Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008.
USU Repository © 2009
ing udara
lb air
lb P
P P
v v
ker 028699
, 3196
, 1
92 ,
29 3196
, 1
622 ,
. 622
,
= −
× =
− =
ω
• Udara keluar pada temperatur dry-bulb = 35,6
o
C 96,08
o
F dan RH = 90 Dari tabel sifat termodinamik uap air pada standar tekanan atmosfer 14,696 psia
29,92 inHg [L.10], tekanan parsial saturasi pada temperatur 96,08
o
F adalah P
sat
= 1,7138 inHg. Tekanan parsial aktual dapat diperoleh dengan rumus:
P
v
= RH . P
sat
= 95 . 1,7138 = 1,6281 inHg.
Kelembaban absolut dapat diperoleh dengan rumus:
ing udara
lb air
lb P
P P
v v
ker 03649
, 1,6281
92 ,
29 1,6281
622 ,
. 622
,
= −
× =
− =
ω
6.4.4.2. Temperatur Air pada Menara Pendingin
Kondisi air pada menara pendingin diukur dengan termometer dengan mengukur temperatur air masuk ke menara pendingin dan air keluar menara
pendingin. Kondisi air pada menara pendingin adalah sebagai berikut: •
Air masuk ke menara pendingin pada temperatur 36
o
C 96,8
o
F. •
Air keluar dari menara pendingin pada temperatur 30
o
C 86
o
F.
6.4.5. Massa Air Persatuan Massa Udara Kering
Pada menara pendingin berlaku persamaan massa dan persamaan neraca energi dan persamaan neraca massa yaitu:
• Persamaan neraca energi:
fB B
v g
fA A
v g
h W
h h
h W
h h
+ +
= +
+
2 2
2 .
1 1
1
. .
ω ω
• Persamaan neraca massa:
B A
W W
− =
−
1 2
ω ω
Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008.
USU Repository © 2009
• Dimana
1 2
1 2
T T
c h
h
p g
g
− =
−
dengan c
p
= 0,24 Btulb.
o
F s harga c
p
udara kering
• h
v
= entalpi uap air diambil dari nilai h
g
tabel uap •
h
w
= entalpi air sirkulasi diambil dari nilai h
f
tabel uap
Gambar 6.6. Bagan menara pendingin
Sehingga persamaan neraca energi di atas dapat ditulis sebagai berikut:
fB A
g p
fA A
g
h W
h T
T C
h W
h ]
[ .
.
1 2
2 2
1 2
. 1
1
ω ω
ω ω
− −
+ +
− =
+
dimana: = kelembaban absolut = massa uap air persatuan massa udara kering
1
= kelembaban absolut udara masuk = 028699 ,
lb airlb udara kering
2
= kelembaban absolut udara keluar = 03649 ,
lb airlb udara kering h
g1
= entalpi uap air masuk = h
g 96,08 o
F
dari tabel sifat termodinamik air jenuh pada lampiran [L16] =1102,98 Btulb air
h
g2
= entalpi uap air keluar = h
g 96,08 o
F
dari tabel sifat termodinamik air jenuh pada lampiran [L.10]. =1102,98 Btulb air
1 lb
m
udara kering, hg
2 2
, hg
2
1 lb
m
udara kering, hg
1 1
, hg
1
W
A
hf
A
W
B
hf
B
B A
2
1 Udara dingin
masuk
Air dingin keluar
Air panas masuk
Udara panas keluar
Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008.
USU Repository © 2009
W
A
= massa air persatuan massa udara kering masuk lb airlb udara kering W
B
= massa air persatuan massa udara kering keluar lb airlb udara kering c
p
= kapasitas kalor udara kering = 0,24 Btulb.
o
F T
1
= suhu udara masuk ke menara pendingin = 96,08
o
F T
2
= suhu udara keluar dari menara pendingin = 96,08
o
F h
fA
= entalpi air masuk ke menara pendingin = h
f 96,8 o
F
dari tabel sifat termodinamik air jenuh pada lampiran [L.10] = 64,8 Btulb air
h
fB
= entalpi air keluar ke menara pendingin = h
f 86 o
F
dari tabel sifat termodinamik air jenuh pada lampiran [L.10] = 54,05 Btulb air
Maka:
6.4.6. Kebutuhan Udara pada Menara Pendingin