Adapun misi Rumah Sakit Umum Daerah RSUD Tanjung Pura adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan profesionalisme tenaga medis, paramedis, para non
keperawatan dan tenaga administrasi. 2.
Meningkatkan ketersediaan dan mutu sarana dan prasarana kesehatan rumah sakit.
3. Meningkatkan mutu pelayanan spesialistik rumah sakit kepada pengguna jasa
rumah sakit, terutama masyarakat yang kurang mampu dan rujukan dari puskesmas.
4. Ikut berperan aktif bersama instansi-instansi terkait dalam meningkatkan
peran serta pemerintah daerah demi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan pelayanan administrasi umum, keuangan, penelitian,
perencanaan dan evaluasi kinerja rumah sakit.
4.2. Karakteristik Responden
Hasil penelitian terhadap 30 dokter sebagai sampel ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 16 orang
53,33, berusia 40 – 60 tahun sebanyak 19 orang 63,33, jenjang pendidikan terakhir sebagai dokter spesialis sebanyak 13 orang 43,33, dan status
kepegawaian PNS sebanyak 29 orang 96,67. Jika dilihat dari lama tugas, maka dokter umum dokter gigi umumnya memiliki masa kerja antara 3 – 17 tahun yaitu
sebanyak 9 orang 30, sedangkan dokter spesialis memiliki masa kerja antara 18 –
Universitas Sumatera Utara
32 tahun sebanyak 8 orang 26,67. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel di bawah :
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Individu No
Karakteristik Individu Jumlah
1 Jenis Kelamin
1. Laki-laki
2. Perempuan
16 14
53,33 46,67
2 Umur
1. 20 – 40 tahun
2. 40 – 60 tahun
3. 60 tahun
10 19
1 33,33
63,33 0,33
3 Jenjang Pendidikan Terakhir
1. dokter umum
2. dokter spesialis
3. dokter gigi
12 13
5 40
43,33 16,67
4 Status Kepegawaian
1. PNS
2. Swasta
29 1
96,67 3,33
6 Lama tugas menjalankan praktek
dokter umumdokter gigi 1.
3 – 17 tahun 2.
18 – 32 tahun 9
6 30
20 7
Lama tugas menjalankan praktik dokter spesialis
1. 3 – 17 tahun
2. 18 – 32 tahun
7 8
23,33 26,67
4.3. Karakteristik Motivasi
4.3.1. Prestasi
Universitas Sumatera Utara
Prestasi adalah hasil yang dicapai dokter setelah melaksanakan pekerjaan. Indikator prestasi menggunakan empat item pertanyaan yang dapat dilihat
selengkapnya pada Tabel di bawah: Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Variabel Prestasi
tidak setuju netral
setuju Prestasi
n n
n Diagnosa tepat dan cepat
1 3,3
7 23,3
22 73,3
Kesembuhan pasien sebagai tujuan utama -
- 12
40 18
60 Prestasi dinilai dari keseriusan melayani
pasien -
- 17
56,7 13
43,3 Mengikuti P2KB untuk kepentingan
pasien 8
26,7 12
40 10
33,3 Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang perasaan
senang bila dapat mendiagnosa penyakit pasien dengan tepat dan cepat, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 22 orang 73,3. Pada
pernyataan kedua tentang kesembuhan pasien menjadi tujuan utama dokter sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 18 orang 60. Pada pernyataan
ketiga tentang prestasi kerja yang dinilai dari keseriusan dalam melayani pasien dan bukan dari berapa hasil yang didapat, sebagian besar responden menyatakan netral
yaitu sebanyak 17 orang 56,7. Dan pada pernyataan keempat tentang mengikuti Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan untuk kepentingan
pasien, sebagian besar responden menyatakan netral yaitu sebanyak 12 orang 40. Jawaban responden terhadap pernyataan variabel prestasi dikelompokkan
menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui ternyata umumnya responden memiliki motivasi berprestasi kategori baik yaitu 18 orang 60.
