63
BAB IV
ANALISIS TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL PADA PENGGUNA ELECTRONIC BANKING DI LINGKUNGAN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
A. Sebaran Data Faktor Sosial Ekonomi Pengguna Electronic banking
Peneliti telah menyebar angket sebanyak 80 angket, dengan proporsi 30 responden dosen dan 50 responden mahasiswa, namun hanya sekitar 45 saja
angket yang benar-benar dinyatakan sah dengan komposisi 12 Dosen dan 38 Mahasiswa. Angket-angket lain dinyatakan tidak sah, karena tidak memenuhi
kriteria sebanyak 30 angket dan tidak dikembalikan sebanyak 5 angket. Dari 45 angket yang dinyatakan sah, didapati data-data karakteristik
responden sebagai berikut: Data profil responden menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin wanitaperempuan sebanyak 24 53,3 sedangkan
responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 46,6.
47 53
Gambar 4.1 ; Jenis Kelamin Responden
Laki-laki Perempuan
Dilihat dari sisi usia, berdasarkan data profil responden, sebagian besar berusia 20 s.d 30 tahun dengan persentase 32 orang 71,1 selebihnya berusia 30-40
tahun sebanyak 13 orang atau 28,8 . Hal ini mengindikasikan bahwa usia sampel yang diperoleh dalam penelitian ini hampir semuanya 100 merupakan
responden dengan usia produktif yang masih muda dan memiliki aware yang tinggi dalam bidang teknologi.
Jikalau dilihat dari sisi latar belakang pendidikan sebanyak 32 orang 71 merupakan lulusan SMU, 8 orang atau 17 merupakan lulusan S2 dan
selebihnya sebanyak 5 orang atau 11 nya merupakan lulusan S3. Sedangkan mengenai studi keagamaan formal, sebagian besar responden sebanyak 38
responden menjawab pernah menempuh studi keagamaan formal MTSMA, persentasenya sebesar 84, sisanya yang menjawab tidak pernah sebanyak 7
orang atau sebesar 16.
71 29
Gambar 4.2; Usia Responden
20-30 30-40
Sementara itu jika ditinjau dari sudut ekonomi, utamanya dari segi kemampuan saving dan keikutsertaannya dalam premi asuransi, disparitasnya
cukup kecil utamanya dalam kaitan dengan kemampuan para responden untuk menyisihkan disposable income nya dalam bentuk tabungan. Sebanyak 24
responden atau sekitar 53 menjawab mereka menabung setiap bulannya sedangkan sisanya, sebesar 47 atau sebanyak 21 responden menjawab mereka
tidak menabung. Rupanya faktor status mahasiswa dan dosen tidak berpengaruh dalam kebiasaan para responden menabung.
71 17
11
Gambar 4.3; Background Pendidikan Responden
SMU Strata 2
Strata 3
84 16
Gambar 4.4; Studi Keagamaan Responden
Pernah Tidak Pernah
Hal itu juga berlaku pada perilaku responden dalam mengikuti premi asuransi, sebagain besar dari responden menjawab tidak mengikuti premi
asuransi, responden yang menjawab poin ini ada sebanyak 27 responden atau sekitar 62. Sebaliknya sekitar 18 responden atau sekitar 37 menjawab kalau
mereka setidaknya mengikuti satu premi asuransi, Dari para peserta asuransi ini juga bisa diambil data bahwa premi asuransi kesehatan dan jiwa merupakan yang
terbanyak atau sekitar 13 orang atau sekitar 77 diikuti asuransi kendaraan 3 responden atau 17 dan asuransi pendidikan 1 responden atau sekitar 6.
Dalam penelitian ini juga mencoba mengungkap adanya polarisasi pengguna layanan jasa keuangan syariah. Sebagai fakultas yang memiliki label
53 47
Gambar 4.5; Perilaku Menabung
Ya Tidak
60 40
Figure 4.6 ; Perilaku Asuransi
Ya Tidak
syariah, tentunya memiliki kesadaran menggunakan jasa keuangan syariah. Data dalam penelitian ini mengungkap jikalau sebanyak 29 responden atau sebesar
64 menjawab jikalau mereka merupakan pengguna layanan jasa keuangan syariah, termasuk bank, asuransi dan bmt. Sebaliknya sekitar 16 responden atau
sebesar 36 mereka tidak menggunakan layanan jasa keuangan syariah. Data juga mengungkap bahwa dari 36 tersebut sebanyak 13 responden diantaranya
81 berminat menggunakan layanan jasa keuangan syariah, sementara 3 responden 18 lainnya menyatakan tidak berminat.
64 36
Gambar 4.7; Pengguna Jasa Keuangan Syariah
Pengguna Bukan Pengguna
81 18
Gambar 4.8 ; Minat Penggunaan Jasa Keuangan Syariah
Berminat Tidak Berminat
B. Sebaran Data Pengguna Electronic banking