55
3.1.6 Proses Urbanisasi
Di Tanjungpinang atau Bintan umumnya tenaga Kerja perempuan maupun laki-laki kebanyakan hanya menamatkan Sekolah Dasar SD. Keadaan
ini menumbuhkan suatu persoalan utama bagi tenaga kerja setempat. Tidak heran jika berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pihak pemerintah daerah untuk
menyokong supaya dapat berkiprah di daerahnya sendiri. Selama ini dipahami bahwa kekuasaan ada di tangan investor yang dekat dengan puncak kekuasaan
maka isu yang dihembuskan ialah lowongan pekerjaan yang tersedia bagi penduduk setempat terbatas kepada pekerjaan kasar. Orang-orang Melayu tidak
mampu bersanding dengan tenaga kerja pendatang karena kurang minat, tidak memiliki etos kerja serta pemalas Ali, 1985; Alatas, 1988; Rab, 1990 dan
Ahmad; 1997. Dalam perkembangannya, Tanjungpinang atau Pulau Bintan terus menjadi ajang perburuan bagi tenaga kerja pendatang.
3.2. Gambaran Umum Kelurahan Dompak 3.2.1 Lokasi
Secara umum, Kota Tanjungpinang terbagi menjadi 2 bagian berdasarkan aktivitas perkotaannya, yaitu terdiri dari:
1. Pusat kota yaitu Tanjungpinang 2. Pinggiran kota urban fringe yang terdiri dari pantai laut.
Kelurahan Dompak merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Bukit Bestari. Sebagai lokasi peneltian tesis, daerah ini termasuk ke
dalam pinggiran kota dimana lokasinya mayoritas pantai dan laut. Oleh karena itu, daerah ini terkenal dengan permukiman nelayannya.
3.2.2 Kependudukan
Suatu fenomena wilayah perkotaan yang umum terjadi adalah terlihat terjadinya peningkatan kepadatan penduduk yang semakin bertambah, sejalan
bertambahnya jumlah kelahiran dan urbanisasi.
56
Jumlah penduduk Kelurahan Dompak di awal tahun 2003 berjumlah 1.553 jiwa dan terdiri dari 311 KK. Hal ini menggambarkan bahwa kelurahan ini tidak
padat penduduk. TABEL III.3
JUMLAH PENDUDUK KELURAHAN DOMPAK TAHUN 2003
WNI WNA
Kelurahan L
P L+P
L P
L+P Total
Jiwa Jumlah
KK
Dompak 906
647 1.553
1.553 311
Sumber : Dinas Kependudukan Kota Tanungpinang Tahun 2003 Keterangan
: Jumlah KK berdasarkan asumsi I KK = 5 orang
Sedangkan berdasarkan data BKKBN Kota Tanjungpinang tahun 2003, dari 311 KK yang ada, Kelurahan Dompak memiliki 147 KK yang dianggap
sebagai keluarga miskin. Didasarkan pada alasan ekonomi, keluarga miskin di daerah ini terdiri dari kelompok pra sejahtera dan sejahtera satu.
3.2.3 Penggunaan Lahan
Kawasan subur adalah kawasan kota yang secara fungsional dan fisik berada dalam transisi dan didominasi oleh kegiatan non agraris . Hal ini berarti
bahwa masih terdapat lahan agraris walaupun tidak lagi dominan. Secara logis kawasan pusat kota adalah kawasan non agraris penuh dan kawasan pinggiran
kota masih didominasi oleh penggunaan lahan untuk agraris. Adisetyawan, 1998.
Kelurahan Dompak sebagai daerah pinggiran kota, aktivitasnya juga di dominasi oleh kegiatan pertanian perikanan tambak. Hal ini disebabkan karena
letak wilayah yang berada di pinggir laut dimana lahannya didominasi oleh pantai dan laut.
Selain itu, daerah ini didominasi pula oleh permukiman nelayan, yang letaknya menyebar satu sama lain. Masing-masing permukiman nelayan tersebut
membentuk koloni sendiri-sendiri sehingga menyebar ke dalam beberapa kampung, seperti kampung Tg. Siambang, Tg. Duku, Sekatap, Dompak Seberang,
57
Kampung Seberang, Kampung Dompak, Kampung Dompak Lama, Sungai Ungar, Kampung Pagi, dan Kampung Kelam pagi.
Sumber : hasil pengamatan, 2005
GAMBAR 3.1 GAMBARAN PERMUKIMAN NELAYAN DI KELURAHAN DOMPAK
3.2.4 Sektor Kegiatan Masyarakat