23
2. Membeli Perusahaan yang Sudah Didirikan
Banyak alasan mengapa seseorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain : resiko lebih rendah, lebih
mudah waktu dan tenaga relatif sedikit yang diperlukan, dan memiliki peluang harga yang relatif lebih rendah dibanding dengan merintis usaha baru. Selain itu pelanggan
pun sudah ada tanpa menambah kompetisi. Penghasilan diperoleh lebih cepat dan pembiayaan lebih mudah, tetapi Anda harus membayar lebih untuk membeli usaha
yang telah ada. Cara ini berarti Anda membeli perusahaan yang telah didirikan dan dikelola oleh orang lain dengan nama goodwill dan organisasi usaha yang sudah ada.
Keputusan untuk membeli suatu bisnis merupakan penilaian yang paling kritis dalam hidup Anda. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk memperoleh sebanyak mungkin
informasi tentang bisnis tersebut. Sering kali seorang pembeli tergoda untuk membuat penawaran cepat berdasarkan emosi semata, dan bukan berdasarkan alasan yang
objektif. Ingat bahwa usaha yang dijalankan bertujuan untuk mengembalikan uang yang Anda tanamkan beserta keuntungan yang diinginkan dan sadarilah tanggung
jawab yang muncul jika bisnis tersebut gagal.
Tentukan jenis dan ukuran bisnis yang Anda pikir sesuai dengan bakat, minat, kepribadian, dan modal Anda. Yakinkanlah bahwa Anda dapat membiayai pembelian
bisnis tersebut dan memiliki modal cukup untuk pengoperasian bisnis. Perlu diperhatikan bahwa membeli perusahaan yang sudah ada, memiliki permasalahan baik
eksternal dan internal: 1 Masalah eksternal
, Beberapa pertanyaan mendasar dalam menghadapi lingkungan eksternal ini, misalnya:
apakah perusahaan yang dibeli memiliki daya saing harga di pasar, khususnya dalam harga dan kuantitasnya ? Bagaimana segmen pasarnya ? Sejauh mana agresivitas
pesaingnya ? Apakah ada industri yang dominan ? Bagaimana ukuran dan pertumbuhan pasarnya ? Apakah ada perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi perusahaan
yang dibeli ?
2 Masalah-masalah internal
Masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya : masalah image atau reputasi perusahaan, masalah karyawan, masalah konflik antara manajemen dan karyawan yang
sukar diselesaikan oleh pemilik yang lama, masalah lokasi, dan masalah masa depan perusahaan dan lainnya.
Seorang wirausaha yang akan membeli perusahaan selain harus mempertimbangkan berbagai keterampilan, kemampuan, dan kepentingan pembelian perusahaan tersebut, juga harus
memperhatikan sumber-sumber potensial perusahaan yang akan dibeli, di antaranya: a Pedagang perantara penjual perusahaan yang akan dibeli.
b Bank investor yang melayani perusahaan. c Kontrak-kontrak perusahaan seperti pemasok, distributor, pelanggan, dan yang lainnya
yang erat kaitannya dengan kepentingan perusahaan yang akan dibeli. d Jaringan kerjasama bisnis perusahaan yang akan dibeli.
e Daftar majalah jurnal perdagangan yang digunakan oleh perusahaan yang akan dibeli.
24
Ada 4 empat hal kritis untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli, yaitu:
a Alasan pemilik menjual perusahaan.
Menyelidiki alasan pemilik menjual usahanya adalah hal yang penting. Penjual dapat memberikan alasan kondisi yang tidak sehat sehingga perusahaan dijual, tetapi alasan
sebenarnya mungkin bisnis menurun karena adanya persaingan baru, kurangnya permintaan dari pelanggan, atau alasan lain. Meskipun Anda dapat meyakinkan diri
bahwa dengan manajemen yang lebih baik bisnisnya dapat disempurnakan, dalam banyak kasus ternyata tidak semudah yang dibayangkan.
Lalu apakah kekayaannya berbentuk nyata tangible atau tidak nyata intangible? Apakah masih prospektif dan layak guna up-to-date serta efisien? Ada beberapa jenis
kekayaan yang harus diperhatikan, misalnya tangible asset peralatan daftar piutang, susunan leasing, business record, dan intangible asset merek dagang, paten, hak cipta,
goodwill
, lokasi, dan penampilan.
b Potensi produk dan jasa yang dihasilkan.
Metode yang paling akurat untuk menilai kesehatan suatu bisnis adalah memperkirakan suatu potensi keuntungan jangka panjang. Bagaimana potensi produk atau jasa yang
dihasilkannya. Bukan masalah berapa banyak waktu atau uang yang sudah ditanamkan oleh pemilik lama pada bisnis tersebut. Anda dapat memastikan bahwa Anda dapat
memperoleh kembali modal yang ditanamkan. Nilailah potensi pasar apa yang dimiliki ? Barang dan jasa yang dihasilkan? Ada dua
aspek yang harus dianalisis, yaitu: 1 Komposisi dan karakteristik pelanggan, 2 Komposisi dan karakteristik pesaing yang ada.
c Aspek legal yang dimiliki perusahaan.
Jangan lupa meneliti dan memverifikasi berbagai hal yang berkaitan dengan aspek- aspek legal yang dimiliki perusahaan, dan kondisi keuangan perusahaan yang akan
dijual, jangan sampai meninggalkan beban pekerjaan dan biaya tak terduga di kemudian hari.
Aspek legal lain yang harus dipertimbangkan,adalah menyangkut prosedur pemindahan kekayaan balik nama dari penjual ke pembeli.
d Kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual .
Bagaimana kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual tersebut apakah sehat atau tidak? Misalnya, bagaimana potensi keuntungan yang akan diperoheh? Bagaimana
laporan rugi labanya selama lima tahun terakhir ini? Bagaimana pajak pendapatannya? Bagaimana kompensasi laba bagi pemilik?
3. Mengembangkan Bisnis yang Sudah Ada