Pengaruh Pengakuan Orang Lain terhadap Implementasi Pengaruh Tanggung Jawab terhadap Implementasi Pengembangan

pesaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil Winardi, 2007. Menurut Gibson 1997 untuk memaksimalkan motivasi, orang-orang perlu mempersepsikan bahwa upaya yang mereka keluarkan akan menghasilkan evaluasi kinerja yang menguntungkan dan bahwa evaluasi yang menguntungkan tersebut akan menghasilkan sesuatu yang mereka hargai. Pada dasarnya Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya pembinaan bersistem untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan serta sikap dokter agar menjalankan profesinya dengan baik.

5.2. Pengaruh Pengakuan Orang Lain terhadap Implementasi

Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan Pada Dokter Pengujian statisik dengan menggunakan uji regresi linier menunjukkan bahwa variabel pengakuan orang lain tidak memberikan pengaruh pada dokter di RSU Tanjung Pura terhadap implementasi pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan. Faktor pengakuan menurut Herzberg merupakan faktor pemotivasi yang mungkin menimbulkan peningkatan motivasi kerja apabila terpenuhi tetapi sebaliknya tidak dapat memberi motivasi kerja kalau tidak diberikan. Menurut Robbins 2002 pengakuan merupakan bagian dari penghargaan yang diberikan organisasi kepada anggotanya atas hasil kerja, prestasi, dedikasi, pengabdian yang diberikannya kepada organisasi. Apabila pengakuan dikaitkan dengan teori lima tingkat kebutuhan dari Maslow maka pengakuan merupakan bagian dari kebutuhan tingkat keempat. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan menjadi dominan Universitas Sumatera Utara dibutuhkan jika tiga tingkat kebutuhan lainnya telah terpenuhi, yaitu kebutuhan fisik, kabutuhan akan rasa aman dan kebutuhan sosial. Selain untuk mendorong pengembangan profesionalisme, Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan juga bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi seorang dokter, yang sangat penting untuk memenuhi tuntutan pasien dan tuntutan sistem pelayanan kesehatan, serta menjawab tantangan kemajuan ilmu kedokteran. PB IDI, 2007. Teori keadilan menyebutkan bahwa keadilan yang diterima seserang akan berimplikasi terhadap perilaku dan kinerja seseorang. Keadilan dalam hal ini menyangkut persepsi seseorang tentang perlakuan yang diterimanya dari orang lain. Persepsi seseorang tentang keadilan berpengaruh terhadap perilaku dan tindak tanduknya yang pada gilirannya menentukan motivasinya, terutama yang bersifat intrinsik, yang antara lain terlihat pada tingkat prestasi kerjanya Siagian, 2004.

