sebuah studio; dan masih bangyak contoh lainnya. Sebuah mimpi akan tetap menjadi mimpi jika tidak ada tindakan untuk mewujudkannya. Mimpi boleh saja besar, tetapi Anda harus bisa memulainya sekarang dari skala kecil. Dari tindakan kecil ini, Anda bisa mendapatkan pelajaran berharga yang bisa kita gunakan untuk memperbaiki tindakan yang berikutnya, sehingga akhirnya seluruh mimpi bisa terwujud. Jadi, sudahkah Anda mempunyai mimpi sukses? Tidak usah menunggu sampai Anda memiliki segalanya untuk memulai. Mulailah sekarang, dan mulai dari skala kecil jika memang Anda masih memiliki beberapa keterbatasan. Setelah menemukan ide, lalu menentukan bidang dan jenis usaha yang akan dipilih, langkah selanjutnya adalah menentukan bentuk kepemilikan usaha. Berbagai organisasi bisnis memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing. Apabila kita ingin mendirikan suatu unit bisnis, maka kita akan memilih bentuk yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki. Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu: 1 Merintis usaha baru starting, yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis: a Perusahaan milik sendiri sole proprietorship yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang. b Persekutuan partnership, yaitu suatu kerjasama asosiasi orang atau lebih yang secara bersama-sarna menjalankan bersama, dan c Perusahaan berbadan hukum corporation perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum saham-saham. 2 Membeli perusahaan orang lain buying, yaitu perusahaan yang telah didirikan atau dirintis oleh orang lain dengan nama good will dan organisasi usaha yang sudah ada. 3. Mengembangkan bisnis yang sudah ada. 4 Kerjasama manajemen franchising yaitu suatu kerja sama antara entrpreneur franchisee dengan perusahaan besar franchisorparent company dalam mengadakan persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha waralaba. Kerja sama biasanya dalam bentuk dukungan awal seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, pembukuan, pencatatan dan akuntansi, konsultasi, penetapan standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan sumber-sumber permodalan.

1. Merintis Usaha Baru

Pada bagian sebelumnya telah dikemukakan bahwa untuk memasuki dunia usaha business seseorang harus berjiwa wirausaha. Sebagai pengelola dan pemilik usaha business owner manager atau pelaksana usaha kecil small business operator, ia harus memiliki kecakapan untuk bekerja, kemampuan mengorganisir, kreatif, dan menyukai tantangan. Memulai suatu bisnis baru sering kali merupakan pilihan yang paling menarik bagi para pemula. Modal awal tidak terlalu besar dan terdapat kepuasan memulai suatu usaha sendiri. Tetapi harus dipahami bahwa mengelola bisnis baru memerlukan alokasi waktu, tenaga, dan pikiran sepenuhnya, di samping membutuhkan keahlian khusus, risiko tinggi yang dihadapi, dan kerugian atau pendapatan yang rendah pada tahap-tahap awal. Merintis usaha baru atau bisnis baru yaitu membentuk dan mendirikan usaha dengan menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. 15 Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Peggy Lambing 2000: 90, sekitar 43 responden wirausaha mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional lainnya, 11 memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan sebanyak 46 lagi karena hobi. Ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru: 1. Pendekatan “inside-out” atau disebut dengan “idea generation”, yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha. Mereka melihat keterampilan sendiri, kemampuan teknik, finansial, pemasaran dan hubungan, dan latar belakang jenis usaha yang akan dirintis. 2. Kedua, pendekatan “the out-side in” yang juga disebut “opportunity recognition”, yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila menanggapi atau menciptakan suatu kebutuhan di pasar. Pengamatan lingkungan environment scanning yaitu alat untuk pengembangan yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang ekonomi. Apa yang harus diperhatikan dalam merintis usaha baru ? 1 Bidang dan jenis usaha yang dimasuki. 2 Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilth. 3 Tempat usaha yang akan dipilih. 4 Organisasi usaha yang akan digunakan. 5 Jaminan usaha yang mungkin diperoleh. 6 Lingkungan usaha yang akan berpengaruh. 