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Prestasi Kategori Motivasi Prestasi
Jumlah
Universitas Sumatera Utara
1. Sedang 12
40 2. Baik
18 60
Total 30
100 4.3.2. Pengakuan Orang Lain
Pengakuan orang lain adalah pengakuan rekan kerja terhadap keberadaan dokter sebagai personil yang secara bersama-sama merupakan bagian dari sistem
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Indikator pengakuan orang lain menggunakan enam pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya pada Tabel berikut :
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengakuan Orang Lain tidak setuju
netral setuju
Pengakuan Orang Lain n
n n
Lebih diakui rekan seprofesi bila ikut P2KB
9 30,0
4 13,3
17 56,7
Lebih diakui tenaga kesehatan lain bila ikut P2KB
4 13,3
9 30,0
17 56,7
Keikutsertaan dalam P2KB bermanfaat bagi RS
- -
14 46,7
16 53,3
Keikutsertaan dalam P2KB dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan -
- 20
66,7 10
33,3 Keikutsertaan dalam P2KB untuk
pengembangan ilmu pengetahuan -
- 21
70,0 9
30 Keikutsertaan dalam P2KB memiliki
nilai pendidikan dan dapat digunakan sebagai referensi
- -
22 73,3
8 26,7
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang pengakuan dari rekan seprofesi bila responden mengikuti Program Pengembangan Pendidikan
Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 17 orang 56,7. Pada pernyataan kedua tentang pengakuan dari tenaga
kesehatan lain bila responden mengikuti Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 17 orang 56,7. Pada pernyataan ketiga tentang manfaat mengikuti Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan bagi manajemen
rumah sakit, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 16 orang 53,3.
Pada pernyataan keempat tentang manfaat mengikuti program pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan,
sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 20 orang 66,7. Pada pernyataan kelima tentang manfaat mengikuti program pengembangan pendidikan
keprofesian berkelanjutan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, sebagian besar responden menyatakan netral yaitu sebanyak 21 orang 70. Dan pada pernyataan
keenam tentang Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang memiliki nilai pendidikan dan dapat dijadikan sebagai referensi, sebagian besar
responden menyatakan netral yaitu sebanyak 22 orang 73,3. Jawaban responden terhadap pernyataan variabel pengakuan orang lain
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui ternyata umumnya responden memiliki motivasi memperoleh pengakuan dari orang
lain pada kategori baik yaitu 21 orang 70. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengakuan Orang Lain Kategori Motivasi Pengakuan Orang Lain
Jumlah 1. Sedang
9 30
2. Baik 21
70 Total
30 100
4.3.3. Tanggung Jawab
Universitas Sumatera Utara
Tangung Jawab adalah rasa keterpanggilan dan tuntutan dalam diri dokter untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Indikator
tanggung jawab menggunakan lima item pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tanggung Jawab tidak setuju
netral setuju
Tanggung Jawab n
n n
Bertanggung jawab untuk mendiagnosa dengan tepat dan cepat
- -
10 33,3
20 66,7
Terapi dengan obat yang tepat dan generik agar tercapai pasien
- -
8 26,7
22 73,3
Pekerjaan dokter adalah amanah untuk membantu sesama
- -
12 40
18 60
Profesi dokter membutuhkan penyegaran pengetahuan dan kemampuan
- -
14 46,7
16 53,3
Ikut P2KB untuk peningkatan kemampuan pelayanan kepada pasien
3 10
12 50
15 50
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang rasa bertanggung jawab untuk mendiagnosa dengan tepat dan cepat, sebagian besar
responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 20 orang 66,7. Pada pernyataan kedua tentang terapi kepada pasien dengan obat yang tepat dan semurah mungkin
generik, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 22 orang 73,3. Pada pernyataan ketiga tentang pekerjaan dokter sebagai amanah untuk
membantu sesama yang membutuhkan pertolongan kesehatan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 18 orang 60.
Pada pernyataan keempat tentang pekerjaan dokter yang membutuhkan penyegaran pengetahuan dan kemampuan untuk memberikan kesembuhan kepada
pasien, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 16 orang
Universitas Sumatera Utara
53,3. Dan pada pernyataan kelima tentang tujuan mengikuti Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan untuk kepentingan
peningkatan kemampuan pelayanan kepada pasien, sebagian besar responden menyatakan netral yaitu sebanyak 15 orang 50.
Jawaban responden terhadap pernyataan variabel tanggung jawab dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui
ternyata umumnya responden memiliki motivasi bertanggung jawab pada kategori baik yaitu sebanyak 23 orang 76,6. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Tanggung Jawab Kategori Motivasi Tanggung Jawab
Jumlah 1. Sedang
7 23,3
2. Baik 23
76,6 Total
30 100
4.3.4. Peluang Untuk Maju Peluang untuk maju adalah kesempatan yang diperoleh dokter dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan. Indikator peluang untuk maju menggunakan empat item pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya pada Tabel berikut:
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Peluang Untuk Maju netral
setuju Peluang Untuk Maju
n n
P2KB merangsang potensi diri untuk maju
8 26,7
22 73,3
P2KB untuk penguatan ilmu dan wawasan dokter
14 46,7
16 53,3
P2KB untuk meningkatkan konsentrasi dan semangat kerja
19 63,3
11 36,7
Universitas Sumatera Utara
P2KB mendorong peningkatan pengetahuan melalui jalur pendidikan.
