3. Jenis pangan adalah keanekaragaman dari bahan makanan yang dikonsumsi oleh
anak sekolah dasar selama 2x24 jam dengan menggunakan formulir food recall. 4.
Frekuensi makan adalah berapa kali setiap jenis bahan makanan yang dikonsumsi anak sekolah dasar, yaitu 1-3x sehari, 4-5x seminggu, 1-3x seminggu, jarang,
tidak pernah. 5.
Tingkat kecukupan gizi adalah banyaknya zat gizi berupa energi dan protein yang dikonsumsi anak sekolah dasar dalam sehari dibandingkan dengan AKG.
6. Status gizi adalah keadaan yang dapat memberikan petunjuk tentang keadaan gizi
anak penderita karies gigi di sekolah dasar yang di ukur secara antropometri dengan indeks BBTB, TBU, BBU.
3.7. Aspek Pengukuran
1. Karies Gigi
d. Karies superficialis ringan dimana karies baru mengenai enamel saja,
sedangkan dentin belum terkena. Biasanya penderita belum terasa sakit ngilu. e.
Karies media sedang dimana karies sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengah dentin. Biasanya perasaan ngilu baru ada pada waktu
makan makanan asam, manis dan dingin. f.
Karies propunda berat dimana sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa.
2. Data frekuensi makan diolah menjadi 5 jenis yaitu: : 1-3x sehari, 4-5x seminggu,
1-3x seminggu, jarang, tidak pernah, dengan menggunakan formulir food frequency.
Noverini E. Damanik : Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009, 2010.
3. Recall 24 jam selama dua hari berturut-turut dikonversikan menjadi zat gizi
energi dan protein dan dihitung zat gizi yang dikonsumsi, hasilnya dibandingkan dengan DKGA Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan , dengan menggunakan
rumus:
Dimana: TK = Tingkat kecukupan
K = Konsumsi KC = Konsumsi yang dianjurkan
Hasil analisa bahan makanan selama dua hari akan di hitung rata-rata konsumsi energi dan proteinnya, kemudian dibandingkan dengan angka
kecukupan energi dan protein dapat digolongkan atas Supariasa, 2002 : a.
≥ 100 AKG : Baik
b. 80-99 AKG : Sedang
c. 70-80 AKG : Kurang
d. 70 AKG : Defisit
4. Status gizi anak sekolah dasar diperoleh melalui pengukuran antropometri tinggi badan menurut umur TBU, berat badan menurut umur BBU dan berat badan
menurut tinggi badan BBTB dengan menggunakan standar WHO 2005 dalam skor simpangan baku standart deviation score = Z- score dengan rumus
Depkes RI, 2008: 100
x KC
K TK
=
Noverini E. Damanik : Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009, 2010.
Kategori berdasarkan BBU yaitu : a.
Normal :
≥ -2 SD sd ≤ 2 SD b.
Kurang :
≥ -3 SD sd -2 SD c.
Sangat kurang : -3 SD
d. Lebih
: 2 SD sd ≤ 3 SD periksa BBTB nya
e. Lebih
: 3 SD periksa BBTB nya Kategori berdasarkan TBU yaitu :
a. Normal
: ≥ -2 SD sd ≤ 2 SD
b. Pendek
: ≥ -3 SD sd -2 SD
c. Sangat pendek
: -3 SD d.
Tinggi : 2 SD sd
≤ 3 SD e.
Sangat Tinggi : 3 SD
Kategori berdasarkan BBTB yaitu : a.
Sangat Kurus : -3 SD
b. Kurus
: ≥ -3 SD sd -2 SD
c. Normal :
≥ -2 SD sd ≤ 2 SD d.
Gemuk : 2 SD sd
≤ 3 SD e.
Sangat gemuk : 3 SD
Rujukan Baku
Simpangan Nilai
Rujukan Baku
Median Nilai
Subyek Individu
Nilai Score
Z −
= −
Noverini E. Damanik : Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009, 2010.
3.8. Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1. Pengolahan Data