1 Bidang dan Jenis Usaha yang Dimasuki Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, di antaranya: a Bidang Usaha Pertanian Agriculture, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan. b Bidang Usaha Pertambangan Mining, meliputi usaha galian pasir, galian tanah, batu, dan bata. c Bidang Usaha Pabrikasi Manufacturing, meliputi usaha industri, perakitan, dan sintesis. d Bidang Usaha Konstruksi Construction, meliputi usaha konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, danjalan raya. e Bidang Usaha Perdagangan Trade, meliputi usaha perdagangan kecil retailer, grosir, agen, dan ekspor-impor. f Bidang Usaha Jasa Keuangan Financial Service, meliputi usaha perbankan, asuransi, dan koperasi. g Bidang Usaha Jasa Perorangan Personal Service, meliputi usaha potong rambut, salon, loundry, catering. h Bidang Jasa-jasa Umum Public service, meliputi usaha pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi. i Bidang Jasa Wisata Tourism, meliputi berbagai kelompok. Berdasarkan UU No.91990 tentang Kepariwisataan ada 86 jenis usaha wisata yang terbagi dalam 3 kelompok, yaitu: 1 Kelompok usaha jasa pariwisata. Meliputi: • Jasa biro perjalanan wisata • Jasa agen perjalanan wisata • Jasa pramuwisata • Jasa konvensi perjalanan intensive dan pameran 16 • Jasa impresariat • Jasa konsultan pariwisata dan • Jasa informasi pariwisata 2 Pengusaha objek dan daya tarik wisata. Meliputi: • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata budaya • Pengusahaan objek dan daya tarik wisata minat khusus. 3 Usaha sarana wisata. Penyediaan akomondasi. Meliputi: • Penyediaan makanan dan minuman • Penyediaan angkutan wisata • Penyediaan sarana wisata dan sebagainya. Beberapa contoh bidang usaha yang dapat menjadi pilihan para pemula atau wirausahawan baru adalah: 1. Usaha di bidang makanan atau kuliner, contoh: makanan pokok, makanan ringan, minuman ringan, es buah, es campur, kue-kue, dan lain-lain. 2. Usaha pakaian dan perhiasan, contoh: baju, celana, sepatu, sandal, topi, kacamata, serta berbagai aksesori dan perhiasan seperti jam tangan, cincin, dan kalung. 3. Usaha yang terkait dengan tempat tinggal, contoh: jual beli rumah, usaha renovasi rumah, perbaikan alat rumah tangga kulkas, AC, kipas angin, elektronik, usaha perabot rumah tangga, listrik, hiasan dinding, tempat tidur, kursi, dan lain-lain. 4. Usaha pendidikan, contoh: bimbingan belajar, pendidikan untuk masyarakat melalui berbagai media, seperti seminar, buku, kaset, VCD, radio, dan televisi atau dengan cara in house training. 5. Usaha yang terkait dengan rekreasi, contoh: usaha sewa kendaraan, penyewaan perlengkapan perkawinan dan hiburan, penyediaan alat rekreasi, menyediakan tempat suasana rekreasi seperti play station, dan sejenisnya. 6. Usaha pendukung atau mempermudah orang lain menjalankan usaha, contoh: menjual mesin dan alat-alat untuk petani atau menjual bahan baku industri. 2 Bentuk Usaha dan Bentuk Kepemilikan yang Akan Dipiih. Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan sebelum mendirikan organisasi bisnis adalah: 1. Kebutuhan modal: seberapa banyak jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah usaha. 2. Resiko: memperhitungkan resiko yang akan terjadi, semua diarahkan untuk mendukung kegiatan bisnis. 3. Pengawasan: kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan aktivitas bisnisnya. 4. Kemampuan manajerial: keahlian yang harus dimiliki untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi usaha. 5. Kebutuhan waktu: memiliki cukup waktu untuk mengoperasikan usaha dan mengarahkan para karyawannya. 6. Pajak: pembayaran pajak yang harus dipenuhi sebagai konsekuensi menjalankan suatu kegiatan bisnis. Berikut ini beberapa bentuk usaha yang dapat dipilih: a Perusahaan Perorangan soleproprietorship, yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh satu orang. Bentuk usaha ini memiliki karakteristik tertentu, seperti 17 modal yang kecil, jumlah tenaga kerja yang sedikit, terbatasnya keanekaragaman produk dan jasa yang dihasilkan, dan penggunaan teknologi yang masih sederhana. Kelebihan dan bentuk perusahaan ini adalah mudah untuk didirikan, biaya operasi rendah, bebas dalam pengelolaan, dan memiliki daya rangsang yang lebih tinggi. Umumnya badan usaha ini merupakan sektor usaha mandiri yang mempekerjakan sedikit tenaga kerja dari lingkungan yang terdekat. b Persekutuan partnership, yaitu suatu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang menjadi pemilik bersama dalam suatu perusahaan. Untuk