BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Program
Program adalah produk yang dihasilkan dari seluruh kegiatan perencanaan, program dapat juga diartikan sebagai pernyataan tertulis mengenai
a. Situasi wilayah
b. Masalah yang dihadapi
c. Tujuan yang ingin dicapai
d. Cara mencapai tujuan, yaitu perencanaan kerja yang berisi pertanyaan-
pertanyaan tentang apa yang dilakukan, siapa yang melakukan, kapan dilakukan, bagaimana cara melakukan, mengapa dilakukan, dan dimana hal
tersebut dilakukan. Menurut Martinez 1985 , perencanaan program merupakan upaya
perumusan, pengembangan, dan pelaksanaan program-program. Disebutkan pula bahwa perencanaan program merupakan proses yang berkelanjutan melalui semua
warga masyarakat, penyuluhan, dan para ilmuwan untuk memusatkan pengetahuan dan keputusan-keputusan dalam mencapai pembangunan yang lebih ter arah dan
mantap Martinez, 1985 dalam buku Setiana, 2005: 70 .
2.2 Pemberdayaan Masyarakat
Guna memudahkan dalam memahami pengertian pemberdayaan masyarakat, maka perlu diketahui terlebih dahulu arti pemberdayaan dan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1 Pengertian Pemberdayaan
Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan berasal dari kata power kekuasaan atau pemberdayaan . Pemberdayaan menunjukkan pada
kemampuan orang. Khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam a memenuhi kebutuhan dasarnya
sehingga mereka memiliki kebebasan, dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari
kesakitan; b menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa
yang mereka perlukan; dan c berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
Dengan demikian, pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan
atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan
menunjukkan pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial ; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai
pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri,
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya Suharto, 2009 : 57-58 .
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Pengertian Masyarakat
Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya
bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan. Melainkan unsur-unsur
kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berintekrasi menurut suatu sistem adat-
istiadat tertentu, yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Untuk arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial,
mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Mirip jiwa manusia, yang dapat diketahui, pertama melalui kelakuan dan perbuatannya sebagai penjelmaannya yang
lahir, kedua melalui pengalaman batin dalam roh manusia perseorangan sendiri Soelaeman, 2006: 122 .
2.2.3 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat sebenarnya mengacu kapada kata empowerment, yaitu sebagai upaya untuk mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki sendiri
oleh masyarakat. Jadi pendekatan pemberdayaan masyarak titik beratnya adalah penekanan pada pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang
mengorganisir diri mereka sendiri. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang demikian diharapkan dapat memberi peranan kepada individu bukan sebagai obyek,
tetapi justru sebagai subyek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan dan kehidupan masyarakat secara umum Setiana, 2002.
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya, memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat yang dalam kondisi sekarang tidak
mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Dalam kerangka pemberdayaan masyarakat yang terpenting adalah dimulai dengan
bagaimana cara menciptakan kondisi, suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang. Dalam mencapai tujuan pemberdayaan,
berbagai upaya dapat dilakukan melalui berbagai macam strategi, di antara strategi tersebut adalah modernisasi yang mengarah pada perubahan struktur sosial, ekonomi
dan budaya yang bersumber pada peran serta masyarakat setempat. Prioritas utama program pemberdayaan masyarakt adalah terciptanya kemandirian, yang artinya
masyarakat diharapkan mampu menolong dirinya sendiri dalam berbagai hal, terutama yang menyangkut kelangsungan hidupnya.
Dalam konsep pemberdayaan masyarakat, perlu diketahui potensi atau kekuatan yang dapat membantu proses perubahan agar dapat lebih cepat dan terarah,
sebab tanpa adanya potensi atau kekuatan yang berasal dari masyarakat itu sendiri maka seseorang, kelompok, organisasi atau masyarakat akan sulit bergerak untuk
melakukan perubahan. Kekuatan pendorong ini di dalam masyarakat harus ada atau bahkan diciptakan lebih dulu pada awal proses perubahan dan harus dapat
dipertahankan selama proses perubahan tersebut berlangsung Setiana, 2005 : 5-6 .
Universitas Sumatera Utara
2.3 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan 2.3.1 PNPM Mandiri Perdesaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan
masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan.
PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan PPK yang telah dilaksanakan sejak 1998.
PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan secara resmi oleh Presiden RI pada 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Dalam pelaksanaannya, program ini
memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan. Program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat kelembagaan lokal,
pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat BLM kepada masyarakat secara langsung. Besaran dana BLM yang dialokasikan sebesar
Rp750 juta sampai Rp3 miliar per kecamatan, tergantung jumlah penduduk. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat
dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan
paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya. Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan Direktorat
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa PMD, Departemen Dalam Negeri. Program ini
Universitas Sumatera Utara
didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD,
dana hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Dunia http:id.wikipedia.orgwikiPNPM_Mandiri_Pedesaan diakses pada tanggal 29
september 2010 pukul 11:15 .
2.3.2 Visi dan Misi PNPM Mandiri Perdesaan
Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin pedesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya
kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber
daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan.
Misi PNPM Mandiri Perdesaan adalah : 1.
Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya 2.
Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif 3.
Pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal 4.
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana, sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat
5. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 Tujuan PNPM Mandiri Perdesaan
Tujuan umum PNPM Mandiri Perdesaan adalah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan dengan mendorong
kemandirian dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. Tujuan khususnya meliputi :
a. Meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan
atau kelompok perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pelestarian pembangunan.
b. Melembagakan pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan
sumber daya lokal. c.
Mengembangkan kapasitas pemerintahan desa dalam memfasilitasi pengelolaan pembangunan partisipatif.
d. Menyediakan prasarana sarana sosial dasar ekonomi yang diperioritaskan oleh
masyarakat. e.
Melembagakan pengelolaan dana bergulir. f.
Mendorong terbentuk dan berkembangnya kerjasama antara desa. g.
Mengembangkan kerja sama antar pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan.
2.3.5 Prinsip Dasar PNPM Mandiri Perdesaan
Sesuai dengan pedoman umum, PNPM Mandiri Perdesaan mempunyai prinsip atau nilai-nilai dasar yang selalu menjadi landasan atau acuan dalam setiap
pengambilan keputusan maupun tindakan yang akan diambil dalam pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
rangkaian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Nilai-nilai tersebut diyakini mampu mendorong terwujudnya tujuan PNPM Mandiri Perdesaan, prinsip-prinsip itu
meliputi : a.
Bertumpu pada pembangunan manusia. Masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia dari pada
pembangunan fisik semata b.
Otonomi.masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tampa intervensi negatif dari luar
c. Desentralisasi. Memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk
mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kapasitas masyarakat
d. Beriorientasi pada masyarakat miskin. Segala keputusan yang diambil berpihak
kepada masyarakat miskin e.
Partisipasi. Masyarakat berperan secara aktif dalam proses atau alur tahapan program dan pengawasannya, melalui dari tahap sosialisasi, perencanaan,
pelaksanaan, dan pelestarian kegiatan dengan memberikan sumbangan tenaga, pikiran, atau dalam bentuk material
f. Kesetaraan dan keadilan gender. Masyarakat baik laki-laki dan perempuan
mempunyai kesetaraan dalam perannya disetiap tahapan program dan dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan, kesetaraan juga dalam pengertian
kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik g.
Demokratis. Masyarakat mengambil keputusan pembangunan secara musyawarah dan mufakat
Universitas Sumatera Utara
h. Trasparansi dan akuntabel. Masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi
dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapan dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggung jawabkan baik secara
moral, teknis, legal, maupun administrative i.
Prioritas. Masyarakat memilih kegiatan yang di utamakan dengan mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk pengantasan
kemiskinan j.
Keberlanjutan. Bahwa dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem pelestariannya PTO PNPM Mandiri Perdesaan, 2010: 2-4 .
2.3.6 Jenis Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan
Lingkup kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan pada prinsipnya adalah peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin perdesaan secara
mandiri melalui peningkatan partisipasi masyarakat terutama masyarakat miskin, kelompok perempuan dan komunitas kelompok yang terpinggirkan , meningkatnya
kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintahan, meningkatnya modal sosial masyarakat serta inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
Universitas Sumatera Utara
Usulan kegiatan yang dapan di danai dalam PNPM Mandiri Perdesaan dapat diklasifikasikan atas 4 jenis kegiatan yang meliputi :
1. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat
memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin.
2. Peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan termasuk kegiatan
pelatihan pengembangan keterampilan masyarakat. 3.
