4.2 Data Monografi 4.2.1 Batas Wilayah
Batas-batas wilayah desa Sinonoan adalah sebagai berikut : a.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Hutabaringin b.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pintu Padang Jae c.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Aek Mual
4.2.2 Pemerintahan
Seperti pada umumnya sebuah desa di Indonesia dipimpin oleh seorang Kepala Desa, walaupun dibeberapa desa di Indonesia berbeda sebutan untuk desa,
seperti Aceh dipakai nama ”Gampong” atau ”Meunasah”. Ditanah Batak, sebutan desa disebut dengan ”Kuta” atau ”Huta”. Sementara didaerah Minang Kabau, desa
disebut dengan nama ”Nagari”, namun didaerah Kabupaten Mandailing Natal tetap disebut desa.
Sebutan Kepala Desa juga menggunakan istilah yang sama, seorang Kepala Desa dipilih langsung oleh warga desanya. Dalam menjalankan roda pemerintahan
Kepala Desa Sinonoan dibantu oleh sekretaris desa dan beberapa kaur yang bekerja sesuai fungsi masing – masing. Lebih jelasnya seperti dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Struktur Organisasi Desa Sinonoan Kecamatan Siabu Kab. Madina
Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI DESA SINONOAN
KECAMATAN SIABU KEPALA DESA
BARANI BATUBARA
SEKRETARIS DESA TAMBANGAN MATONDANG
KAUR PEMERINTAHAN AKHIRUDDIN
KAUR PEMBANGUNAN ASMAR EFENDI
KAUR KEMASYARAKATAN
M. YAKMUR LUBIS
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Sinonoan bulan Maret tahun 2009 yaitu 1. 115 jiwa, yang terdiri dari 525 jiwa laki – laki dan 590 jiwa perempuan. Sementara jumlah
penduduk menurut umur di Desa Sinonoan dapat dilihat dalam tabel.
4.2.4.1 Anggota Keluarga Menurut Kelompok Umur
Tabel 1 Anggota Keluarga Menurut Kelompok Umur
Usia Orang
Persen
Bayi K 1 tahun Balita 1 – K 5 tahun
Usia 5 – 6 tahun Laki - laki Usia 7 – 15 tahun
Perempuan Usia 7 – 15 tahun Usia 16 – 21 tahun
Usia 22 – 59 tahun
60 tahun keatas
15 104
58 130
132 169
536
70
1,23 8,56
4,77 10,87
10,70 13,92
44,15 5,76
Jumlah 1.214
100 Sumber : Kantor Kepala Desa, 2011
Komposisi penduduk di Desa Sinonoan berdasarkan usia dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Kelompok usia belum produktif usia 0-15 tahun yaitu sebanyak 439.
2. Kelompok usia produktif usia 16-59 tahun yaitu sebanyak 705.
3. Kelompok usia tidak produktif usia 60 tahun yaitu sebanyak 70.
Dari data diatas terlihat bahwa usia 22 – 59 tahun mendominasi penduduk Desa Sinonoan. Sementara usia anak – anak tampak menurun. Data ini juga dapat
membuktikan bahwa angka usia harapan hidup di Desa Sinonoan bisa dikatakan kecil begitu juga dengan angka kelahiran.
4.2.4.2 Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 2 Menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat
Pendidikan Jiwa
Persen
1 2
3 4
Tidak tamat SD Tamat SD – SLTP
Tamat SLTA Perguruan Tinggi
58 199
37 13
18,98 64,82
12,05 4,23
Jumlah 307
100 Sumber : Kantor Kepala Desa, 2011
Sumber daya manusia dan keberhasilan pembangunan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keberhasilan pelaksanaan pembangunan sangat ditentukan
oleh kualitas sumber daya manusianya yang dapat menentukan arah pembangunan
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Kualitas manusia dalam pembanguan dapat dilihat dari latar belakang pendidikan dan keterampilan yang dimilikinya. Hal ini dapat diperoleh melalui jalur
pendidikan yang bersifat formal maupun informal, juga tidak tertutup kemungkinan dari pengalaman yang didapat dari dunia luar.
Berdasarkan data dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan di Desa Sinonoan berpariasi pada umumnya penduduk mempunyai tingkat pendidikan
yang rendah. Hal ini ada pengeruhnya dari pihak orang tua yang tidak memperdulikan pendidikan anaknya, karena orang tua lebih memilih anaknya bekerja untuk
membantu menambah penghasilan keluarga dari pada sekolah. Rendahnya tingkat ekonomi juga yang menyebabkan tidak dapat melanjutkan
pendidikan ke yang lebih tinggi, sehingga tingkat pendidikan yang melanjutkan keperguruan tinggi sangat rendah.