membentuk persekutuan yang baik, perlu kesepakatan untuk menyamakai visi dan tujuan pembentukan unit bisnis. Oleh karena itu, pengusaha perseorangan hendaknya memilih partner yang dapat memenuhi komitmen bersama. Pembentukan persekutuan ini bisa berdasarkan kontrak tertulis atau kesepakatan yang legal. Dalam persekutuan ada dua macam anggota, yaitu: a Sekutu Umum general partner, yaitu anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus persekutuan. Sekutu yang terlibat secara aktif dalam pengelolaan usaha sehingga memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas ata kewajiban usaha. Sekutu juga mempunyai hak untuk bertindak dan membua keputusan sebagai pemilik. b Sekutu terbatas limited partner, yaitu anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap utang perusahaan sebesar modal yang disetorkannya dan orang tersebut tidak aktif dalam perusahaan. Berikut ini beberapa bentuk persekutuan: 1. Firma, yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan di bawah nama bersama. Bila untung, maka keuntungan dibagi bersama, sebaliknya bila rugi ditanggung bersama. Pembentukan firma mengakibatkan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas. Meski terdapat pemisahan antara harta usaha dan harta pribadi, namun anggota firma mempunyai keharusan melunasi kewajiban usaha sampai pada harta pribadinya. Firma mempunyai ketentuan yaitu: a. Setiap anggota berhak menjadi pemimpin b. Seorang anggota tidak boleh memasukkan orang lain untuk menjadi anggota tanpa persetujuan dari anggota lain; c. Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup; d. Apabila kekayaan perusahaan tidak cukup untuk menutup kewajiban usaha, maka kekayaan pribadi anggota menjadi jaminan. 2. Persekutuan Komanditer CV Persekutuan Komanditer Commanditaire Vennotschaap—CV merupakan persekutuar antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha Keanggotaannya dibagi menjadi dua pihak yang memiliki tanggung jawab berbeda karena tingkat keterlibatan dalam pengelolaan berbeda. Sebagian sekutu memiliki keterlibatan yang tinggi dalam memimpin dan mengelola usaha, serta bertanggung jawab penuh atas kewajiban usaha sampai pada harta pribadi yang disebut sebagai sekutu umum. Sedangkan sekutu lain yang hanya bertanggung jawab sebatas modal yang diikutsertakan dalam usaha disebut sebagai sekutu terbatas. 3. Joint Venture Usaha patungan joint venture merupakan suatu kerja sama antarperusahaan untuk saling memperkuat satu sama lain antara perusahaan yang melakukan kerja sama tersebut. Ciri 18 utamanya adalah kegiatan yang dilakukan oleh salah seorang sekutu masih tetap mengikat sekutu yang lain. Selanjutnya, kewajiban semua pihak dalam joint venture sama seperti kewajiban dalam persekutuan. Oleh karena itu, joint venture dapat dimasukkan dalam jenis persekutuan. Joint venture disebut sebagai aliansi strategis strategic aliances dan bia; dilakukan oleh perusahaan besar serta dapat menjadi strategi yang efektif de memanfaatkan kelebihan yang dimiliki sekutu. 4. Sindikat Sindikat syndicate merupakan kerja sama antara dua unit usaha untuk mena tujuan tertentu yang spesifik. Pembentukan sindikat biasanya dilakukan pada perusahai penjamin underwriter. Misalnya suatu sindikat kelompokperusahaan investasi dibe: dengan tujuan menjual sejumlah besar saham perusahaan. Keputusan manajerialnya a di tangan kelompok sindikat tersebut. 5. Kartel Kartel cartel merupakan persekutuan perusahaan-perusahaan di bawah su perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kartel, identitas masing-masin perusahaan masih utuh dan tetap berdiri sendiri. Bentuk-bentuk kartel antara lainte daerah pembagian daerah pemasaran, kartelproduksi penentuan luas produksi, kondisi {pengaturan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, pemberian diskon, dan sebagainya, kartel pembagian laba penentuan cara pembagian dan besarnya laba, dan kartel harga penentuan harga minimal. 