5.3. Pengaruh Tanggung Jawab terhadap Implementasi Pengembangan

Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan Pada Dokter Pengujian statisik dengan menggunakan uji regresi linier menunjukkan bahwa variabel tanggung jawab tidak berpengaruh pada dokter di RSU Tanjung Pura terhadap implementasi dokter dalam Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan. Pemberian tanggung jawab yang lebih besar atau status yang lebih merupakan suatu pristise dengan skill yang lebih besar. Pada saat seseorang mau menerima tanggung jawab aktivitas kelompok, mereka melihat adanya peluang untuk melakukan hal-hal yang mereka inginkan, yaitu merasa bertanggung jawab Universitas Sumatera Utara menyelesaikan pekerjaannya. Jika orang mau melakukan sesuatu, mereka akan menemukan cara melakukannya Davis, 1995 Menurut Kusumastuti 2006 yang mengutip pendapat Wiradharma, ada beberapa prinsip moral dasar yang harus selalu dihayati dan diamalkan oleh setiap dokter sebagai seorang yang mengemban profesi luhur, yaitu: prinsip sikap baik, prinsip keadilan, prinsip hormat terhadap diri sendiri, prinsip hormat terhadap manusia sebagai personil dan kesadaran moral terhadap kewajiban. Pada dasarnya keikutsertaan dokter dalam mengimplementasi Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan merupakan bagian dari kewajiban dan tanggung jawab dokter. Menurut Undang Undang No.29 tahun 2004 pasal 51 tentang Praktik Kedokteran menyebutkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya dokter mempunyai kewajiban antara lain adalah : 1 Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien, 2 Merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan pemeriksaan atau pengobatan, 3 Turut merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal duania, 4 Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya, dan 5 Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau kedokteran gigi. Menurut Kusumastuti 2006 yang mengutip Komalawati menyebutkan bahwa perilaku profesional medis seharusnya bersifat Altruism, selalu mendahulukan kepentingan pasien daripada kepentingan sendiri, Accountability bertanggung jawab Universitas Sumatera Utara terhadap pasien atas pelayanan medis yang diberikan, terhadap masyarakat dalam masalah kesehatan masyarakat, dan terhadap profesi, mempunyai kewajiban untuk terus belajar dan berlatih dalam meningkatkan dan mempertahankan kompetensinya life long learning, Duty, harus selalu siap dan responsif jika dibutuhkan on call, menerima komitmen melayani dalam profesi dan dalam masyarakat, Honor and Integrity, selalu jujur, tulus dan berterus terang dalam berinteraksi dengan pasien dan profesi, Respect for Others, harus memperlihatkan hormat terhadap pasien dan keluarganya serta tin kerjanya dan etis. 5.4. Pengaruh Peluang untuk Maju terhadap Implementasi Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan Pada Dokter Pengujian statisik dengan menggunakan uji regresi linier menunjukkan bahwa variabel peluang untuk maju berpengaruh dengan nilai signifikansi 0,000. Dengan demikian semakin baik peluang atau kesempatan yang dimiliki dokter di RSU Tanjung Pura maka akan semakin baik implementasi dokter dalam program pengembangan pendidikan keprofesian berkelanjutan. Implementasi Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan membantu dokter dalam penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran kedokteran gigi. Melalui pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi IDI dan lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi pofesi IDI program ini memberi kesempatan bagi dokter untuk menambah wawasan dan pengetahuannya sehingga berimplikasi pada pelayanan kedokteran PB IDI, 2007. Sesuai dengan penelitian Maxwel 2004 yang menyebutkan bahwa motivasi diri self motivation adalah upaya membangun semangat diri dengan sugesti diri Universitas Sumatera Utara secara positif. Sugesti diri secara positif dapat dikembangkan dengan cara terus menerus mengembangkan sikap positif, pilihan-pilihan positif dan keputusan positif yang membangun diri dan orang lain. Motivasi diri bertujuan menjaga kestabilan sikap serta tekat untuk terus maju dan berprestasi. Motivasi diri seperti ini akan meredam gejolak-gejolak negatif dalam diri serta memberi kekuatan ganda menghadapi krisis hidup. Motivasi diri memberi tanda kematangan dan membangun tekat untuk bertahan serta maju dan sukses. Menurut pendapat Ilyas 2001 peningkatan kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain meliputi karakteristik individu, motivasi, gaji, keluarga, organisasi dan pengembangan karir. Menurut As ad 1995 kinerja secara umum dipahami sebagai suatu catatan keluaran hasil suatu fungsi jabatan kerja atau seluruh aktivitas kerjanya, dalam periode tertentu. Secara lebih singkat kinerja disebutkan sebagai suatu kesuksesan di dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Kinerja sendiri dalam pekerjaan yang sesungguhnya tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usahanya dan kesempatan. Jika dikaitkan dengan teori kebutuhan maka peluang untuk maju dapat disamakan dengan kebutuhan akan pertumbuhan yang menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi manusia untuk berperilaku tertentu. Teori dari Clayton ini menyebutkan bahwa perilaku terjadi karena adanya tiga kebutuhan utama core needs yaitu : kebutuhan-kebutuhan akan eksistensi existence needs, kebutuhan- kebutuhan untuk berhubungan dengan pihak lain relatedess needs dan kebutuhan- kebutuhan akan pertumbuhan growth needs Winardi, 2007. Universitas Sumatera Utara

5.5. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Implementasi Pengembangan