Latar Belakang Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karies gigi pada manusia merupakan salah satu penyakit yang sangat luas penyebarannya, diperkirakan 90 lebih banyak melanda anak-anak daripada usia dewasa dan usia lanjut. Secara umum diterima alasan bahwa terjadinya karies gigi akibat dari kebiasaan makan yang salah, terutama karena seringnya mencerna makanan yang mengandung sukrosa Koswara, 2007. Karies gigi masih merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut di dunia, bahkan di negara-negara industri. Di negara-negara yang sedang berkembang ada kecenderungan peningkatan prevalensi karies gigi sebagai akibat meningkatnya konsumsi gula dan kurangnya pemanfaatan fluor. Keterbatasan akses pelayanan kesehatan gigi di negara yang sedang berkembang menyebabkan gigi yang karies tersebut dibiarkan tanpa perawatan atau dicabut sekedar menghilangkan rasa sakit. Karies gigi menjadi penting dalam dunia kedokteran gigi karena karies gigi dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jika dibiarkan berlanjut akan merupakan sumber infeksi dalam mulut sehingga menyebabkan keluhan rasa sakit. Kondisi ini tentu saja akan mengurangi frekuensi kehadiran anak ke sekolah atau meningkatkan hari absensi anak-anak serta mengganggu konsentrasi belajar, mempengaruhi nafsu makan dan intake gizi sehingga dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan yang pada gilirannya akan mempengaruhi status gizi anak yang berimplikasi pada kualitas sumber daya. Khususnya pada anak-anak terutama pada Noverini E. Damanik : Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009, 2010. usia sekolah dasar, struktur giginya termasuk jenis gigi bercampur yaitu antara gigi sulung dan gigi permanen yang rentan terjadinya karies gigi Saleh, 2006. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga SKRT, 2004 yang dikutip oleh Pintauli 2008, prevalensi karies di Indonesia mencapai 90,05 dan ini tergolong lebih tinggi dibanding dengan negara berkembang lainnya. Karies menjadi salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut masyarakat Indonesia. Menurut penelitian Nizel 1981 pada anak umur 6 tahun di Inggris yang dikutip oleh Kosasih 2007 menguraikan bahwa makanan manis yang berbentuk lunak dan lengket dapat berpengaruh langsung terhadap terjadinya penyakit karies gigi. Beliau juga menguraikan tentang adanya hubungan antara zat gizi seperti vitamin dan mineral, protein hewani dan nabati, serta karbohidrat yang terkandung dalam makanan sehari-hari dapat mempengaruhi terjadinya penyakit karies gigi. Hal ini perlu mendapat perhatian tidak hanya nutrisi saja, tetapi cara mengonsumsi jenis makanan dan waktu pemberian, karena semua ini akan mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut. Hasil penelitian Wulansari 2008 juga menyatakan bahwa terdapat hubungan antara jenis dan frekuensi makanan dan minuman bergula dengan status kesehatan gigi. Sedangkan hasil penelitian Sari 2009 dengan menggunakan uji Chi Square menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan karies gigi. Berdasarkan penelitian Junaidi 2004, pengaruh karies gigi pada anak dapat menimbulkan gangguan dalam proses pencernaan dan kesulitan makan yang menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam hasil penelitiannya dikatakan bahwa ada hubungan karies gigi dengan status gizi anak Noverini E. Damanik : Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009, 2010. sekolah dasar, dan ada hubungan karies gigi dengan tingkat konsumsi energi dan protein pada anak sekolah dasar. Hasil penelitian Sasiwi 2004 juga dikatakan bahwa akibat dari karies gigi adalah terganggunya fungsi pengunyahan mastikasi. Akibat gangguan pengunyahan dapat berpengaruh terhadap asupan makanan. Dengan demikian diduga adanya gangguan pengunyahan tersebut dapat berpengaruh terhadap satus gizi. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat keparahan karies dengan status gizi. Dengan demikian gigi yang sakit akan mempengaruhi status gizi melalui mekanisme terganggunya fungsi pengunyahan. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa makanan jajanan yang paling banyak dijual di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei ini adalah makanan bergula seperti permen, es krim, roti, donat dan coklat. Semua makanan jajanan ini sangat memicu terjadinya karies gigi apalagi tidak disertai dengan kebersihan gigi yang baik. Data yang di dapat dari Puskesmas Kecamatan Panei bahwa pada tahun 2008 terdapat sekitar 68 anak yang menderita karies gigi kelas IV, V, VI di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei. Pada saat survei pendahuluan yang telah di lakukan, terdapat sekitar 72 anak yang menderita karies gigi dari murid kelas IV, V dan VI yang diperiksa oleh dikoter gigi. Hal ini menunjukkan bahwa masih tingginya prevalensi yang menderita karies gigi di sekolah tersebut, dan berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang gambaran konsumsi makanan dan status gizi pada anak penderita karies gigi di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009. Noverini E. Damanik : Gambaran Konsumsi Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Penderita Karies Gigi Di SDN 091285 Panei Tongah Kecamatan Panei Tahun 2009, 2010.

1.2. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan Perilaku Konsumsi Makanan dengan Status Gizi PNS BAPPEDA Kabupaten Langkat Tahun 2015

2 60 126

Gambaran Kecenderungan Status Gizi Anak Baru Masuk Sekolah Dasar Di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2007-2010

2 41 132

Efektivitas Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) Di Puskesmas Panei Tongah Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Di Puskesmas Panei Tongah Kabupaten Simalungun)

21 141 102

Pola Erupsi Gigi Permanen Pada Anak Etnis Tionghoa Sekolah Dasar Perguruan Buddhis Bodhicitta, Medan

3 76 106

Penilaian Status Gizi Setelah Terapi Besi Pada Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Anemia Defisiensi Besi

0 62 70

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 4 15

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DAN STATUS GIZI ANAK TK Hubungan Konsumsi Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak Tk Pembina Mojosongo Surakarta.

0 3 17

PERSEBARAN KERENTANAN BAHAYA BANJIR DI KELURAHAN PANEI TONGAH KECAMATAN PANEI KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 1 24

PERBEDAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR YANG MENDERITA KARIES GIGI DAN TIDAK Perbedaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Karies Gigi Dan Tidak Menderita Karies Gigi Di Sekola

0 0 17

PERBEDAAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR YANG MENDERITA KARIES GIGI DAN TIDAK MENDERITA KARIES Perbedaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Yang Menderita Karies Gigi Dan Tidak Menderita Kari

0 1 16