Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei dengan tipe penelitian penjelasan atau Explanatory Research, yang ditujukan untuk menjelaskan pengaruh variabel motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan variabel implementasi pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan. Penelitian penjelasan adalah menganalisis atau menguraikan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara. Penelitian dimulai dengan penelusuran kepustakaan, survei pendahuluan, konsultasi judul, penyusunan proposal, seminar kolokium, pengumpulan data, pengolahan data, penyusunan hasil penelitian, serta seminar hasil penelitian diperkirakan 7 bulan yaitu dari Mei sampai Desember 2009.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh tenaga dokter dokter spesialis, dokter umum, dan dokter gigi yang bertugas di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara yang berjumlah 30 orang. Mengingat populasi relatif kecil maka seluruh populasi diambil sebagai sampel total sampling. Universitas Sumatera Utara

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data primer dihimpun dengan menggunakan kuesioner penelitian. Data sekunder diperoleh dari laporan pelayanan di RSU Tanjung Pura serta data lain yang mendukung.

3.4.1. Uji Validitas

Validitas alat ukur adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditasannya atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas instrumen penelitian yang digunakan adalah validitas dengan mengetahui nilai total setiap item pada analisis realiabilitas yang tercantum pada nilai correlation corrected item. Suatu pertanyaan dikatakan valid atau bermakna sebagai alat pengumpul data bila korelasi hasil hitung r–hitung lebih besar dari angka kritik nilai korelasi r-tabel, pada taraf signifikansi 95 Riduwan, 2005. Dimana diketahui nilai r-tabel adalah 0,270, sehingga suatu pertanyaan dikatakan valid apabila memiliki nilai r hitung lebih besar dari 0,270. Hasil analisis uji validitas dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Alat Ukur No Item Pertanyaan Nilai Corrected Item- Total Correlation Keterangan 1 Variabel Prestasi Prestasi 1 0,8176 Valid Prestasi 2 0,8176 Valid Prestasi 3 0,5963 Valid Universitas Sumatera Utara Prestasi 4 0,7433 Valid 2 Variabel Pengakuan Pengakuan 1 0,5993 Valid Pengakuan 2 0,7167 Valid Pengakuan 3 0,6165 Valid Pengakuan 4 0,4467 Valid Pengakuan 5 0,4761 Valid Pengakuan 6 0,5876 Valid 3 Variabel Tanggung Jawab Tanggung Jawab 1 0,9429 Valid Tanggung Jawab 2 0,9429 Valid Tanggung Jawab 3 0,5361 Valid Tanggung Jawab 4 0,6492 Valid Tanggung Jawab 5 0,8770 Valid 4 Variabel Peluang untuk Maju Peluang untuk Maju 1 0,4165 Valid Peluang untuk Maju 2 0,6889 Valid Peluang untuk Maju 3 0,8000 Valid Peluang untuk Maju 4 0,7039 Valid 5 Variabel Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja 1 0,6163 Valid Kepuasan Kerja 2 0,6163 Valid Kepuasan Kerja 3 0,8018 Valid Kepuasan Kerja 4 0,8018 Valid 6 Variabel Kompensasi Kompensasi 1 0,8729 Valid Kompensasi 2 0,8729 Valid Kompensasi 3 0,6475 Valid 7 Variabel Keamanan Kes Kerja Keamanan Keselamatan Kerja 1 0,6124 Valid Keamanan Keselamatan Kerja 2 0,6124 Valid Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Alat Ukur Lanjutan 8 Variabel Kondisi Kerja Kondisi Kerja 1 0,8427 Valid Kondisi Kerja 2 0,8427 Valid Kondisi Kerja 3 0,4082 Valid 9 Variabel Prosedur Kerja Prosedur Kerja 1 0,6648 Valid Prosedur Kerja 2 0,7985 Valid Prosedur Kerja 3 0,5571 Valid 10 Variabel Supervisi Teknis Universitas Sumatera Utara Mutu Supervisi Teknis 1 0,9264 Valid Mutu Supervisi Teknis 2 0,9264 Valid Mutu Supervisi Teknis 3 0,8018 Valid 11 Variabel Hubungan Interpersonal Hubungan Interpersonal 1 0,4804 Valid Hubungan Interpersonal 2 0,8729 Valid Hubungan Interpersonal 3 0,8729 Valid Hubungan Interpersonal 4 0,5196 Valid 3.4.2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas bertujuan untuk melihat bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar dan sesuai kenyataan, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Teknik yang dipakai untuk menguji kuesioner penelitian, adalah teknik Alpha Cronbach yaitu dengan menguji coba instrumen kepada sekelompok responden pada satu kali pengukuran, juga pada taraf 95 Riduwan, 2005. Suatu pertanyaan dikatakan reliabel bila korelasi hasil r alpha lebih besar dari r tabel. Diketahui nilai r tabel sebesar 0,60. sehingga reliabilitas suatu variabel dikatakan baik jika memiliki nilai alpha lebih besar dari 0,60. Hasil analisis uji Reliabilitas dapat dilihat pada Tabel berikut : Tabel 3.2. Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur No Variabel nilai Alpha Keterangan 1 Prestasi 0,8608 Reliabel 2 Pengakuan Orang Lain 0,8027 Reliabel 3 Tanggung Jawab 0,8993 Reliabel 4 Peluang untuk Maju 0,8195 Reliabel 5 Kepuasan Kerja 0,8444 Reliabel 6 Kompensasi 0,8806 Reliabel 7 Keamanan dan Keselamatan Kerja 0,7500 Reliabel 8 Kondisi Kerja 0,8232 Reliabel Universitas Sumatera Utara 9 Prosedur Kerja 0,8060 Reliabel 10 Supervisi Teknis 0,9239 Reliabel 11 Hubungan Interpersonal 0,8358 Reliabel