6. Holding Company Holding company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara finansial kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain. Atau terjadi pengambilalihan kekuasaan dan kekayaan dari suatu perusahaan ke holding company. Holding company sendiri adalah induk perusahaan yang memiliki saham pada beberapa anak perusahaan. Umumnya menyerahkan pengelolaan bisnis yang dimilikinya pada manajemen yang terpisah. Contoh holding company adalah Bakrie Brothers. c Perseroan corporation, yaitu suatu perusahaan yang berbentuk badan hukum dimana anggotanya terdiri atas para pemegang saham pesero stockholder, yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal disetor. Tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik modalnya. Bentuk badan usaha ini berbeda dengan perusahaan perseorangan maupun persekutuan karena pemilik tidak harus memimpin dan mengelola perusahaan. Karakteristik perseroan antara lain pengelolaannya diserahkan kepada orang lain yang memiliki kemampuan untuk melaksanakannya, anggotanya terdiri atas para pemegang saham, dan mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal disetor. Perbandingan antara Usaha Pribadi Persekutuan dan PT No Karakteristik Usaha Pribadi Persekutuan PT 1 Metode pembentukan Dibentuk atas keinginan pemiliknya Dibentuk atas keinginan berbagai pihak Anggaran dasar diterbitkan oleh instansi pemerintah yang berwenang 2 Posisi hukum Bukan entitas terpisah: Pemilik Bukan entitas hukum terpisah pada banyak Selalu merupakan entitas hukum terpisah 19 adalah bisnisnya negara bagian dan berbeda dengan pemiliknya. Adanya suatu fiksi legal untuk tujuan memiliki harta dan menjadi pihak bagi legitimasi 3 Pertanggungja waban Tanggung jawab tidak terbatas Tak terbatas kecuali untuk kerja sama terbatas pada CV terbatas Terbatas untuk pemegang saham dan pemegang saham tidak bertanggung jawab atas utang PT 4 Jangka waktu Ditentukan oleh pemilik Pembubaran secara otomatis sesuai dengan keinginan pemiliknya Dibubarkan dengan persetujuan pihak- pihak yang bersekutu dengan kematian dari satu atau lebih pemiliknya atau dengan mundurnya salah satu sekutu Dapat mempunyai keberadaan selama- lamanya. 5 Pemindahan kepemilikan Kepemilikan dapat dialihkan, tetapi firma milik individu tersebut tidak harus bubar Meskipun kepemilikan CV dapat dialihkan dengan penunjukan, namun si tertunjuk tidak mempunyai hak penuh atas keputusan Saham kepemilikan dapat dengan mudah dialihkan 6 Manajemen Sepenuhnya ada pada tangan pemilik Masing-masing sekutu utama mempunyai suara langsung dan sama pada manajemen kecuali ditentukan secara lain pada perjanjian yang dibuat Pemegang saham memiliki direktur yang menentukan kebijakan dengan penentuan tugas-tugas yang harus dijalankan 7 Pajak Pemilik membayar pajak, pribadi ata pendapatan bisnisnya Masing-masing sekutu membayar proporsional dari pajak penghasilan atas keuntungan bersih CV Pajak ganda; PT membayar pajak penghasilan atau keuntungan bersih tanpa pengurangan untuk dividen dan pemegang saham membayar pajak pribadinya 8 Biaya organisasi, biaya lisensi tahunan dan laporan tahunan Tidak ada Tidak ada Semua diperlukan d Koperasi, merupakan organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan 20 orang-orang atau badan hukum, sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggotanya. Para anggota diwajibkan untuk membayar simpanan pokok maupun simpanan wajib yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART. Koperasi bukan organisasi kumpulan modal. Keuangan koperasi diperoleh dari simpanan anggota, pinjaman atau kredit, sisa hasil usaha SHU, atau modal ventura. Menurut jenis usahanya koperasi dapat berupa koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit. Berdasarkan tingkatannya, koperasi dibedakan menjadi koperasi primer, koperasi pusat, gabungan koperasi, dan induk koperasi. 3 Tempat Usaha yang Akan Dipilih Dalam menentukan tempat usaha, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu : 1 Apakah tempat usaha mudah dijangkau pembeli pasar ? 2 Apakah tempat usaha dekat ke sumber tenaga kerja ? 3 Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat pengangkut dan jalan raya ? 4 Organisasi Usaha yang Akan Digunakan Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup usaha, semakin besar lingkup usaha, semakin kompleks organisasinya. Sebaliknya semakin kecil lingkup usaha, maka semakin sederhana organisasinya. Meskipun pengusaha usaha kecil identik dengán owner business manager, jika skala dan lingkup usahanya semakin besar, maka pengelolaannya tidak bisa dikerjakan sendiri tetapi harus melibatkan orang lain. Gambar 4.1 Struktur onganisasi intern sesuai dengan perkembangan perusahaan. 