15 50
15 50
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang kewajiban melaksanakan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan
merangsang dan meningkatkan potensi responden untuk maju, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 22 orang 73,3. Pada pernyataan
kedua tentang Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang bermanfaat dalan penguatan ilmu pengetahuan dan wawasan responden, sebagian
besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 16 orang 53,3. Pada pernyataan ketiga tentang Program Pengembangan Pendidikan
Keprofesian Berkelanjutan yang membuat responden lebih bersemangat dan berkonsentrasi terhadap pekerjaan, sebagian besar responden menyatakan netral yaitu
sebanyak 19 orang 63,3. Pada pernyataan keempat tentang kewajiban mengikuti Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang membuat
responden bersemangat untuk meningkatkan pengetahuan melalui jalur pendidikan, sebagian responden menyatakan setuju dan sebagian lainnya menyatakan netral yaitu
masing-masing sebanyak 15 orang 50. Jawaban responden terhadap pernyataan variabel peluang untuk maju
dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui ternyata umumnya responden memiliki motivasi memperoleh peluang untuk maju
kategori baik yaitu sebanyak 17 orang 56,7. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Peluang Untuk Maju
Universitas Sumatera Utara
Kategori Motivasi Peluang Untuk Maju Jumlah
1. Sedang 13
43,3 2. Baik
17 56,7
Total 30
100
4.3.5. Kepuasan Kerja Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Kerja
netral setuju
Kepuasan Kerja n
n P2KB adalah bagian dari pengabdian
sebagai dokter 6
20 24
80 Merasa puas bila diagnosa penyakit tepat
12 40
18 60
Merasa puas bila pasien sembuh 15
50 15
50 Merasa puas bila prediksi keadaan pasien
sesuai dengan kenyataan 17
56,7 13
43,3
Kepuasan kerja adalah kesesuaian harapan dokter dengan kenyataan dalam melaksanakan pekerjaan yang menimbulkan rasa puas dalam dirinya serta memiliki
kemauan untuk bekerja secara optimal. Indikator kepuasan kerja menggunakan empat item pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya pada Tabel di atas.
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang kewajiban melaksanakan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan
sebagai bagian dari pengabdian sebagai dokter, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 24 orang 80. Pada pernyataan kedua tentang kepuasan yang
diperoleh ketika diagnosa penyakit pasien tepat dan benar, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 18 orang 60. Pada pernyataan ketiga tentang
kepuasan ketika pasien dapat sembuh sesuai dengan pengobatan yang disarankan, sebagian responden menyatakan setuju dan sebagian lainnya menyatakan netral yaitu
Universitas Sumatera Utara
masing-masing sebanyak 15 orang 50. Pada pernyataan keempat tentang kepuasan yang diperoleh bila prediksi keadaan pasien sesuai dengan kenyataan,
sebagian responden menyatakan netral yaitu sebanyak 17 orang 56,7. Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kepuasan Kerja
Kategori Motivasi Pengakuan Orang Lain Jumlah
1. Sedang 11
36,7 2. Baik
19 63,3
Total 30
100
Jawaban responden terhadap pernyataan variabel kepuasan kerja dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui
ternyata umumnya responden memiliki motivasi akan kepuasan kerja kategori baik yaitu sebanyak 19 orang 63,3. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel di atas.
4.3.6. Kompensasi Kompensasi adalah jumlah imbalan atau pendapatan yang diperoleh dokter
setelah melaksanakan tugasnya. Indikator kompensasi menggunakan tiga item pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya pada Tabel berikut:
Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kompensasi tidak setuju
netral setuju
Kompensasi n
n n
Insentif dapat mendorong pekerjaan lebih baik termasuk keikutsertaan dalam P2KB
- -
14 46,7
16 53,3
Insentif merangsang keikutsertaan dalam P2KB
- -
14 46,7
16 53,3
Keikutsertaan dalam P2KB akan mendapat bonus khusus
8 26,7
7 23,3
15 50
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang Insentif dapat mendorong pekerjaan lebih baik termasuk keikutsertaan dalam Program
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 16 orang 53,3. Pada pernyataan kedua tentang
Insentif sebagai perangsang bagi dokter dalam melaksanakan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar responden
menyatakan setuju yaitu sebanyak 16 orang 53,3. Pada pernyataan ketiga tentang keikutsertaan dalam Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan
akan mendapat bonus khusus, sebagian besar responden menyatakan netral yaitu sebanyak 15 orang 50.