Universitas Sumatera Utara
4.2.4.3 Kepala Keluarga Menurut Status Pekerjaan
Tabel 3 Menurut Status Pekerjaan
Status Pekerjaan Orang
Persen
Bekerja Tidak Bekerja
276 23
92,30 7,69
Jumlah 299
100 Sumber : Kantor Kepala Desa, 2011
Seperti desa pada umumnya di Indonesia. Desa Sinonoan yang merupakan desa dataran rendah sangat menggantungkan hidupnya pada pertanian. Disamping
menggantungkan hidupnya pada pertanian masyarakat juga bekerja atau berusaha disektor informal, yaitu sebagai pedagang, supir, kuli bangunan, dan lain - lain yang
menjadi pilihan beberapa masyarakat. Pertanian di Desa Sinonoan masih sangat jauh dari harapan masyarakat.
Idealnya biaya tanaman dengan hasil panen tidak sebanding panennya, walaupun demikian bukan berarti mereka meninggalkan pekerjaannya sebagai petani. Hasil
yang didapat dari bertani itu sekali dalam jangka waktu 6 bulan, tergantung jenis padi yang mereka tanam. Sebagian masyarakat, lahan sawahnya ditanami dengan pohon
cokelat, karet, dan pohon pisang, namun demikian hasil yang didapat masih jauh dari harapan masyarakat, karena lahan yang mereka gunakan adalah bekas sawah dan
merupakan dataran rendah, sehinggga banyak yang berprofesi sebagai pedagang, yang didukung adanya pasar setiap hari Rabu di Desa Sinonoan.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5 Sarana dan prasarana
Layaknya sebuah desa tentunya harus dilengkapi dengan beberapa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sarana dan prasarana ini sangat
dibutuhkan untuk menunjang aktifitas - aktifitas baik ekonomi maupun aktifitas pendidikan dan kesehatan maupun agama, sehingga dengan sarana ini masyarakat
bisa hidup dengan lebih mudah dan berkualitas. Di indonesia biasanya pembangunan itu sifatnya sentralisasi, sehingga desa
cenderung menjadi anak tiri pembangunan. Maka tidak heran jika sarana dan prasarana di desa sangat minim dan sangat kurang. Berikut ini sarana prasarana yang
tersedia di Desa Sinonoan.
Tabel 4 Sarana dan prasarana
No Nama
Jumlah 1
2 3
4 SD
SMK Mesjid
Puskesmas 1
1 1
1 Jumlah
4
Dari data di atas tampak bahwa jumlah sarana dan prasarana di Desa Sinonoan lumayan terpenuhi jika dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Dimana
sekolah sudah hampir terpenuhi, tinggal SMP saja yang tidak ada di Desa Sinonoan
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Untuk mengenyam pendidikan SMP, mereka harus pergi ke Ibu Kota Kecamatan Siabu. Dalam bidang kesehatan, masyarakat Desa Sinonoan lebih percaya
berobat kepada mantri dari pada ke puskesmas, karena di Desa sinonoan ada satu mantri. Bukan masyarakat Desa Sinonoan saja yang berobat kepada mantri ini, tetapi
banyak masyarakat yang datang dari desa – desa lain, ini menunjukkan betapa hebatnya mantri ini dalam bidang pengobatan.
4.3 Profil Kelompok Simpan Pinjam Perempuan Desa Sinonoan Kecamatan Siabu
Ada beberapa program pembangunan yang dilaksanakan dengan mekanisme pelaksanaan yang bertumpu pada masyarakat, yaitu bantuan disalurkan langsung
kepada masyarakat. Dalam kaitan ini dikembangkan modal pembangunan kelembagaan masyarakat yang berkelanjutan yang merupakan prinsip pembangunan
yang partisipatif yaitu upaya untuk meningkatkan rasa percaya diri dari segenap unsur masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Program tersebut terdiri dari Program
Inpres Desa Tertinggal IDT dan dimantapkan dalam Program Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal P3DT , program dilanjutkan dengan
Program Pengembangan Kecamatan PPK . Pelaksanaan PNPM MP tahun 2007 dimulai dengan Program Pengembangan
Kecamatan PKK sebagai dasar pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan beserta program pendukungnya seperti PNPM Generasi: Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan P2KP sebagai dasar bagi pengembangan pemberdayaan masyarakat di perkotaan: dan Percepatan
Universitas Sumatera Utara