5 Lingkungan Mikro Makro a Lingkungan Mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham, majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggankonsumen, dan lainnya. Sejalan dengan pergeseran strategi pemasaran yaitu dari laba perusahaan shareholder ke manfaat bagi stakeholder, maka lingkungan internal baik perorangankelompok yang mempunyai kepentingan akan sangat berpengaruh. 1 Pemasok supplier . Pemasok berkepentingan dalam menyediakan bahan baku kepada perusahaan. Agar perusahaan dapat memuaskan pembelipelanggan, maka perusahaan 21 tersebut harus memproduk barang dan jasa yang bermutu tinggi. Hal ini bisa dicapai apabila bahan baku dari pemasok berkualitas dan tepat waktu. 2 Pembeli atau Pelanggan . Pembeli atau pelanggan merupakan lingkungan yang sangat berpenganuh karena dapat memberi informasi bagi perusahaan. Konsumen yang kecewa karena tidak memperoleh manfaat dari perusahaan misalnya : mutu, harga dan waktu yang tidak memadai, akan cenderung untuk pindah ke perusahaan lain. 3 Karyawan . Karyawan adalah orang pertama yang terlibat dalam perusahaan. Karyawan akan berusaha bekerja dengan baik bila memperoleh manfaat dan perusahaan. Semangat kerja yang tinggi, pelayanan yang baik, dan produktivitas yang tinggi akan terjadi apabila mereka mendapat gaji yang cukup, masa depan yang terjamin, dan kenaikan jenjang kepangkatan yang teratur. 4 Distributor. Distributor merupakan lingkungan yang sangat penting dalam perusahaan, karena dapat memperlancar penjualan. Distributor yang kurang mendapat manfaat dan perusahaan akan menghambat pengiriman barang, sehingga barang akan terlambat datang ke konsumen atau pasar. b. Lingkungan Makro Lingkungan makro adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi: 1 Lingkungan Ekonomi Economic Environment Kekuatan ekonomi lokal, regional, nasional, dan global akan berpengaruh terhadap peluang usaha. Variabel-variabel ekonomi seperti tingkat inflasi, tingkat bunga dan fluktuasi mata uang asing baik langsung maupun tidak akan berpenganuh pada perusahaan. 2 Lingkungan Teknologi Technological Environment Perubahan teknologi yang secara drastis telah memperluas skala industri secara keseluruhan. Teknologi baru dapat menciptakan produk baru dan modifikasi produk untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar secara cepat, maka kemampuan pesaing dalam menciptakan nilai tambah melalui perubahan teknologi harus diperhatikan. 3 Lingkungan Sosiopolitik Socio Environment Kekuatan sosial dan politik, kecenderungan dan konteksnya perlu diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpengaruh pada tingkah laku masyarakat, yang secara tidak langsung berdampak pada perubahan ekonomi. Misalnya dengan adanya kekacauan politik dan kerusuhan yang terjadi selalu membawa sentimen negatif pasar. 4 Lingkungan Demografi dan Gaya Hidup Demography and Life Style Environment Produk barang dan jasa yang dihasilkan sering kali dipengaruhi oleh perubahan demografi dan gaya hidup. Kelompok-kelompok masyarakat, gaya hidup, kebiasaan, pendapatan, struktur masyarakat bisa menjadi peluang. 22 Analisis Aspek Keuangan Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut: 1 Kebutuhan Dana, yaitu kebutuhan dana untuk opera-sional perusahaan, misalnya berapa besarnya dana untuk aktiva tetap, untuk modal kerja dan pembiayaan awal. 2 Sumber Dana. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana internal misalnya modal disetor, laba ditahan dan modal eksternal misalnya, obligasi dan pinjaman. 3 Proyeksi Laba Rugi. Proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan laba atau rugi di masa yang akan datang. Komponennya meliputi proyeksi penjualan, proyeksi biaya, dan proyeksi laba rugi bersih. 4 Proyeksi Aliran Kas Cash Flow. Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban keuangan. Ada tiga jenis aliran kas, yaitu: a Aliran kas masuk cash in flow, adalah merupakan penerimaan-penerimaan yang berupa hasil penjualan atau pendapatan. b Aliran kas keluar cash out flow, merupakan biaya-biaya termasuk pembayaran bunga dan pajak. c Aliran kas masuk bersih net cash in-flow, merupakan selisih dari aliran kas masuk dan aliran kas keluar ditambah penyusutan dengan diperhitungkan bunga setelah pajak. Rumusnya: Aliran kas masuk bersih = Laba setelah pajak + penyusutan + 1 – tarif pajak bunga TABEL 4.2 Proyeksi Aliran Kas Tahun Laba Setelah Pajak Penyusutan Bunga Perolehan 1.000.000 100.000 0,18 1.100.000 1 2.500.000 350.000 0,20 2.850.000 2 3.250.000 500.000 0,22 7.750.000 3 6.500.000 1.000.000 0,24 7.500.000 23

2. Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan