atau melanggar larangan parkir. Beberapa cara yang biasa dilakukan terhadap pelanggaran parkir khususnya pelanggaran parkir dipinggir jalan adalah sebagai
berikut:
2.9.1 Tilang
Merupakan cara yang paling umum dilakukan terhadap pelanggaran parkir di pinggir jalan. Formulir tilang merupakan perlengkapan standar petugas Polisi Lalu
Lintas yang sedang patroli, dan kalau petugas yang bersangkutan menemukan pelangaran parkir, langsung menerbitkan tilang kepada pelanggar. Yang menjadi
masalah yang biasa ditemukan petugas patroli adalah pengemudi meninggalkan kendaraan, dalam hal yang demikian Polisi dapat menderek mobil yang melanggar
parkir ataupun melakukan penggembokan roda.
2.9.2 Derek
Cara yang lain yang juga bisa dilakukan, terutama bila pengemudi meninggalkan kendaraan adalah melakukan penderekan kendaraan yang
melakukan pelanggaran parkir. Pengemudi selanjutnya mengambil ke pool tempat kendaraan yang diderek dikumpulkan serta mendapatkan surat Tilang.
2.9.3 Gembok Roda
Gembok roda adalah perangkat untuk menghambat kendaraan yang melanggar aturan larangan parkir dijalankan dengan mengembok salah satu roda
sehingga kendaraan yang melanggar terkunci. Untuk membuka gembok roda, pelanggar harus melaporkan keinstansi terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan
Universitas Sumatera Utara
untuk membuka kunci setelah membayar denda atas pelanggaran yang dilakukannya.
Pemasangan gembok roda ini merupakan perangkat penegakan hukum yang banyak digunakan di Eropa dan Amerika Serikat, dan sekarang sudah mulai
digunakan di Jakarta dan Palembang. Di Jakarta prosedural penerapan sanksi gembok roda para pemilik kendaraan diberikan toleransi waktu 15 menit bagi para
pemilik untuk segera memindahkan kendaraan masing-masing jika tidak ingin dilakukan penggembokan. Bila waktu toleransi habis, petugas Dishub akan
menggembok bagian depan dan menempel surat pemberitahuan di kaca mobil. Pemilik kendaraan juga akan mendapat surat Tilang dari kepolisian. Bila pemilik
kendaraan ingin gembok dibuka, ia harus membayar denda di Kantor Dishub di Jatibaru.
Dasar hukum menggembok kendaraan yang salah parkir di Jakarta adalah Peraturan Daerah No 12 Tahun 2003 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan, Kereta
Api, Sungai dan Danau, serta Penyeberangan. Juga Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Dalam penggembokan mobil yang diparkir liar, jika dalam jangka l0 menit hingga
setengah jam, kunci tidak kunjung diambil di kantor Dishub, aparat akan menderek mobil yang diparkir liar itu. Biaya derek Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu
akan dikenakan kepada pemilik kendaraan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metoda Penentuan Lokasi Penelitian
Lokasi kajian terletak di kawasan Pasar Baru kota Padangsidimpuan, yaitu kawasan yang secara umum merupakan pusat perdagangan grosir dan eceran. Di
dalam penelitian ini dilakukan pembagian segmen kawasan parkir agar memudahkan peneliti untuk mendata menurut penempatan parkir dan menurut
status parkir Dalam penentuan kawasan penelitian untuk setiap segmen diambil titik tolak
sebagai berikut: a
Persimpangan jalan untuk mempermudah menentukan segmen. b
Jenis aktifitas perdagangan maupun kegiatan yang membedakan suatu kawasan dengan kawasan lain dan dapat merupakan ciri khas suatu
segmen. Dari uraian diatas, maka segmen kawasan kajian dibagi menjadi beberapa
bagian, seperti tergambar pada gambar 3.1, sebagai berikut: a
Jalan KH. Agus Salim berbatasan dengan persimpangan Jalan Merdeka b
Jalan MH. Thamrin berbatasan dengan persimpangan Jalan KH. Agus Salim
c Jalan Merdeka sepanjang ruas alun-alun kota
d Jalan Patrice Lumumba berbatasan dengan persimpangan Jalan Merdeka
dan Jalan MH. Thamrin
Universitas Sumatera Utara