Perpindahan Panas Konveksi Aliran Eksternal

Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008. USU Repository © 2009 tiap–tiap evaporator melayani 1,233 kgs R-134a dari total 3,7 kgs R-134a. Selanjutnya akan dilakukan perhitungan dimensi evaporator berdasarkan analisa perpindahan panas yang terjadi.

5.3.1. Perpindahan Panas Konveksi Aliran Eksternal

Di sebelah luar tube terjadi perpindahan panas aliran eksternal karena udara yang mengalir menyilang melewati tube. Bentuk susunan tube akan dipakai pada evaporator diambil perencanaan dengan menggunakan : Copper tube berdiameter nominal 58 in tipe L dan diperoleh ukuran : Outer diameter : D = 0,75 in. 19,05 mm Inside diameter : d = 0,666142 in. 16,92 mm Tebal dinding tube : t = 1,07 mm Susunan tube : S n = 0,938 in. 23,8252 mm dan S p = 0,814 in. 20,6756 mm Menurut Jordan, kecepatan udara melintasi coil pendingin, yang dihasilkan oleh fan Coil Face Velocity biasanya digunakan antara 400-500 fpm. Dalam perencanaan ini, Kecepatan udara yang dihasilkan fan, V fan Coil Face Velocity direncanakan 500 fpm 2,5 ms . Temperatur coil pada evaporator, berkisar 3 – 4 ºC lebih tinggi dari temperatur refrijeran dari hasil pengujian di Lab. Pendingin Seltech. Temperatur refrijeran masuk dan keluar evaporator adalah sama yaitu, T, ri = T, ro = 0 ºC. Sehingga diperoleh temperatur coil, T, coil = 0 + 3,5 = 3,5 ºC. Temperatur udara masuk, T, udara in = 35,6 ºC. Sifat fluida udara dievaluasi pada tekanan atmosfer dan temperatur film, 55 , 19 2 5 , 3 6 , 35 2 , , , = + = + = coil in udara f T T T ºC 292,55 K, dari Lampiran [L.12], diperoleh: = 1,2125 kgm 3 Cp = 1005,64 Jkg.ºC = 1,8434.10 -5 kgm.s k = 0,025648 Wm.ºC Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008. USU Repository © 2009 Pr = 0,710086 Pr w dievaluasi pada T, pipa = 3,5 ºC 276,5 K : Pr w = 0,71458 Kecepatan maksimum udara, V max : 4734 , 12 5 , 2 05 , 19 8252 , 23 8252 , 23 max = × − = × − = kipas n n V D S S V ms. Nilai 4 , 15629 000018434 , 01905 , 4734 , 12 2125 , 1 Re max max , = ⋅ ⋅ = ⋅ ⋅ = µ ρ D V D Untuk menghitung koefisien konveksi aliran eksternal, terlebih dahulu dihitung bilangan Nusselt berdasarkan korelasi empiris yang dirumuskan oleh Zhukauskas 4 1 36 , max Pr Pr Pr Re, ,     × × × = w m D D C Nu …..5.8 literatur : Incropera, Frank P. and David P.DeWitt, “Fundamental of Heat and Mass Transfer”, hal 380 Korelasi empiris di atas berlaku untuk bilangan Reynold diantara 1000 sampai 2×10 6 . Nilai C dan m diambil dari tabel pada Lampiran [L.8]. Dengan nilai dari S n S p = 1,1523 maka nilai C = 0,35 S n S p 15 = 0,35.1,1523 15 = 0,36 dan m = 0,6 [L.8]. Sehingga: 34 , 104 71458 , 710086 , 710086 , 4 , 15629 36 , 4 1 36 , 6 , =       × × × = D Nu Untuk jumlah tabung paralel di bawah 20, maka harus dikalikan faktor koreksi pada koefisien konveksi aliran eksternal di mana nilai koreksi tersebut dapat diambil dari Lampiran [L.9]. Dalam perencanaan ditetapkan jumlah tabung paralel adalah 3, maka faktor koreksinya adalah 0,84. Koefisien pindahan panas konveksi : D k Nu h D o × = , …..5.9 literatur : Incropera, Frank P. and David P.DeWitt, “Fundamental of Heat and Mass Transfer”, hal 369 Maka, K Wm 18 1 01905 , 025648 , 34 , 104 84 , , 2 1 ⋅ = × × = × × = D k Nu k h D o Besarnya nilai koefisien konveksi aliran eksternal h o adalah h o = 118 Wm 2 .K. Madi Margoyungan : Perencanaan Unit Mesin Pendingin Untuk Kebutuhan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Kantor ADPEL Di Medan, 2008. USU Repository © 2009

5.3.2. Perpindahan Panas Konveksi Aliran Internal