merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Perlu ditekankan disini bahwa setiap kebijakan dan keputusan pemerintah haruslah akuntabel. Implementasi kebijakan ini juga harus
memiliki legalitas dan legitimasi yang tinggi. Pemerintah harus berhati- hati dalam mengembangkan kebijakan penanganan masalah Aceh, agar
tidak salah mengidentifikasikan permasalahan fundamental yang ada di Aceh, sehingga akhirnya kebijakan dan strategi yang dikembangkan juga
tepat. Pandangan banyak pihak, sepertinya peristiwa tsunami memang
mempengaruhi pertimbangan para pihak yang berkonflik sehingga akhirnya pada bulan Agustus 2005 bisa dicapai kesepakatan atau
parjanjian damai di Helsinki yang melegakan banyak orang, khususnya mereka yang tidak memahami akar masalah konflik GAM-NKRI namun
malah menjadi orban yang paling merugikan.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Kompleksitas dari permasalahan yang ada di Aceh, memang sarat dengan rangkaian kekerasan, resistensi dan konflik. Dengan melihat uraian
dari latar belakang masalah di atas, maka penulis akan membatasi pembahasan pada seputar upaya dan langkah-langkah SBY-JK dalam
proses penyelesaian konflik di Aceh hingga berlangsungnya perundingan Helsinki. Dengan tidak lupa menguraikan latar belakang berdirinya GAM,
tokoh dan perjuangannya sampai kepada usaha-usaha penyelesaian yang telah dilakukan dari masa Soekarno sampai Megawati, maka penulis
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1.
Langkah-langkah apa yang dilakukan pemerintahan SBY-JK dalam menyelesaian konflik Aceh?
2. Apa hasil konkrit dari pertemuan di Helsinki ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Menjelaskan bagaimana langkah-langkah penyelesaian konflik di Aceh pada masa pemerintahan SBY-JK sampai pada akhirnya dapat tercapai
kesepakatan damai di Aceh. 2.
Selain itu tulisan ini ditujukan sebagai tugas Akhir Akademik Strata-1 S1 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegunaan penelitian ini juga penulis harapkan untuk : 1.
Membantu pemahaman tentang konflik yang terjadi di Aceh serta mengetahui langkah-langkah yang diambil pemerintahan SBY-JK
dalam menyelesaikannya sehingga tercipta suatu kedamaian. 2.
Memberikan kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang perpolitikan tentang permasalahan yang terjadi di Negara
Kesatuan Republik Indonesia NKRI. D.
Metode Penelitian
Dalam mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan :
1 Tipe Penelitian, menggunakan kualitatif deskriptif yaitu penelitian
yang menjelaskan hal-hal abstrak secara rinci dan jelas. 2
Teknik Pengumpulan
Data, menggunakan studi kepustakaanliteratur yaitu memperoleh data primer dan sekunder
berupa buku jurnal, surat kabar, majalah dan lain sebagainya yang terkait dengan informasi seputar tema kajian.
3 Teknik Analisa Data, menggunakan deskriptif analitis yaitu
penelitian yang berusaha untuk menuturkan penyelesaian masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data yang di analisis dan di
interpretasikan Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode historis
historical research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dengan cara mengumpulkan,
mengevaluasi bukti yang kuat dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang. Penelitian ini pada dasarnya merupakan upaya penelusuran
bagaimana langkah-langkah pada pemerintahan SBY-JK dalam menyelesaikan Aceh sehingga melahirkan perundingan-perundingan untuk
menuju kepada perdamaian. Adapun teknik penulisan skripsi ini berdasarkan Pedoman Akademik Fakultas Ushuluddin dan Filsafat
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 20052006 dan menggunakan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan.
E. Sistematika Penulisan