Jawaban responden terhadap pernyataan variabel kompesasi dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui ternyata umumnya
responden memiliki motivasi memperoleh kompensasi pada kategori baik yaitu sebanyak 18 orang 60. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Kompensasi Kategori Motivasi Pengakuan Orang Lain
Jumlah 1. Sedang
12 40
2. Baik 18
60 Total
30 100
4.3.7. Keamanan dan Keselamatan Kerja Keamanan dan keselamatan kerja adalah kondisi fisik dan lingkungan dalam
unit kerja rumah sakit yang memungkinkan dokter dapat bekerja dengan tenang dan nyaman. Indikator keamanan dan keselamatan kerja menggunakan dua item
pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya pada Tabel Berikut: Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Keamanan dan
Keselamatan Kerja Keamanan dan Keselamatan Kerja
netral setuju
Universitas Sumatera Utara
n n
P2KB sebagai pembenaran atas tindakan medis dokter
15 50
15 50
P2KB memiliki nilai hukum yang melindungi dokter
15 50
15 50
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang dapat digunakan
sebagai pembenaran atas tindakan medis yang dilakukan sesuai perkembangan medis, sebagian responden menyatakan setuju dan sebagian lainnya menyatakan netral yaitu
sebanyak 15 orang 50. Demikian pula pada pernyataan kedua tentang Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang dapat digunakan
sebagai pembenaran atas tindakan medis yang dilakukan sesuai perkembangan medis, sebagian responden menyatakan setuju dan sebagian lainnya menyatakan netral yaitu
sebanyak 15 orang 50. Jawaban responden terhadap pernyataan variabel keamanan dan keselamatan
kerja dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui ternyata umumnya responden memiliki motivasi memperoleh keamanan dan
keselamatan kerja pada kategori baik yaitu sebanyak 18 orang 60. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Keamanan dan Keselamatan Kerja
Kategori Motivasi Keamanan dan Keselamatan Kerja Jumlah
1. Sedang 12
40 2. Baik
18 60
Total 30
100
4.3.8. Kondisi Kerja
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kondisi Kerja tidak setuju
netral setuju
Kondisi Kerja n
n n
Fasilitas penunjang tersedia untuk kebutuhan P2KB
2 6,7
15 50
13 43,3
Fasilitas pendukung tersedia untuk kebutuhan P2KB
- -
18 60
12 40
Tersedia cukup waktu untuk pelaksanaan P2KB
- -
20 66,7
10 33,3
Kondisi kerja adalah suasana tempat kerja dan dukungan semua pihak ke
rumah sakit yang memungkinkan setiap dokter dapat bekerja. Indikator kondisi kerja menggunakan tiga item pertanyaan yang dapat dilihat pada Tabel di atas.
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang ketersediaan fasilitas penunjang untuk kebutuhan Program Pengembangan Pendidikan
Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar responden menyatakan netral yaitu sebanyak 15 orang 50,0. Pada pernyataan kedua tentang ketersediaan fasilitas
pendukung untuk kebutuhan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, sebagian responden menyatakan netral yaitu sebanyak 18 orang
60. Pada pernyataan ketiga tentang ketersediaan waktu untuk pelaksanaan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar
responden menyatakan netral yaitu sebanyak 20 orang 66,7. Tabel 4.18. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kondisi Kerja
Kategori Motivasi Kondisi Kerja Jumlah
1. Sedang 16
53,3 2. Baik
14 46,7
Total 30
100
Universitas Sumatera Utara
Jawaban responden terhadap pernyataan variabel kondisi dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui ternyata umumnya
responden memiliki motivasi terhadap kondisi kerja pada kategori baik yaitu sebanyak 18 orang 60. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel di atas.
4.3.9. Prosedur Kerja
Prosedur kerja adalah pedoman atau acuan kerja di unit kerja rumah sakit yang memungkinkan dokter dapat bekerja sesuai dan sistem yang ditetapkan.
Indikator prosedur kerja menggunakan tiga item pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya pada Tabel Berikut:
Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Prosedur Kerja tidak setuju
netral setuju
Prosedur Kerja n
n n
P2KB sesuai dengan fungsi dokter -
- 13
43,3 17
56,7 Ada kebijakan rumah sakit bagi dokter
untuk melaksanakan P2KB 5
16,7 11
36,7 14
46,7 Informasi P2KB membantu dokter dalam
memberi pelayanan kedokteran -
- 17
56,7 13
43,3 Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang tugas
melaksanakan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang sesuai dengan fungsi dokter, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu
sebanyak 17 orang 56,7. Pada pernyataan kedua tentang adanya kebijakan rumah sakit bagi dokter untuk melaksanakan Program Pengembangan Pendidikan
Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 14 orang 46,7. Pada pernyataan ketiga tentang informasi dalam
Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan yang membantu
Universitas Sumatera Utara
responden dalam pelayanan praktik kedokteran, sebagian besar responden menyatakan netral yaitu sebanyak 17 orang 56,7.
Jawaban responden terhadap pernyataan variabel prosedur kerja dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui
ternyata umumnya responden memiliki motivasi terhadap prosedur kerja kategori baik yaitu sebanyak 18 orang 60. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 4.20. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Prosedur Kerja Kategori Motivasi Prosedur Kerja
Jumlah 1. Sedang
12 40
2. Baik 18
60 Total
30 100
4.3.10. Mutu Supervisi Teknis Mutu supervisi teknis adalah perhatian, bimbingan atau evaluasi yang
diberikan atau diterima dokter dalam melaksanakan tugasnya. Indikator mutu supervisi teknis menggunakan tiga item pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya
pada tabel berikut: Tabel 4.21. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mutu Supervisi Teknis
tidak setuju netral
setuju Mutu Supervisi Teknis
n n
n P2KB sebagai evaluasi pekerjaan
- -
16 53,3
14 46,7
Pengarahan dari atasan ketika terjadi hambatan dalam P2KB
1 3,3
14 46,7
15 50
Pengarahan dari atasan merangsang keikutsertaan dalam P2KB
4 13,3
11 36,7
15 50
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang program pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan sebagai evaluasi pekerjaan,
sebagian besar responden menyatakan netral yaitu sebanyak 16 orang 53,3. Pada
Universitas Sumatera Utara
pernyataan kedua tentang pengarahan dari atasan ketika ada hambatan dalam Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar
responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 15 orang 50. Pada pernyataan ketiga tentang pengarahan dari atasan dapat merangsang keikutsertaan dalam program
pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 15 orang 50.
Jawaban responden terhadap pernyataan variabel mutu supervisi teknis dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui
ternyata umumnya responden memiliki motivasi terhadap mutu supervisi teknis pada kategori baik yaitu sebanyak 17 orang 56,7. Selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel berikut: Tabel 4.22. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Mutu Supervisi Teknis
Kategori Motivasi Mutu Supervisi Teknis Jumlah
1. Sedang 13
43,3 2. Baik
17 56,7
Total 30
100 4.3.11. Hubungan Interpersonal
Tabel 4.23. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan Interpersonal tidak setuju
netral setuju
Hubungan Interpersonal n
n n
P2KB sebagai urusan bersama tenaga kesehatan di Rumah Sakit
3 10
6 20
21 70
P2KB sebagai alat komunikasi bagi antara tenaga kesehatan
- -
11 36,7
19 63,3
P2KB sebagai informasi bagi dokter lain -
- 11
36,7 19
63,3 Hubungan kerja yang baik mendorong
keikutsertaan dalam P2KB -
- 17
56,7 13
43,3
Universitas Sumatera Utara
Hubungan interpersonal adalah interaksi antar sesama tenaga kesehatan dalam pekerjaan atau hubungan antar bawahan dan dengan atasan di rumah sakit secara
keseluruhan. Indikator hubungan interpersonal menggunakan empat item pertanyaan yang dapat dilihat selengkapnya pada Tabel di atas.
Hasil penelitian menunjukkan pada pernyataan pertama tentang Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan sebagai urusan bersama
tenaga kesehatan di rumah sakit, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 21 orang 70. Pada pernyataan kedua tentang program Program
Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan sebagai alat komunikasi antara tenaga kesehatan di rumah sakit, sebagian besar responden menyatakan setuju
yaitu sebanyak 19 orang 63,3. Pada pernyataan ketiga tentang Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan sebagai informasi bagi dokter
lain, sebagian besar responden menyatakan setuju yaitu sebanyak 19 orang 63,3. Pada pernyataan keempat tentang hubungan kerja yang baik akan mendorong
keikutsertaan responden dalam Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan, sebagian besar responden menyatakan netral yaitu sebanyak 17 orang
56,7. Tabel 4.24. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Hubungan Interpersonal
Kategori Motivasi Hubungan Interpersonal Jumlah
1. Sedang 9
30 2. Baik
21 70
Total 30
100
Universitas Sumatera Utara
Jawaban responden terhadap pernyataan variabel hubungan interpersonal dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang dan buruk. Diketahui
ternyata umumnya responden memiliki motivasi terhadap hubungan interpersonal pada kategori baik yaitu sebanyak 21 orang 70. Selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel di atas.
4.4. Karakteristik Kinerja