Tahanan Kontak Perpindahan Panas Pada Sirip

Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008. USU Repository © 2009 kotoran pada fluida kerja setelah sekian lama beroperasi. Faktor pengotoran ini akan menghambat laju perpindahan panas dan membentuk suatu tahanan termal. Dari Lampiran [L.16], diambil faktor pengotoran : - R” f,i = 0,0002 m 2 KW untuk refrijeran. - R” f,o = 0,0004 m 2 KW untuk udara. Berdasarkan nilai faktor pengotoran di atas, dapat dihitung koefisien perpindahan panas aliran eksternal dan internal sebagai berikut: - koefisien perpindahan panas konveksi aliran eksternal kotor : 118 1 1 0004 , 1 1 − = − = ho ho ho R fo K m W ho . 68 , 112 2 = - koefisien perpindahan panas konveksi aliran internal kotor : K m W hi hi hi hi R fi . 44 , 475 4 , 525 1 1 0002 , 1 1 2 = − = − =

5.3.4. Tahanan Kontak

Sirip yang dipasang pada kondensor memiliki tahanan persinggungan R” t,c pada daerah kontak antara sirip dengan dinding tube. Besarnya tahanan persinggungan antara sirip dengan permukaaan luar dinding tube dapat dilihat pada Lampiran [L.14]. Untuk sirip yang terbuat dari material aluminium dan tube dari bahan tembaga, maka tahanan kontak persinggungan antara kedua material adalah R” t,c = 0,04·10 -4 m·KW

5.3.5. Perpindahan Panas Pada Sirip

Pemasangan sirip sangat penting dalam fin coil air-cooled evaporator ini. Dengan pemasangan sirip, maka luas pemaparan panas akan semakin besar sehingga panas yang berpindah juga akan semakin besar. Sirip direncanakan dipasang sebanyak 14 siripin. dengan tebal sirip 0,15 mm, maka sepanjang satu meter panjang pipa akan terdapat 551 buah sirip. Dengan menyesuaikan dengan jarak antar pipa, maka sirip dirancang dengan panjang sirip s l = Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008. USU Repository © 2009 23,8252 mm S L = 11,9126 mm dan lebar sirip w = 20,6756 mm W = 10,3378 mm. a R” t,c N·A c,b N f h o A f -1 [h o A t – NA f ] -1 [ o h o A t ] -1 b Gambar 5.4. Tahanan termal untuk sirip Berdasarkan pada Lampiran [L.15], untuk nilai S L W = 1,1523 dan Wr o = 1,0853 maka diperoleh nilai dari f ϕ = 0,1462. A f adalah luas permukaan dari sirip yang dirumuskan dengan: 2 2 3 3 3 2 0002077 , 10 525 , 9 . 10 8252 , 23 10 6756 , 20 . . m A A r l w A f f f = × − × × × = − = − − − π π A t adalah luas pemaparan panas total yang dirumuskan dengan: A t = N × A f + 2 × r × L – N·t A t =551×L×0,0002077+2 ×0,009525×L– 551×L·0,00015 A t = 0,16932L m 2 A c,b adalah luas penampang dari dinding bagian luar pipa yang ditutupi oleh sirip dan dirumuskan dengan: A c,b = 2 ×r×t×L A c,b = 2 ×0,009525×0,00015×551×L A c,b = 0,004944L m 2 Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008. USU Repository © 2009

5.3.6. Perpindahan Panas Global