Kegiatan peningkatan kapasitas keterampilan kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal
4. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk kelompok perempuan SPP
2.4 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan Bidang Simpan Pinjam Perempuan SPP
Kegiatan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan SPP merupakan kegiatan pemberian permodalan untuk kelompok perempuan yang mempunyai
kegiatan simpan pinjam.
2.4.1 Tujaun PNPM Mandiri Perdesaan Simpan Pinjam
a. Tujuan umum
Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi kegiatan simpan pinjam perdesaan, kemudahan akses pendanaan usaha skala mikro,
pemenuhan kebutuhan pendanaan sosial dasar, dan memperkuat kelembagaan
Universitas Sumatera Utara
kegiatan kaum perempuan serta mendorong pengurangan rumah tangga miskin dan penciptaan lapangan kerja.
b. Tujuan khusus
- Mempercepat proses pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha ataupun sosial
daras -
Memberikan kesempatan kaum perempuan meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui pendanaan modal usaha.
- Mendorong penguatan kelembagaan simpan pinjam oleh kaum perempuan.
2.4.2 Ketentuan Dasar
a. Kemudahan, artinya masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan
pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan. b.
Terlembagakan, artinya dana kegiatan SPP disalurkan melalui kelompok yang sudah mempunyai tata cara dan prosedur yang baku dalam pengelolaan simpan
dan pengelolaan pinjam. c.
Keberdayaan, artinya proses pengelolaan didasari oleh keputusan yang professional oleh kaum perempuan dengan mempertimbangkan pelestarian dan
pengembangan dana bergulir guna meningkatkan kesejahteraan. d.
Pengembangan, artinya setiap keputusan pendanaan harus berorientasi pada peningkatan pendapatan sehingga meningkatkan pertumbuhan aktivitas ekonomi
masyarakat pedesaan.
Universitas Sumatera Utara
e. Akuntabilitas, artinya dalam melakukan pengelolaan dana bergulir harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
2.4.3 Sasaran Program
Sasaran program adalah rumah tangga miskin yang produktif yang memerlukan pendanaan kegiatan usaha ataupun kebutuhan sosial dasar melalui
kelompok simpan pinjam perempuan yang sudah ada di masyarakat.
2.4.4 Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan SPP adalah memberikan dana pinjaman sebagai tambahan modal kerja bagi kelompok kaum perempuan yang mempunyai pengelolaan dana
simpanan dan pengelola dana pinjaman Penjelasan IV:jenis dan proses pelaksanaan bidang kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan, 2009: 1 58 .
2.5 Sosial Ekonomi Masyarakat
Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur sisoal
masyarakat. Pemberian posisi ini disertai dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh sipembawa status. Tingkat sosial merupakan faktor non
ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin. Sedangkan tingkat ekonomi seperti pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi.
Kehidupan sosial ekonomi harus dipandang sebagai sistem sosial, yaitu satu keseluruhan bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam satu
Universitas Sumatera Utara
kesatuan. Kehidupan sosial adalah kehidupan bersama manusia atau kesatuan manusia yang hidup dalam pergaulan. Interaksi ini pertama terjadi pada keluarga ada
terjadi hubungan antara ayah, ibu, dan anak. Dari adanya interaksi antara anggota keluarga maka akan muncul hubungan dengan masyarakat luar.
Melly G. Tan mengatakan untuk melihat kedudukan sosial ekonomi adalah pekerjaan, penghasilan, dan pendidikan. Berdasarkan ini masyarakat dapat
digolongkan kedalam kedudukan sisoal ekonomi rendah, sedang, dan tinggi seperti di bawah ini :
a. Golongan masyarakat berpenghasilan rendah, yaitu masyarakat yang menerima
pendapatan lebih rendah dari keperluan untuk memenuhi tingkat hidup minimal mereka perlu mendapatkan pinjaman dari orang lain.
b. Golongan masyarakat perpenghasilan sedang, yaitu pendapatan harga cukup
untuk memenuhi kebutuhan pokok dan tidak dapat menabung. c.
Golongan masyarakat berpendapatan tinggi, yaitu selain dapat memenuhi kebutuhan pokok, juga sebagian dari pendapatan itu dapat ditabungkan dan
digunakan untuk kebutuhan yang lain.
2.6 Pengertian Desa