Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Maka:
10 0266
, 2
20266 ,
66 ,
202 .
1 ,
3 5
s m
gpm gpm
V
drift −
× =
=
6.4.8.3. Banyaknya Pemakaian Air Tambahan
Banyaknya pemakaian air tambahan dapat diperoleh dengan cara: Makeup water =
drift evaporated
V V
+
dimana : Makeup water = banyaknya air tambahan menara pendingin gpm
evaporated
V
= volume air yang menguap gpm = gpm
416 ,
2
drift
V
= volume air hanyutan gpm = 0,20266 gpm Maka:
Makeup water = 2,081 + 0,20266 = 2,28366 gpm 1,444 x 10
-4
m
3
s
6.4.9. Perhitungan Dimensi Menara Pendingin 6.4.9.1. Diameter dan Tinggi Menara Pendingin
Diameter menara pendingin yang dirancang adalah sesuai dengan Katalog Liang Chi Industry Co., LTD. Lampiran [L.18] untuk kapasitas aliran air 687 gpm
dengan mengacu pada hasil perhitungan kapasitas aliran air
a
V
= 373,37 gpm pada subbab 6.2.3. Menara pendingin yang dirancang mempunyai spesifikasi seperti
Menara Pendingin Tipe LBC 200 dari Katalog Liang Chi Industry Co.,LTD. yaitu sebagai berikut:
• Kapasitas aliran air: 687 gpm
• Dimensi:
- Tinggi menara pendingin H: 2990 mm 117
3 4
in -
Diameter menara pendingin D: 3770 mm 148
2 5
in
6.4.9.2. Luas dan Tinggi Lubang Udara Inlet Louver
Luas lubang udara inlet louver adalah tempat masuknya udara ke menara pendingin. Luas menara pendingin dapat dicari dengan persamaan:
u u
louver inlet
v V
A
= dimana:
louver inlet
A
= luas inlet louver m
2
Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008.
USU Repository © 2009
u
V
= kapasitas aliran udara disesuaikan dengan kapasitas aliran pada menara pendingin tipe LBC 200 lampiran [L.18]
= 1250 m
3
menit 42780 cfm
u
v = kecepatan udara
= 7,5 mph 201,25 mmenit Maka:
2 3
211 ,
6 25
, 201
1250 m
menit m
menit m
A
louver inlet
= =
Luas menara pendingin merupakan hasil perkalian keliling menara dengan tinggi inlet louver, sehingga tinggi inlet louver dapat dihitung dengan cara berikut ini:
D A
t t
D A
louver inlet
i i
louver inlet
. .
. π
π =
=
dimana:
louver inlet
A
= luas inlet louver m
2
D = diameter menara pendingin = 3770 mm 3,77 m
t
i
= tinggi inlet louver Maka:
524 524
, 77
, 3
. 211
, 6
2
mm m
m m
t
i
= = π
6.4.9.3. Diameter Kepala Sprinkler Sprinkler Head
Kepala sprinkler sprinkler head dan pipa sprinkler sprinkler pipe merupakan bagian dari menara pendingin yang berfungsi mengalirkan air secara
merata. Dalam hal ini kepala sprinkler yang dirancang terbuat dari Aluminium alloy.
Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Gambar 6.7. Kepala sprinkler head sprinkler dan pipa sprinkler sprinkler pipe
Keterangan: D
h
= diameter kepala sprinkler mm Kapasitas aliran air pada kepala sprinkler adalah sebagai berikut:
head head
A v
V .
=
dimana:
head
V = kapasitas aliran air di sprinkler head m
3
s = kapasitas aliran air pada menara pendingin
a
V
= 0,01281m
3
s 202,66 gpm v
= kecepatan aliran air sesuai dengan literatur = 0,9 – 3,0 ms = direncanakan 2 ms
head
A = luas sprinkler head m
2
head
A =
2
4
h
D
π =
v V
head
Maka persamaan di atas, dapat ditulis dalam bentuk berikut ini:
v V
D
head h
. 4
π
=
dimana: D
h
= diameter sprinkler head m mm
Sehingga diameter sprinkler head adalah sebagai berikut:
3 ,
90 0903
, 2
. 0,01281
. 4
mm m
D
h
= =
π
6.4.9.4. Diameter Pipa Sprinkler Sprinkler Pipe
Oleh karena pada perancangan ini direncanakan menggunakan 4 buah
sprinkler, maka kapasitas aliran air pada sprinkler pipe adalah:
s m
V V
head p
0032 ,
4 0,01281
4
3
= =
=
Sehingga diameter sprinkler pipe adalah sebagai berikut:
Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008.
USU Repository © 2009
v V
D
p p
. 4
π
=
dimana: D
p
= diameter sprinkler pipe m mm
p
V
= kapasitas aliran air pada sprinkler pipe v = kecepatan aliran air = 2 ms
Maka:
45 045
, 2
. 0032
, .
4 mm
m D
p
= =
π
6.4.9.5. Diameter Lubang Sprinkler Sprinkler Hole
Oleh karena pada perancangan ini direncanakan menggunakan 10 buah
sprinkler hole persprinkler, maka kapasitas aliran air pada sprinkler hole adalah:
s m
V V
p h
00032 ,
10 0,0032
10
3
= =
=
Sehingga diameter sprinkler hole adalah sebagai berikut:
v V
D
h h
. 4
π
=
dimana: D
h
= diameter sprinkler hole m mm
h
V
= kapasitas aliran air pada sprinkler hole v = kecepatan aliran air = 2 ms
Maka:
2 ,
14 0142
, 2
. 00032
, .
4 mm
m D
h
= =
π
6.4.9.6. Kipas Fan
Perencanaan kipas fan untuk menara pendingin adalah sesuai dengan data dari katalog Liang Chi Industry Co., LTD. Lampiran
L.18 untuk tipe LBC 200: Daya fan : 5 HP
Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Diameter fan: 1750 mm 1,75 m
BAB 7 SISTEM PEMIPAAN AIR
Sistem distribusi yang akan dibahas dalam bab ini adalah sistem pemipaan air dan sistem distribusi udara, di mana air panas keluar dari kondensor di tiap lantai dan
dipompakan ke Cooling Tower di lantai 3. Selanjutnya air di cooling tower akan didinginkan untuk kemudian disalurkan kembali ke kondensor untuk mendinginkan
refrigerant. Sedangkan sistem distribusi udara berhubungan dengan Package Unit, di mana semua ruangan dikondisikan sama dengan menggunakan Package Unit.
7.1. Sistem Pemipaan Air 7.1.1. Kerugian Head pada Pemipaan Air