3.5. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel Independen Motivasi dokter adalah kebutuhan atau keinginan yang terdapat dalam diri dokter di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara yang mendorong dan mengarahkan kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri dokter untuk bekerja. Motivasi ini dilihat dari aspek intrinsik dan ekstrinsik. a. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang bersumber dari dalam diri dokter RSU Tanjung Pura yang terdiri dari : prestasi, pengakuan orang lain, tanggung jawab, peluang untuk maju, serta kepuasan kerja, dengan definisi sebagai berikut : 1. Prestasi adalah hasil yang dicapai dokter setelah melaksanakan pekerjaan. 2. Pengakuan orang lain adalah pengakuan rekan kerja terhadap keberadaan dokter sebagai personil yang secara bersama-sama merupakan bagian dari sistem dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. 3. Tanggung jawab adalah rasa keterpanggilan dan tuntutan dalam diri dokter untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan fungsinya. Universitas Sumatera Utara 4. Peluang untuk maju adalah kesempatan yang diperoleh dokter dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. 5. Kepuasan kerja adalah kesesuaian harapan dokter dengan kenyataan dalam melaksanakan pekerjaan yang menimbulkan rasa puas dalam dirinya serta memiliki kemauan untuk bekerja secara optimal. b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri dokter RSU Tanjung Pura yang terdiri dari kompetensi, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu supervisi teknis, serta hubungan interpersonal, dengan definisi sebagai berikut : 1. Kompensasi adalah jumlah imbalan atau pendapatan yang diperoleh dokter setelah melaksanakan tugasnya. 2. Keamanan dan keselamatan kerja adalah kondisi fisik dan lingkungan dalam unit kerja rumah sakit yang memungkinkan dokter dapat bekerja dengan tenang dan nyaman. 3. Kondisi kerja adalah suasana tempat kerja dan dukungan semua pihak ke rumah sakit yang memungkinkan setiap dokter dapat bekerja. 4. Prosedur kerja adalah pedoman atau acuan kerja di unit kerja rumah sakit yang memungkinkan dokter dapat bekerja sesuai dan sistem yang ditetapkan. 5. Mutu supervisi teknis adalah perhatian, bimbingan atau evaluasi yang diberikan atau diterima dokter dalam melaksanakan tugasnya. Universitas Sumatera Utara 6. Hubungan interpersonal adalah interaksi antar sesama tenaga kesehatan dalam pekerjaan atau hubungan antar bawahan dan dengan atasan di rumah sakit secara keseluruhan. 3.5.2. Variabel Dependen 1. Implementasi P2KB adalah sekumpulan tindakan dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara dalam upaya untuk meningkatan kemampuan dan pengetahuannya, yang di nilai dari: kinerja profesional, kinerja pembelajaran, kinerja pengabdian masyarakat, kinerja publikasi ilmiah, dan kinerja pengembangan ilmu. 2. Kinerja profesional, yaitu kegiatan yang dilakukan sehubungan dengan kedudukannya sebagai dokter dan memberinya kesempatan untuk belajar, misalnya menangani pasien, penyaji makalah instruktur dalam suatu pelatihan workshop, moderator dalam suatu seminar. 3. Kinerja pembelajaran, yaitu kegiatan yang membuat seseorang mempelajari suatu tema misalnya membaca artikel di jurnal, menelusuri informasi melalui internet, mengikuti suatu pelatihan. 4. Kinerja pengabdian masyarakat profesi, yaitu kegiatan yang dimaksudkan sebagai pengabdian kepada mesyarakat umum atau masyarakat profesinya, memberikan penyuluhan kesehatan, terlibat dalam penanggulangan bencana, duduk sebagai pengurus suatu perhimpunan organisasi profesi kedokteran, duduk sebagai panitia Universitas Sumatera Utara pelaksana, suatu kegiatan Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan organisasi profesi kedokteran. 5. Kinerja publikasi ilmiah, yaitu kegiatan yang menghasilkan karya tulis yang dipublikasikan seperti menulis buku dengan ISBN, menerjemahkan buku di bidang ilmunya dengan ISBN, menulis tinjauan pustaka yang dipublikasikan di jurnal yang terakreditasi. 6. Kinerja pengembangan ilmu dan pendidikan, yaitu kegiatan yang berkaitan pengembangan bidang ilmu yang bersangkutan misalnya melakukan penelitian di bidangnya, mendidik mengajar termasuk membuat ujiannya, menjadi supervisor, atau membimbing di bidang ilmunya.

3.6. Metode Pengukuran